Liputan6.com, Jakarta Momentum Ramadan digunakan partai politik untuk menjalankan program berkaitan dengan keagamaan. Salah satunya oleh PDIP.
Melalui Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDIP meluncurkan program Inspirasi Ramadan, yang nantinya menampilkan talkhsow singkat melalui kanal Youtube BKN PDI Perjuangan selama 30 hari saat menjelang waktu berbuka puasa dan saat waktu sahur.
Advertisement
Talkshow tersebut akan mengulas tentang nilai Islam serta khidmat para ulama besar di Indonesia yang sesuai dengan tradisi dan nilai budaya masyarakat Indonesia yang bernafaskan Pancasila.
"Kami ingin menunjukkan sekaligus kembali mengingatkan kepada masyarakat Indonesia yang terdiri dari semua kalangan, mulai dari kalangan milenial sampai generasi baby boomer bahkan, bahwa berbagai praktik kebudayaan, tradisi yang ada di berbagai daerah di Indonesia yang itu semua bernafaskan Pancasila, karena nilai kegotongroyongan dan kebangsaan itu tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam," kata Kepala BKN PDIP Aria Bima, Senin (4/4/2022).
Narasumber yang didatangkan pun beragam mulai dari ulama seperti Ketua PBNU Gus Yahya Cholil Staquf, Gus Muwafiq, Gus Yasin, Tuan Guru Badjang, Cak Nun, akademisi seperti Dr. Sukidi, Ust. Ahmad Baso, Ust. Zainul Milal Bizawie, hingga Dr. Ginandjar Ahmad, hingga habaib seperti Habib Hamid bin Ja'far Al-Qadri.
"Narasumber yang terdiri dari berbagai unsur dan tokoh ulama kita hadirkan untuk menjelaskan secara jernih setiap isu dan tema bahasan di setiap talkshow, kita ingin ada perwakilan dari setiap daerah dan kelompok, karena bangsa ini bangsa yang beragam jadi narasumbernya pun harus beragam. Untuk host kita hadirkan mulai dari kader milenial hingga anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan," tutur Aria.
PKB Juga Punya Program
Tak Hanya PDIP, PKB pun juga memiliki program khataman kitab Risalah Ahlissunnah Wal Jamaah karya Hadratussyaikh Hasyim Asy`ari menjelang buka puasa sepanjang bulan Ramadan tahun 2022.
Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin menyatakan, program ini rutin digelar PKB sebagai upaya melestarikan tradisi Islam Nusantara sekaligus mempelajari dan meneguhkan jejak perjuangan Mbah Hasyim bagi bangsa dan negara.
"Saya senang bisa ikut langsung dan membuka kajian kitab risalah karya Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari, semoga kajian ini tidak hanya menambah ilmu, tapi juga keberkahan bagi kita semua dan diakui menjadi santri Mbah Hasyim," kata Gus Muhaimin.
Dia pun mendoakan seluruh peserta kajian kitab Risalah Ahlissunnah Wal Jamaah baik dari pengurus DPP PKB, DPC dan juga sleuruh kader yang mengikutinya diakui menjadi santri Mbah Hasyim.
"Mudah-mudahan kita semua termasuk santri yang kayak Sekjen itu, santri langsung karena pernah mondok di sana, ikut kajian kitab beliau tetapi juga ikut memperjuangkan NU. Semoga terus istikamah berjuang, baik di pemerintahan, di pendidikan, ekonomi, peradaban bangsa dan juga dunia," kata Gus Muhaimin.
Advertisement