Liputan6.com, Jakarta - Awan mendung sudah menggelayuti langit dalam perjalanan menuju Kabupaten Semarang, namun rintik hujan baru turun tepat saat bus kami memasuki gerbang Kampoeng Kopi Banaran, Selasa, 29 Maret 2022. Menanjak ke Skyview, salah satu restoran di sini, lanskap gunung sambung-menyambung tampak samar di antara kabut yang mengepung.
"Dari sini (Skyview) pemandangannya berupa tujuh pegunungan: Merbabu, Telomoyo, Sindoro, Sumbing, Kelir, Gajah, dan Ungaran, ditambah Rawa Pening," General Manager Kampoeng Kopi Banaran, Frina Bonita, bercerita pada Kamis pagi, 31 Maret 2022, ketika cuaca lebih cerah dan panorama yang dimaksud bisa saya lihat jelas.
Ia melanjutkan bahwa restoran dengan daya tarik spot foto ini adalah salah satu dari total empat restoran di destinasi wisata milik PTPN IX yang dikelola PT. Dyandra Banaran Nusantara (DBN) tersebut. "Yang legend itu ada Banaran 9 Resto Bawen. Di sana lebih menyajikan makanan tradisional," Frina mengatakan.
Baca Juga
Advertisement
Ada juga Sky Executive Lounge bagi pengunjung yang ingin suasana makan secara privat. Ruangan ini juga bisa disulap jadi ruang rapat berkapasitas 50 orang.
"Ada juga BBQ camp yang setiap malam memutarkan film di big screen. Itu tidak dikenakan biaya tambahan, pengunjung tinggal pesan menu saja," tuturnya.
Pada 27 April 2022, pihaknya akan meresmikan Myeongdong Korean Street Food. Sesuai namanya, tempat ini bakal menyajikan ragam jajanan jalanan khas Korea Selatan. Frina juga mengatakan akan ada aktivitas, seperti penyewaan hanbok, busana tradisional Negeri Ginseng.
"Tempatnya lebih Instagrammable. Dengan begitu, bisa grab komunitas pecinta Korea. Bisa juga jadi lokasi cosplay," katanya, menambahkan bahwa nantinya juga akan diputarkan lagu-lagu K-pop dan K-drama di lokasi.
Selain lima restoran dengan nuansa berbeda, Kampoeng Kopi Banaran juga punya ragam tawaran wisata. Frina mengatakan, "Kami punya water park, paintball, airsoft gun, archery, berkuda untuk anak-anak, off road dengan short dan long trip, juga ATV."
Di samping, pihaknya juga menawarkan agrowisata. "Luas lahan kami hampir 40 hektare. Tempat wisatanya 12 hektare, sisanya kebun kopi, ada juga kebun buah. Maka itu, permintaan eduwisatanya tinggi," ia mengatakan. "Biasanya anak TK atau SD. Mereka buat paket field trip."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
4 Pilihan Akomodasi
Tidak berhenti di situ, tempat wisata yang berjarak 200 meter dari gerbang tol Bawen ini punya berbagai penawaran akomodasi. Pertama, glamping dengan dua tipe tenda: couple dan family.
"Rate-nya untuk couple (Rp) 750 ribu per malam sudah termasuk sarapan. Lalu, keluarga, biasanya bertiga sudah termasuk sarapan, dibanderol (Rp)850 ribu (per malam)," Frina mengatakan.
Kemudian untuk resort, mereka punya empat tipe kamar. Executive Suite Villa dengan dua kamar, yang muat sampai empat orang, dibanderol Rp1,25 juta per malam. Sementara, Junior Suite Villa dengan satu kamar dibanderol Rp900 ribu per malam.
"Grand Deluxe, itu kami hanya punya tiga unit dengan view Rawa Pening Rp700 ribu (per malam). Lalu, Deluxe Rp500 ribu per malam," imbuhnya, menambahkan bahwa semua harga tersebut sudah termasuk sarapan.
Saya berkesempatan menginap di fasilitas glamping. Tendanya cukup besar, saat itu saya tidur di tenda berkapasitas tiga orang. Kamar mandinya berada di luar, tapi tidak terlalu jauh dari tenda.
Jalan menuju kamar mandi dan di sekitar tenda saat malam cukup terang dengan lampu-lampu estetis. Suasana sekitar pun begitu tenang, dan saat bangun di pagi hari, pemandangan Rawa Pening dari ketinggian sungguh menyegarkan mata.
Advertisement
Pengolahan Sampah
Sebagai destinasi wisata yang mengandalkan alam sebagai "atraksi utama," Frina menyebut bahwa pihaknya sebisa mungkin meminimalisir sampah. "Misalnya kami bangun panggung, itu sengaja didesain supaya bisa digunakan berulang kali. Jadi, tidak sekali pakai dan menghasilkan banyak sampah," tuturnya.
Di samping, mereka juga sudah memilah sampah. "Tapi, jujur saya masih cari perusahaan daur ulang (untuk sampah anorganik)," tuturnya. "Kami akali dengan mengembangkan workshop. Misalnya bisa buat bangunan dari (limbah) plastik atau malah dijadikan kreasi tertentu."
Berapa Tiket Masuknya?
Frina mengatakan, ke depan, mengingat banyaknya pelonggaran aturan, mereka bermaksud mengatakan berbagai macam event. "Event-nya tidak hanya skala lokal, tapi juga nasional, bahkan internasional. Karena itu (event) jadi salah satu magnet utama buat berwisata," ia mengatakan.
Salah satu yang sudah diagendakan adalah Banaran Coffee Festival selama musim panen raya pada Agustus mendatang. Tidak hanya mencicipi kopi, pengunjung nantinya akan dikasih topi caping, bahkan bisa ikut memanen kopi. "Lalu, ada edukasi setelah panen kopi ini diproses jadi apa sampai akhirnya bisa dikonsumsi," ucapnya.
Frina mengatakan, saat ini pihaknya baru mengenakan tiket masuk di tempat wisata bagian atas, yakni Skyview, BBQ camp, glamping, dan resort. "Resort bisa jadi tidak bayar kalau sudah sekalian pesan kamar," ia mengatakan.
Harga tiket masuknya cukup terjangkau, Rp5 ribu per orang. "Kendaraan belum kami hitung. Kami juga tidak mengenakan tarif parkir," tuturnya.
Jadi, aktivitas mana yang akan Anda coba saat berkunjung ke Kampoeng Kopi Banaran?
Advertisement