Liputan6.com, Surabaya - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) melakukan kerja sama dengan sejumlah pesantren dengan melakukan standardisasi lulusan pesantren di wilayah itu sesuai kebutuhan dunia industri. Tujuannya, agar para santri bisa cepat diterima kerja dan sesuai dengan keahlian.
Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan upaya standardisasi dilakukan dengan kerja sama sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Jatim, dengan pengembangan sumber daya manusia melalui uji kompetensi yang bersama Kadin Institute, serta memfasilitasi kegiatan akademik pemagangan.
Advertisement
"Kami berupaya melakukan percepatan peningkatan kualitas SDM di Jatim. Tidak hanya dengan perguruan tinggi umum, namun juga dilakukan dengan kampus yang berada di bawah naungan ponpes, salah satunya Universitas Nurul Jadid Paiton," kata Adik di Surabaya, Senin (4/4/2022), dilansir dari Antara.
Ia mengatakan kerja sama dengan ponpes meliputi program pemagangan yang didukung Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim dalam penempatan mahasiswa di industri.
"Program pemagangan ini harus dilaksanakan sesuai standar, sehingga akan tercipta link and super match antara dunia akademisi dan pesantren dengan dunia industri. Agar nantinya lulusan pesantren bisa bekerja dan diterima oleh dunia industri sesuai dengan keahliannya," kata Adik.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Inkubasi Bisnis Pesantren
Selain magang, kerja sama dilakukan dengan program pelatihan kurasi produk dan uji kompetensi, serta pendamping Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Kami di Kadin memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap UMKM, karena 99,9 persen dari total jumlah pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM," kata Adik, yang merupakan pengusaha asal Kota Batu tersebut.
Menanggapi kerja sama itu, Wakil Rektor IV Universitas Nurul Jadid Paiton, KH Faiz mengaku bersyukur dengan adanya sinergi antara Universtas Nurul Jadid dengan Kadin Jatim serta Kadin Institute.
Ia berharap, kerja sama ini langsung ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan dan pelatihan, serta pembangunan inkubasi bisnis di pesantren dan universitas untuk pendampingan UMKM di sekitar pesantren, khususnya di Probolinggo.
"Harapannya bagaimana dunia pesantren dan perguruan tinggi ini bisa menjadi bagian dari dunia industri, baik untuk pemagangan, pembelajaran maupun pendampingan. Hal-hal yang bisa dilakukan dalam MoU ini diharapkan bisa membangun kebersamaan dalam dunia kerja dan industri," kata Faiz.
Advertisement