Liputan6.com, Jakarta - Pendiri pertukaran Kuna, Michael Chobanian meminta Uni Eropa (UE) menyelidiki apakah pertukaran kripto Binance "bekerja sama" dengan pemerintah Rusia menghindari sanksi yang dikenakan setelah invasi Rusia ke Ukraina.
“Saya bukan pengadilan, tetapi (UE) harus menyelidikinya,” kata Chobanian, yang juga presiden Asosiasi Blockchain Ukraina dan orang yang mengelola donasi kripto Ukraina, dikutip dari CoinDesk, Selasa (5/4/2022).
"Jika Binance tidak bersalah, saya akan katakan minta maaf. Jika Binance bersalah, maka mereka (UE) harus menghadapinya,” lanjut Chobanian dalam sebuah wawancara dengan CoinDesk.
Baca Juga
Advertisement
CoinDesk sempat bertanya kepada Chobanian apakah Ukraina telah menemukan bukti untuk mendukung tuduhannya baru-baru ini.
Pada saat itu, Binance, pertukaran kripto terbesar berdasarkan volume, mengatakan, "Kami memilih untuk tidak mengomentari tuduhan palsu”.
Chobanian berpendapat soal pertanyaan itu dan mengatakan "jelas kami tidak memiliki bukti karena ini adalah kotak tertutup”.
Pada Februari, Binance mengatakan tidak memiliki rencana untuk secara sepihak melarang pengguna Rusia dari platform tetapi akan mengambil tindakan terhadap mereka yang telah dikenakan sanksi terhadap mereka.
“Pikirkan Binance sebagai bank besar yang dapat menjual Bitcoin (BTC) kepada Anda, tetapi alih-alih membeli bitcoin atau kripto lainnya, Anda dapat menambah akun dalam rubel dan kemudian Anda dapat mengubah rubel tersebut menjadi dolar AS dan menarik uang di negara lain bahkan tanpa biaya,” jelas Chobanian.
Anggota parlemen UE Stefan Berger, yang bertanggung jawab untuk menangani prosedur dan konten paket legislatif MiCA (Regulasi Pasar dalam Aset Kripto), mengungkapkan kepada CoinDesk, pihaknya memiliki beberapa petunjuk mengenai hal tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Binance Jadi Sponsor Grammy 2022
Sebelumnya, Binance, salah satu pertukaran kripto terkemuka, kembali menjadi perbincangan. Meskipun berhadapan dengan regulator di berbagai yurisdiksi dalam beberapa bulan terakhir, Binance terus melebarkan sayap bisnis kriptonya.
Binance menargetkan pasar AS dengan menjadi sponsor Grammy. Binance menjadi mitra pertukaran kripto resmi pertama di Recording Academy. Recording Academy adalah penyelenggara penghargaan Grammy, satu-satunya penghargaan musik yang paling ditunggu-tunggu bagi banyak orang di dunia.
Informasi tersebut disampaikan langsung pihak Binance melalui siaran pers perusahaan, Kamis, 31 Maret 2022.
"Dimulai dengan Grammy, kami bersemangat untuk bekerja sama dengan Recording Academy untuk menghadirkan pengalaman baru yang segar yang didukung oleh blockchain dan semua hal hebat yang dapat dibawa oleh teknologi Web3 ke hiburan," ujar Co-founder Binance, Yi He dalam keterangan tertulis, dikutip dari CoinDesk, Jumat, 1 April 2022.
Gelaran Grammy tahun ini akan berlangsung di Las Vegas pada 3 April, Grammy dimaksudkan untuk menghormati pertunjukan musik terbaik selama 2021.
Banyak perusahaan kripto saat ini yang sudah mulai sadar pentingnya pengenalan brand pada khalayak luas. Hal itu mendorong para pertukaran kripto untuk beriklan atau menjalin kerja sama dalam acara mainstream.
Misalnya pada Februari 2022 lalu, pertukaran kripto eToro, FTX, Coinbase, dan Crypto.com ditampilkan di Super Bowl LVI. Perusahaan tersebut membeli waktu iklan paruh waktu dalam acara Super Bowl.
Binance sendiri bukan kali pertama menjadi mitra dalam industri entertainment. Pada awal Maret 2022, Binance mengumumkan kerja sama dengan SM Entertainment untuk mengembangkan Blockchain dan NFT.
Advertisement