Pentingnya Infrastruktur Pertanian untuk Ketersediaan Pangan

Kementerian Pertanian (Kementan), menjamin ketersediaan bibit, pupuk, hingga infrastruktur atau prasarana dan sarana pertanian amat penting guna meningkatkan produktivitas pertanian.

oleh stella maris diperbarui 05 Apr 2022, 11:09 WIB
Petani menanam padi di persawahan di kawasan Tangerang, Kamis (3/12/2020). Kementerian Pertanian menargetkan pada musim tanam pertama 2020-2021 penanaman padi mencapai seluas 8,2 juta hektare menghasilkan 20 juta ton beras. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Ketersediaan pangan berkaitan erat dengan penyediaan infrastruktur atau prasarana dan sarana pertanian, terutama selama Ramadan hingga Idulfitri. 

Ekonom dari Universitas Kuningan (UNIKU) Jawa Barat, Faishal Rahimi mengatakan, gejolak pangan saat memasuki bulan Ramadan sampai Idulfitri kerap terjadi. Hal tersebut, bagian dari momentum yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya.

"Gejolak pangan pasti akan terus terjadi, ini bagian dari momentum setiap tahunnya, apalagi permintaan biasanya akan naik, pemerintah tidak perlu panik, tapi antisipasi sangat perlu," kata Faishal Kepada media di Jakarta, Senin (4/4).

Dosen UNIKU ini mengatakan, ketersediaan pangan tentu berbicara hulu pertanian, bagi pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Pertanian (Kementan), menjamin ketersediaan bibit, pupuk, hingga infrastruktur atau prasarana dan sarana pertanian amat penting guna meningkatkan produktivitas pertanian.

"Ini berkaitan dengan hulu pertanian atau awalnya, saya rasa Menteri Pertanian sudah maksimal dalam membantu para petani, ya. Saya lihat pak Menteri Syahrul selalu turun kelapangan, ke petani saat tanam, saya rasa bantuan untuk petani tentu terdistribusi," kata Faishal.

Oleh karena itu, lanjut Faishal, Infrastruktur Pertanian yang penting manfaatnya tadi sangat berpengaruh ketika ada momentum bulan Ramadan atau Idulfitri.

"Ya, Infrastruktur pasti berpengaruh sekali, sangat membantu peningkatan produksi atau hasil pertanian, ketika datang momentum seperti ini, saya rasa stok dalam negeri bisa aman, tugas selanjutnya pengendalian harga, jangan sampai tidak stabil," jelas Faishal.

Belum lagi, sambung Faishal, Kementan sedang gencar-gencarnya terkait menerapkan mekanisasi pertanian agar dapat menghasilkan percepatan peningkatan mutu pengolahan tanah, peningkatan intensitas pertanaman (IP), efisiensi biaya produksi, penyelamatan kehilangan hasil, peningkatan mutu hasil, dan peningkatan pendapatan petani.

"Jadi, saya rasa mekanisasi pertanian sangat penting sekali, tentu membantu petani, saya harap bantuan alsintan lebih merata lagi ke petani, dan Kementan memastikan bantuan alsintan tepat sasaran," tutup Faishal.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus memastikan ketersediaan bahan pangan pokok dan harga sehingga tidak ada gejolak hingga Idulfitri. Bahkan, Mentan Syahrul langsung turun melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar tradisional, Pasar Terong dan Pasar Pabaeng-baeng Kota Makassar kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Pada bulan Ramadan biasanya terjadi dinamika harga tapi ketersediaan yang paling penting. Hari ini kita cek di pasar Terong sebagai pasar terbasar di Sulawesi Selatan dan kenyataannya semua komoditi ketersediaanya ada dan cukup," kata Mentan Syahrul.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya