Dinkes Uji Sampel Jajanan Pasar Takjil Banyuwangi, Bagaimana Hasilnya?

Sejak hari pertama Ramadan, pasar takjil ramai menghiasi hampir di seluruh wilayah Banyuwangi. Salah satunya yakni di Jalan Brigjen Katamso.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 05 Apr 2022, 23:00 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (kanan) melihat mobil labkesda Banyuwangi yang di tempatkan di pasar takjil Ramadan. (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi menyiagakan sejumlah petugas untuk uji laboratorium makanan dan minuman yang dijual di Pasar Takjil Banyuwangi yang sudah berlangsung sejak awal Ramadan.

Dinkes melakukan uji sampel untuk memastikan takjil yang dijual layak konsumsi dan tidak mengandung bahan berbahaya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, pengawasan dan pemeriksaan dilakukan terhadap makanan dan minuman yang dicurigai atau terindikasi adanya bahan berbahaya yang disalahgunakan.

"Indikator pemeriksaan meliputi, borax, rhodamin, formalin, dan methyl yellow. Karena bahan tersebut mudah didapat dan relatif lebih murah dibanding bahan tambahan pangan yang sebenarnya," kata dia. Selasa, (5/4/2022).

Pemeriksaan produk takjil dilakukan secara acak. Petugas akan menyisir stand para pedagang yang terindikasi menggunakan bahan berbahaya.

"Hari ini ada 13 sampling takjil yang diduga mengandung bahan berbahaya. Tapi setelah dicek, semuanya negatif," kata Winanto.

 Menurutnya, apabila ada makanan ataupun minuman yang dijual mengandung bahan berbahaya, Dinkes bakal memberikan sanksi kepada pedagang bersangkutan.

"Apabila ada yang kedapatan menggunakan bahan berbahaya, akan ada pembinaan khusus nantinya," tegasnya.

Selain memeriksa dan mengawasi takjil di Pasar Takjil Banyuwangi Kota, Dinkes juga melakukan hal serupa di 25 titik pasar takjil yang tersebar di tiap kecamatan se-Banyuwangi.

"Kalau di tempat lain, ada petugas dari masing-masing puskesmas yang akan menguji takjil," tambahnya.


25 Titik

 

Pada Ramadhan tahun ini, Pemerintah Daerah berupaya mengakomodir kepentingan para pelaku usaha dengan memfasilitasi mereka menjajakan takjil yang digelar di 25 kecamatan se-Banyuwangi.

"Pasar takjil ini merata. Semuanya kita fasilitasi sama tidak ada pilih kasih. Saya minta juga pihak terkait lainnya bisa mendukung program UMKM naik kelas ini," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Ipuk berharap, pelaksanaan pasar takjil yang rutin digelar saat bulan Ramadhan ini bisa lebih tertib dan teroganisir di tiap tahunnya. Selain itu, Ipuk juga meminta kepada pedagang untuk memperhatikan produk makanan dan minuman yang dijual.

'Konsepnya kita ingin selain memberikan fasilitas kepada mereka untuk berjualan, tapi kita juga ingin pedagang yang jualan di Pasar Takjil harus menjual produk yang sehat dan berhigienis. Dinkes sudah siapkan uji lab untuk mengetes takjil. Tapi Alhamdulillah, semua pelaku yang jualan disini sudah menjalani tes," pungkas Ipuk.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya