Liputan6.com, Garut - Bagi Anda yang menyenangi minuman khas saat berbuka puasa puasa, tak ada ada salahnya mencoba es Cendol Bandung atau es Cendol Elizabeth bilangan Alun-alun Tarogong, Garut, Jawa Barat yang satu ini.
Agus Firmansyah, 52 tahun, pemilik lapak es cendol Bandung mengatakan, minumal es cendol Elizabeth memang cocok menjadi menu buka puasa.
“Soal rasa silahkan mencoba sendiri,” ujar dia membuka pembicaraan dalam obrolan hangatnya, Selasa (5/4/2022).
Menurutnya, momen puasa Ramadhan 2022 kali ini, diharapkan mampu memberikan semangat baru untuk meraih cuan jualan cendol, setelah terpuruk saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) saat Ramadhan tahun lalu.
Baca Juga
Advertisement
“Tahun lalu omzet jualan kami turun hingga 30 persen,” kata dia.
Memiliki kandungan bahan campuran tepung beras, tepung kanji dan terigu, Agus mempu meramunya menjadi butiran es cendol Elizabeth yang kenyal dan gurih untuk berbuka puasa.
“Insyaalloh seluruh bahan yang kami gunakan alami tanpa bahan pengawet, soal pewarna kami menggunakan warga dari dedaunan,” kata dia.
Komposisi itu bertambah lezat, dengan campuran gula aren kental yang asli plus adipati kelapa untuk menambah gurih citarasa es cendol Bandung.
“Lebih enak disajikan dalam kondisi dingin,” kata dia.
Agus menyatakan, hadirnya pelonggaran kebijakan PPKM saat ini, memberikan dampak positif untuk kembali menaikan omzet jualan selama Ramadhan. “Kalau melihat trennya saya lihat bagus, hari pertama sudah mampu menjual 10 gerigen besar,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berkah Tersembunyi
Bagi Agus, momen ramadan memang terbilang istimewa. Selain menaikan omset penjualan, banyak warga di sekitar pabriknya berdiri, mampu diberdayakan menjadi karyawan dadakan pembuatan es cendol Elizabeth.
“Biasanya pegawai kami hanya 5-6 orang, tapi kalau puasa bisa mencapai 25 orang, lumayan bisa membantu mereka,” ujar dia bangga.
Saat momen ramadan berlangsung, rata-rata perhari mampu menjual hingga 20 gerigen besar untuk memasok ke beberapa lapak jualan yang ia kelola. “Saat ini ada empat titik yang kami kirim untuk berjualan cendol Bandung ini,” kata dia.
Untuk satu gerigen ujar dia, dihasilkan hingga 35 bungkus cendol Bandung ukuran besar seharga Rp 20 ribu per bungkus, sementara ukuran gelas langsung konsumsi, mampu dikonversi hingga 250 gelas siap minum.
“Untuk ukuran sedang kami jual Rp 10 ribu per bungkus, sementara satu gelas kami jual seharga Rp 5 ribu,” papar dia.
Tak mengherankan, dalam sehari omset jualan dia mampu menghasilkan cuan hingga belasan juta rupiah dari seluruh cendol Bandung yang ia jajakan. “Lumayan setahun sekali omzet kami meningkat saat Ramadhan,” ujar dia.
Advertisement