Liga Inggris: 3 Hal yang Bikin Arsenal Kalah dari Crystal Palace

Simak tiga hal yang membuat Arsenal kalah dari Crystal Palace dalam laga pekan ke-31 Liga Inggris melalui artikel berikut ini!

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 05 Apr 2022, 17:00 WIB
Hasil mengecewakan didapatkan Arsenal saat bertandang ke markas Crystal Palace di Selhurst Park, Selasa (05/04/2022) dini hari WIB. Hal tersebut menandai berakhirnya tren kemenangan tandang The Gunners yang sempat berusia lima laga beruntun. (AP/Ian Walton)

Liputan6.com, Jakarta Arsenal takluk dari Crystal Palace dalam laga pekan ke-31 Liga Inggris yang berlangsung di Selhurst Park, Selasa (5/4/2022) dini hari WIB. Anak-anak asuh Mikel Arteta kalah 0-3 dari tim tuan rumah.

Tiga gol kemenangan Crystal Palace dilesakkan oleh Jean-Philippe Mateta, Jordan Ayew, dan Wilfried Zaha. Hasil ini tak pelak mengikis harapan Arsenal yang tengah berupaya untuk finis di posisi empat besar.

Adapun The Gunners saat ini tertahan di peringkat lima klasemen sementara Liga Inggris dengan torehan 54 poin. Sementara itu, urutan keempat diisi oleh Tottenham Hotspur yang memiliki jumlah poin sama.

Arsenal sejatinya telah mencoba menggempur pertahanan Crystal Palace di laga tersebut. Namun, The Eagles nampak siap mengantisipasi dengan tekanan tinggi. Angka pembuka berhasil diraih tuan rumah pada menit ke-16 berkat sundulan Mateta.

Palace terus menyerang Arsenal. Mereka berhasil mencatatkan gol kedua setelah hanya delapan menit berselang. Umpan terobosan Andersen dituntaskan Ayew dengan sepakan mendatar. Gol baru tak tercipta hingga turun minum.

The Gunners yang tertinggal 0–2 tak mencoba memperbaiki kesalahan di babak kedua. Peluang yang sempat didapat di menit ke-62 pun gagal dikonversi menjadi angka. Sebaliknya, Crystal Palace memperlebar keunggulan di menit ke-72.

Zaha maju menjadi eksekutor tendangan penalti bagi skuad tuan rumah. Tembakannya bersarang di gawang Aaron Ramsdale, sehingga Arsenal kalah 0–3.

Simak tiga hal yang membuat tim asuhan Mikel Arteta takluk dari Crystal Palace dalam laga lanjutan Liga Inggris, seperti dilansir dari Daily Star!


1. Kualitas Bek di Bawah Standar

Cedric Soares. Bek kanan asal Portugal berusia 30 tahun ini didatangkan pada tengah musim 2019/2020 dari Southampton dengan status pinjaman. Awal musim 2020/2021 ia dikontrak permanen. (AFP/Glyn Kirk)

Mikel Arteta mempercayakan Cedric Soares dan Nuno Tavares untuk menjaga lini belakang Arsenal di laga kontra Crystal Palace. Bek andalan The Gunners, Takehiro Tomiyasu dan Kieran Tierney, tengah dilanda cedera.

Sayangnya, Daily Star menilai penampilan Soares dan Tavares di bawah standar. Keduanya tak menunjukkan kualitas pemain yang tengah berjuang memperebutkan posisi empat besar. Tak heran jika The Eagles leluasa mengeksploitasi Arsenal, hingga mengoleksi tiga gol tanpa balas.

Tavares akhirnya diganti dengan Gabriel Martinelli usai paruh waktu. Sementara itu, Soares ditarik mundur oleh sang pelatih di pertengahan babak kedua.


2. Penampilan Thomas Partey

Pemain Arsenal, Thomas Partey, mendengarkan instruksi dari sang manajer, Mikel Arteta, ketika akan menjalani debut bersama The Gunners dalam laga kontra Manchester City, Minggu (18/10/2020). (AFP/MICHAEL REGAN)

Thomas Partey sejatinya telah mendominasi pertandingan bersama Arsenal selama beberapa waktu terakhir. Sayangnya, gelandang asal Ghana itu nampak kehilangan sentuhannya dalam laga kontra Crystal Palace.

Dilansir dari Daily Star, kecepatan Partey lenyap. Ia sempat kehilangan bola di area-area berbahaya. Umpannya juga sering salah tempat. Pertahannya goyah hingga kesulitan mendapat pijakan dalam permainan.

Sebaliknya, Conor Gallagher justru menunjukkan performa mengesankan bersama The Eagles. Pemain pinjaman dari Chelsea itu tampil menekan dan terus menempel pada Partey, hingga membuat sang penggawa The Gunners tak mampu berlari dengan mantap.


3. Rowe dan Odegaard

Martin Odegaard merupakan pemain pinjaman Arsenal dari Real Madrid yang saat ini telah direkrut secara resmi keEmirates. The Gunners harus merogoh kocek 35 juta euro untuk mendatangkan gelandang 23 tahun tersebut. (AFP/Pool/Shaun Botterill)

Pada awal musim, sejumlah pihak sempat bertanya-tanya mengapa Arteta memilih untuk tidak memainkan Emile Smith Rowe dan Martin Odegaard bersama. Hasil laga kontra Crystal Palace menjadi alasan sang juru taktik berniat merotasi pasangan tersebut.

Dilansir dari Daily Star, Rowe dan Odegaard memang merupakan dua playmaker hebat. Akan tetapi, penampilan serta cara bermain mereka di lapangan terlalu mirip. Kondisi tersebut nampaknya menjadi kurang baik saat berhadapan dengan lini tengah Palace yang kompak.


Peringkat

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya