Liputan6.com, Jakarta - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) membidik kenaikan kredit hingga 11 persen pada 2022. Direktur Bank OCBC NISP, Hartati menyampaikan, target tersebut merujuk pada target regulator di kisaran 8–11 persen di 2022.
"Untuk rencana pertumbuhan (kredit-red) di 2022 kami akan sejalan dengan rencana pertumbuhan dari regulator, yaitu pertumbuhan kredit di kisaran 8-11 persen. Kami akan menjalankannya dengan prudential, dengan prinsip kehati-hatian,” kata Hartati dalam paparan publik perseroan, Selasa (5/4/2022).
Sementara dari sisi dana pihak ketiga (DPK), Bank OCBC NISP akan menyesuaikan dengan rasio LDR yang optimal. Adapun untuk NPL dijaga di bawah 3 persen. Begitu pula dari sisi laba juga akan terus diupayakan bertumbuh. Sayangnya Hartati enggan membeberkan besaran laba yang dibidik pada 2022.
Baca Juga
Advertisement
OCBC NISP berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,5 triliun pada tahun buku 2021. Riahan itu naik 20 persen dari Rp 2,1 triliun pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini dikontribusikan dari pendapatan bunga bersih yang mengalami pertumbuhan 7 persen yoy menjadi Rp 7,6 triliun hingga akhir 2021.
Dari sisi DPK tercatat naik 6 persen menjadi Rp 168 triliun dan kredit bruto naik 5 persen menjadi Rp 120,8 triliun pada 2021.
Rasio kredit terhadap simpanan sebesar 71,7 persen, sedangkan rasio kredit terhadap pendanaan sebesar 69,7 persen. Serta NPL bruto tercatat 2,4 persen di bawah rata-rata industri.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bakal Tebar Dividen 2021
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank OCBC NISP (NISP) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar 20 persen dari laba perseroan untuk tahun buku 2021. Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengungkapkan, besaran itu setara Rp 504,8 miliar.
"20 persen atau sebesar Rp 504.796.533.384 ditetapkan sebagai dividen tunai atau Rp 22 per saham,” kata Parwati dalam paparan publik usai RUPST, Selasa, 5 April 2022.
Adapun laba bersih perseroan sepanjang 2021 tercatat sebesar Rp 2,52 triliun. Selain untuk dividen tunai, Rp 100 juta dari laba bersih tahun buku 2021 disisihkan untuk cadangan umum. Sisanya sebesar Rp 2,01 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan.
Selain itu, pemegang saham juga menyetujui pembelian kembali saham perseroan dari pemegang saham publik sejumah maksimum 436.000 saham atau 0,002 persen dari total modal yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam perseroan.
"Buyback tersebut dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variabel kepada Direksi dan karyawan dengan mengacu pada POJK 30/2017 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar Parwati.
Advertisement
Agenda RUPST Lain
Dalam mata acara lainnya, RUPS juga menyetujui pengangkatan kembali Rama P Kusumaputra sebagai Komisaris Independen, Andrae Krishnawan W, dan Johannes Husin sebagai Direktur.
Lalu, menyetujui pengangkatan Na Wu Beng sebagai Komisaris sekaligus menyetujui pengunduran diri Hardi Juganda sebagai Komisaris Independen sejak pengangkatan Na Wu Beng efektif sebagai Komisaris.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa, 5 April 2022, saham NISP naik 0,76 persen ke posisi Rp 660 per saham. Saham NISP dibuka stagnan Rp 655 per saham.
Saham NISP berada di level tertinggi Rp 660 dan terendah Rp 655 per saham. Total frekuensi perdagangan 262 kali dengan volume perdagangan 30.797 saham. Nilai transaksi Rp 2 miliar.