Intip Menu Buka Puasa yang Dianjurkan Pakar Gizi

Menu buka puasa di bulan Ramadhan boleh berbeda-beda setiap hari namun perhatikan juga asupan gizinya. Sebab puasa memiliki banyak manfaat kesehatan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 05 Apr 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi kolak pisang. Photo by Aneta Pawlik on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Menu buka puasa di bulan Ramadhan boleh berbeda-beda setiap hari namun perhatikan juga asupan gizinya. Sebab puasa memiliki banyak manfaat kesehatan.

Tentunya selain memberikan kesempatan bagi alat pencernaan untuk beristirahat, puasa dapat memperbaiki proses regenerasi saluran cerna, dengan mengurangi beban kerja dan membantu menurunkan berat badan.

Seperti disampaikan Dokter Spesialis Gizi Klinik pada Departemen Ilmu Gizi FKUI RSCM Fiastuti Witjaksono, puasa memiliki manfaat seperti menurunkan kadar kolesterol buruk dan kadar glukosa darah.

"Berdasarkan beberapa penelitian, puasa Ramadhan dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik pada pasien hipertensi sebesar 6-10 %, juga dapat membantu menurunkan tekanan darah diastolik sekitar 3,8-10 %," katanya, dalam Press Conference “Manfaat Susu untuk Amunisi Saat Puasa”, ditulis Selasa (5/4/2022).

 


Boleh berbuka dengan makanan manis

Fiastuti menuturkan, saat berbuka puasa, boleh dimulai dengan makanan yang manis seperti kurma, kolak, koktail buah. Namun sebaiknya dikonsumsi dalam porsi kecil.

"Makanan manis dapat cepat mengganti kadar gula darah yang sudah turun. Namum cukup dalam porsi kecil untuk memberi kesempatan saluran cerna menerima makanan dalam jumlah tidak besar. Kalau dikonsumsi berlebihan, hati-hati peningkatan berat badan" katanya.

Selanjutnya, makan lengkap bisa dikonsumsi setelah sholat Maghrib dengan jumlah cukup dan lengkap.

"Konsumsi karbohidrat seperti nasi, kentang, bihun, oat dengan protein: Ikan, ayam, telur, tahu, tempe. Lemak: minyak, Sayur dan buah. dan jangan lupa mencukupi jumlah minum air putih sekitar 4 gelas sampai waktu tidur," katanya.

Setelah sholat Tarawih, untuk menghindari peningkatan berat badan, Anda bisa mengonsumsi buah potong, salad sayuran.

"Kalau untuk menjaga atau meningkatkan berat badan makanan kecil padat kalori misalnya makaroni, lonton gisi, ditambah susu 1 gelas, khususnya bagi orang tua dengan nafsu makan kurang, serta minum air putih sekitar 2 gelas," ujarnya.

Fiastuti mengingatkan untuk menghindari mengonsumsi makanan tertentu selama buka puasa seperti makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung seperti kue-kue berlemak, atau pun gorengan.

"Hindari juga makanan yang dapat merusak asam lambung seperti makanan pedas, asam, bumbu-bumbu yang merangsang, makanan yang menghasilkan gas seperti makanan berlemak, minuman soda, sayuran tertentu (kol,sawi)dan buah2 tertentu (Nangka, pisang ambon), serta minum kopi, alkohol,anggur, jeruk yang asam," pungkasnya.

 

INFOGRAFIS: Beda Durasi Waktu Puasa Negara-Negara di Dunia (Liputan6.com / Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya