Kadin Jatim Sebut Kelangkaan Solar Berdampak Pada Pemulihan Ekonomi

Kelangkaan solar yang terjadi beberapa hari ini cukup meresahkan pengusaha khususnya yang bergerak di sektor distribusi

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Apr 2022, 23:00 WIB
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menilai kelangkaan BBM jenis solar berdampak pada pemulihan ekonomi.

Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto menyampaikan, kelangkaan solar yang terjadi di sejumlah SPBU di wilayah itu dapat mengancam kelangsungan industri.

"Pasti ini berdampak dan mengganggu kelancaran industri di Jatim, baik besar hingga kecil. Kelangkaan Solar bisa menghambat proses perdagangan karena harus antre membeli solar," kata Adik, dilansir Antara, Selasa (5/4/2022).

Ia berharap kelangkaan solar tidak terjadi terlalu lama, dan pekan depan harus sudah bisa teratasi. Menurutnya, kelangkaan solar yang terjadi beberapa hari ini cukup meresahkan pengusaha, khususnya yang bergerak di sektor distribusi barang.

Karena kondisi tersebut telah mengakibatkan distribusi barang menjadi tersendat karena saat membeli solar harus mengantri cukup panjang.

Dia menyebutkan, untuk wilayah Jatim, kuota solar tahun ini hanya mencapai 2.281.581 Kilo Liter (KL) per tahun, lebih kecil dibanding kuota tahun 2021 sebesar 2.352.388 KL.

"Karena kuota tahun 2022 ini kan berdasarkan dari realisasi penyaluran solar tahun 2021, sementara di tahun 2021 realisasi solar memang tidak naik karena adanya pandemi covid-19," kata Adik.

Saksikan video pilihan berikut ini


Tambah Pasokan

Pemerintah, kata dia, tidak menghitung adanya puasa dan telah berakhirnya pandemi, sehingga ketika ada lonjakan yang terjadi adalah solar tidak mencukupi dan kelangkaan ditemui dimana-mana.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah mengajukan surat penambahan alokasi solar untuk Jatim di tahun 2022 sebesar 306.045 KL.

"Karena persoalan kekurangan solar itu mestinya bisa dengan nambah alokasi solar subsidi. Mudah-mudahan secepatnya teratasi walaupun melebihi kuota karena ini adalah diskresi," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya