Harga LPG Mahal, PLN Ajak Masyarakat Pakai Kompor Induksi

PLN berkomitmen mendukung transisi energi impor ke domestik melalui penggunaan kompor listrik induksi demi menciptakan kemandirian energi nasional.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Apr 2022, 11:30 WIB
Kompor Listrik dan Kompor Induksi.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) berkomitmen mendukung transisi energi impor ke domestik melalui penggunaan kompor listrik induksi demi menciptakan kemandirian energi nasional. Kompor listrik induksi ini juga jadi salah satu alternatif pengganti kompor LPG, yang harganya dikabarkan akan segera naik.

"PLN sangat merekomendasikan penggunaan kompor induksi di dapur rumah tangga karena lebih aman, mudah, dan efisien," kata Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi, Rabu (6/4/2022)

Agung menyebutkan sejumlah keunggulan menggunakan kompor induksi. Utamanya lebih praktis, sebab pengguna kompor listrik tidak perlu menukar tabung LPG ketika habis.

Menurut penjelasannya, kompor ini bekerja ketika alat masak diletakkan di atas kompor, lalu arus listrik bolak-balik dilewatkan dari dalam badan kompor melalui gulungan kawat.

Panas yang dihasilkan langsung dialirkan ke alat masak. Sehingga ketika bersentuhan dengan anggota tubuh tidak terasa panas. Dari sisi waktu memasak juga lebih cepat, karena kompor induksi memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata ketimbang kompor gas.

Kompor induksi juga dinilai lebih aman karena tidak menimbulkan api dan asap. Sehingga risiko menimbulkan kebakaran jauh lebih kecil. Selain itu juga tidak ada potensi ledakan akibat bahan bakar.

"Kompor induksi yang tanpa api dan asap juga lebih sehat bagi penggunanya sebab tidak menghasilkan emisi, selain itu juga ramah terhadap anak-anak karena lebih aman," papar Agung.

 


Lebih Murah

Kompor listrik induksi - Image by StockSnap from Pixabay

Dari sisi penggunaan, kompor induksi juga lebih murah dibandingkan dengan kompor LPG. Hasil uji coba menunjukkan, rumah tangga kecil rata-rata mengkonsumsi 11,4 kg LPG subsidi dengan biaya Rp 79.400 per bulan, setelah disubsidi pemerintah sebesar Rp 125.400.

Sehingga total biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan LPG mencapai Rp 204.800 per bulan.

Sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan kompor induksi sebagai berikut, harga listrik tanpa subsidi 1 kWh Rp 1.444,7. Sementara kebutuhan listrik per bulan sebesar 82 kWh.

Dengan begitu, biaya yang dibutuhkan untuk masak per bulan menggunakan kompor induksi tanpa subsidi sebesar Rp 118.465. Sehingga terdapat penghematan sekitar Rp 86.335 setiap bulan.

"Waktu masak yang lebih cepat akan membuat kompor listrik lebih hemat penggunaan energi daripada gas," ujar Agung.

 


Negara Lebih Hemat

Foto Ilustrasi foto Gas LPG di salah satu distributor Kota Semarang, (Foto : Titoisnau)

Tak hanya pengguna yang mendapat manfaat, negara juga memperoleh penghematan subsidi dan impor jika masyarakat beralih menggunakan kompor induksi.

Dalam kajian PLN, untuk konversi sejumlah 300 ribu pengguna per tahunnya, akan dapat memberikan penghematan subsidi LPG sekitar Rp 450 miliar dan menekan biaya impor LPG sebesar Rp 220 miliar.

"Jika beralih menggunakan kompor induksi Indonesia juga akan mandiri energi, sebab tanpa harus bergantung ke impor. Sebab selama ini kompor LPG sebagian besar penyediaan energinya masih impor," tandasnya.


Hemat Listrik

Infografis Hemat Listrik, Kantong Aman Bumi Senang. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya