Liputan6.com, Yogyakarta - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta meminta para penceramah Ramadhan tidak mempertajam persoalan khilafiyah (perbedaan) yang muncul agar tidak memicu permusuhan sesama umat Islam, khususnya di DIY selama Ramadhan.
"Mohon tidak menyinggung masalah khilafiyah, masalah perbedaan yang itu akan memancing emosi umat Islam yang mungkin berbeda," kata Kepala Kanwil Kemenag DIY Masmin Afif di Yogyakarta, Rabu.
Advertisement
Menurut Masmin, para penceramah masih dapat memilih banyak topik lain yang dapat menumbuhkan semangat masyarakat untuk memaksimalkan amal ibadah selama Ramadhan.
"Ceramah monggo untuk bisa memberikan motivasi, semangat umat meningkatkan ibadah dan mengisi Ramadhan dengan amal-amal kebajikan," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jangan Berpolitik Praktis
Selain itu, ia juga mengingatkan para penceramah tidak memanfaatkan kesempatan berdakwah untuk menyisipkan kepentingan politik praktis.
Masmin berharap penceramah mampu memisahkan ruang ceramah keagamaan dengan ruang berpolitik.
"Ini kan nuansanya ibadah jadi jangan memanfaatkan kesempatan ibadah untuk kepentingan politik. Kami berharap bisa membedakan mana area untuk ceramah dan mana area untuk kepentingan politik. Harus kita bedakan," kata dia.
Advertisement