Kurs Rupiah Lesu Gara-Gara Sinyal Kenaikan Suku Bunga The Fed

Kurs rupiah bergerak melemah 23 poin atau 0,16 persen ke posisi 14.371 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Apr 2022, 10:40 WIB
Teller menunjukkan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada Rabu pagi. Rupiah tertekan pernyataan hawkish pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (Fed).

Kurs rupiah bergerak melemah 23 poin atau 0,16 persen ke posisi 14.371 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.348 per dolar AS.

"Pelemahan pagi ini terlihat karena efek dominan dari penguatan dolar AS yang kembali naik atas optimisme pasar terhadap The Fed karena ada pernyataan semalam terkait proses normalisasi kebijakan ekonomi AS," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia, dikutip dari Antara, Rabu (6/4/2022).

Nikolas menyampaikan The Fed kemungkinan akan melakukan peningkatan suku bunga yang lebih agresif hingga 50 basis poin dalam satu kali kenaikan.

"Selain itu percepatan normalisasi neraca dari bank sentral akan meningkat karena efek stimulus pembelian obligasi AS," ujar Nikolas.

Komentar hawkish para pejabat The Fed mendorong pengurangan yang cepat dalam neraca bank sentral yang membengkak, dengan salah satu dari mereka mengungkapkan keterbukaan terhadap kenaikan suku bunga besar dan kuat setengah poin persentase.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Suku Bunga The Fed dan Kurs Rupiah

The Fed (www.n-tv.de)

Gubernur The Fed Lael Brainard, yang biasanya merupakan salah satu pembuat kebijakan Federal Reserve yang lebih dovish, mengatakan pada bahwa dia mengharapkan kenaikan suku bunga metodis dan pengurangan cepat pada neraca bank sentral hampir USD 9 triliun untuk membawa kebijakan moneter AS ke posisi yang lebih netral akhir tahun ini.

Presiden The Fed Kansas City Esther George, anggota pemungutan suara Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), juga mendukung pengurangan cepat dari neraca Federal Reserve dan mengatakan bahwa kenaikan 50 basis poin akan menjadi pilihan yang harus dipertimbangkan.

Nikolas memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 14.320 per dolar AS hingga 14.400 per dolar AS.

Pada Selasa (5/4) lalu rupiah ditutup menguat 7 poin atau 0,05 persen ke posisi 14.348 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.355 per dolar AS.

 


Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona

Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya