Liputan6.com, Kiev - Seorang pengungsi Ukraina mengecam penundaan pemrosesan aplikasi yang ia ajukan untuk memungkinkan mereka melarikan diri dari perang dan tinggal di Wales.
Olga dan putrinya yang berusia delapan tahun, Alexa, meninggalkan rumah mereka di ibu kota Ukraina, Kiev.
Baca Juga
Advertisement
Hal itu dilakukan ketika perang pecah pada akhir Februari 2022, demikian dikutip dari laman BBC, Rabu (6/4/2022).
Sejak tiba di daerah Port Talbot untuk tinggal bersama saudara perempuan Olga, Olena, dia tidak dapat membuka rekening bank, mendapatkan tunjangan, atau mengamankan makanan.
Pemerintah Inggris mengatakan, skema pengungsinya adalah "salah satu program visa tercepat dan terbesar dalam sejarah Inggris".
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diterima Baik di Wales
Olga mengatakan bahwa keluarga tersebut telah menerima sambutan yang luar biasa di Wales dan dia sangat berterima kasih atas dukungan dari masyarakat setempat.
"Saya telah bertemu banyak teman di sini, saya telah bertemu banyak orang yang benar-benar ingin membantu kami, tidak hanya dengan kata-kata tetapi juga dalam perbuatan. Saya sangat berterima kasih kepada orang-orang Welsh untuk semuanya."
Advertisement