HUT ke-76, BSSN Gelorakan Semangat Menjaga Ruang Siber Nasional Cinta Tanah Air

BSSN mempunyai tugas dan fungsi yang strategis serta tantangan saat ini yang semakin kuat sehingga perlu kerja keras dari seluruh komponennya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Apr 2022, 14:41 WIB
Gedung BSSN di Kelurahan/Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian memimpin jalannya Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke- 76 BSSN di Kantor BSSN Depok, Jawa Barat.

Upacara yang bertema “Sinergi Menjaga Ruang Siber Nasional” ini dihadiri para Kepala BSSN/Lembaga Sandi Negara sebelumnya, pejabat struktural BSSN, pegawai, serta taruna Politeknik Siber dan Sandi Negara baik secara luring dan daring.

"Cinta Tanah Air, rela berkorban untuk bangsa dan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 tidak bisa dan tidak boleh berubah walaupun segala sesuatu khususnya di bidang teknologi yang kita hadapi saat ini perubahannya cepat," kata Hinsa Siburian dalam pidatonya, seperti dikutip dari siaran pers diterima, Rabu (6/4/2022).

"Kita bersatu berdasarkan Pancasila dan UUD RI. Inilah hikmah, inilah semangat yang tidak boleh luntur dari jiwa sanubari kita semua,” tegas dia menambahkan.

Setelah upacara, kegiatan dilanjutkan dengan pelepasan pejabat purnatugas di BSSN. Di antaranya Komjen (Pol) Sutanto yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala BSSN.

"BSSN mempunyai tugas dan fungsi yang strategis serta tantangan saat ini semakin kuat sehingga perlu kerja keras dari seluruh komponen BSSN dalam mewujudkan cita-cita organisasi," Sutanto menandaskan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sejarah Lahirnya BSSN

Perjalanan BSSN dimulai pada 4 April 1946. Momen ini dikenal dengan Masa Perintisan (1946-1948) dipimpin oleh Roebiono Kertopati. Dia yang menyusun Buku Code C seorang diri, yaitu sebuah buku yang mengkodekan kurang lebih 10.000 kata.

Selanjutnya ada Masa Bertahan dan Penegakan (1948-1949), Dinas Kode melalui CDO (code officer) memfasilitasi komunikasi bersandi antara pemerintah RI di Yogyakarta, Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi, dan Perwakilan RI di New Delhi.

Masa selanjutnya adalah Masa Pemantapan (1949-1950), pada masa ini Dinas Kode berubah nama menjadi Djawatan Sandi. Persandian tetap berjalan dengan statusnya yang berubah-ubah.

Masa Keempat adalah Masa Pengembangan (1950-1986), berganti nama menjadi Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg). Lemsaneg saat itu melaksanakan fungsi mengkoordinir, mengatur, dan menyelenggarakan hubungan persandian secara tertutup dan rahasia antara aparatur negara baik di pusat, daerah, maupun hubungan persandian ke luar negeri.

Pada masa kelima Lemsaneg bertransformasi menjadi BSSN yang merupakan gabungan dari Lemsaneg, Direktorat Keamanan Informasi Kominfo, dan Id-SIRTII.

Kini, pada 4 April 2022 BSSN memasuki usianya yang ke 76. Peran pengabdian dan perjuangan pengamanan rahasia negara dan informasi strategis bangsa Indonesia diemban oleh Badan Siber dan Sandi Negara.

BSSN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keamanan siber dan sandi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan, untuk mencapai hal tersebut BSSN terus berinovasi tanpa henti dalam menjalankan tugas menjaga keamanan siber nasional dengan efektif dan efisien.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya