Liputan6.com, Jakarta Pembalap RNF Yamaha, Andrea Dovizioso kembali gagal finis di MotoGP Argentina. Ini menjadi kedua kali beruntun pembalap asal Italia itu gagal finis setelah sebelumnya di sirkuit Mandalika.
Seperti dilansir crash, Andrea Dovizioso sebelumnya bermasalah dengan dashboard dan handlebar motor sebelumnya mesin motornya mati di MotoGP Mandalika. Di Argentina, dia lupa untuk membuka alat holeshot bagian depan motor.
Advertisement
Ini membuat rem tak terbuka saat menikung di tikungan pertama. Ini memaksa dia masuk ke pit stop di akhir lap pertama sebelum akhirnya sadar sudah melakukan kesalahna.
"Saya sangat kecewa, ini tak pernah terjadi kepada saya. Saya melakukan kesalahan dan lupa untuk membuka alat holeshot bagian depan motor," ujarnya seperti dikutip crash.
Alat holeshot merupakan alat yang digunakan pembalap saat start untuk mengubah ketinggian motor. Apakah Dovizioso jadi korban makin rumitnya alat dan tombol di motor?
Kronologi
Dovizioso menjelaskan bagaimana kesalahan saat start terjadi. Kelupaaan untuk menggerakkan lever rem berakibat fatal.
"Saya menguncinya tapi tidak menggerakkan lever agar membuka alatnya di tikungan pertama. Saya lupa pikirkan itu, meski semuanya terasa ketutup, saat saya berhenti di pitlane baru sadar itu kesalahan saya," katanya.
Dovizioso sudah kehilangan tiga lap saat kru mencoba untuk membuka alatnya. Ini yang membuatnya memutuskan untuk berhenti balapan.
Advertisement
Penjelasan Tim
"Andrea lupa untuk menempatkan kembali level atau handle rem ke posisi semula, itu membuat Anda tak bisa membuka bagian depan alat," kata manajer RNF Yamaha, Wilco Zeelenberg.
"Di pitlane, kami tak bisa membuka alat itu terbuka karena harus dilakukan saat ada kecepatan dan tekanan, jadi kami bekerja keras membukanya. Dovi lalu sadar dia lupa menekan kembali level ke tempat semula."
Tegang
Dovizioso belakangan mengakui dirinya mengalami ketegangan saat balapan. Kesalahan simpel itu tak seharusnya terjadi.
"Saya tak nyaman, saya tak membalap dengan cara mulus, tak menggunakan potensi di motor dan ini tekanan. Saya ingin maksimal sejak awal dan saya melakukan kesalahan."
Advertisement