Liputan6.com, Jakarta - Doa dalam bahasa Indonesia bermakna harapan, permintaan, dan pujian kepada Tuhan. Sementara doa dalam Islam bermakna sikap berserah diri kepada Allah SWT.
Sementara itu, menurut Mohammad Anwar dalam buku Kumpulan Doa-Doa Pilihan, doa ialah permohonan seorang hamba kepada Allah Yang Mahakuasa berkenaan dengan suatu hajat yang diinginkannya. Yakni dengan terlebih dulu melaksanakan sebab-sebab yang berkaitan dengan hajat tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Ia menjelaskan, tidak dibenarkan berdoa tanpa melaksanakan sebab- sebab tersebut, karena Allah SWT hanya menjanjikan akan menerima doa yang disertai dengan amal dan usaha nyata. Doa itu berada di balik usaha.
Artinya, bekerja dan berusahalah dahulu baru kemudian berdoa. Dengan demikian, dengan doa tersebut akan terpenuhi hajat yang diinginkan dengan baik dan sempurna.
Dalam Alquran dan hadis banyak nash yang memerintahkan kita untuk berdoa. Di antaranya dalam Surat Al-Mu'min (Al-Ghaafir) ayat 60; "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina."
Berdoa harus dilakukan dengan rendah hati dan suara lembut. Kemudian berdoa disertai dengan rasa takut dan penuh harap. Sebelum berdoa, seorang muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu membaca tahmid didahuui dengan membaca basmalah kemudian shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut waktu-waktu mustajab untuk berdoa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "mustajab" bermakna "dapat dengan mudah (lekas) menyembuhkan", "manjur", "mujarab".
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Waktu Mustajab:
1. Setelah Salat Wajib atau Fardhu
Dari Abu Umamah ia berkata; Rasulullah shallallahu wa`alaihi wa sallam ditanya; wahai Rasulullah, doa apakah yang paling di dengar? Beliau berkata: "Doa di tengah malam terakhir, serta setelah shalat-shalat wajib." (HR. Tirmidzi)
2. Setelah Azan dan Iqamah
"Doa yang dipanjatkan di antara azan dan iqamah tidak ditolak." Hadis ini diriiwayatkan Imam Abu Daud, Imam Tirmidzi, dan Imam Nasai.
Advertisement
3. Sepertiga Malam
Dari Abu Umamah ia berkata; Rasulullah shallallahu wa`alaihi wa sallam ditanya: Wahai Rasulullah, doa apakah yang paling didengar? Beliau berkata: "Doa di tengah malam terakhir, serta setelah shalat-shalat wajib." (HR. Tirmidzi).
4. Waktu di Antara Dua Khutbah
Dari Abu Burdah bin Abi Musa al-Asy’ari Radhiyallahu anhu bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhuma berkata padanya, “Apakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadis dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sehubungan dengan waktu ijabah pada hari Jum’at?” Lalu Abu Burdah mengatakan, ‘Aku menjawab, ‘Ya, aku mendengar ayahku mengatakan bahwa, ‘Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yaitu waktu antara duduknya imam sampai shalat dilaksanakan.’”(HR Muslim).
5. Setelah Salat Ashar
Rasulullah SAW bersabda, artinya: "Pada hari Jumat terdapat suatu waktu, dimana jika ada seorang hamba muslim yang memanjatkan doa kepada Allah bertepatan dengan waktu tersebut, Allah akan memberi apa yang dia minta. Waktu itu adalah setelah Ashar. (HR. Ahmad).
6. Saat Sahur
Berdoalah sebelum menyantap makan sahur juga merupakan waktu yang mustajab. Sebagaimana dijelaskan dalam Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim. “Rabb kita turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.”
7. Saat Hujan Turun
Waktu mustajab lain untuk berdoa adalah saat hujan turun. "Carilah doa yang mustajab pada tiga keadaan: Bertemunya dua pasukan, Menjelang sholat dilaksanakan, dan saat hujan turun."
Advertisement