Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terlihat masih melemah, Kamis pagi (7/4/2022). Pasar kripto mulai loyo sejak kemarin yang tersengat oleh sentimen hawkish dari The Fed.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 4,36 persen dalam 24 jam terakhir dan 7,06 persen dalam sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 43.899,71 per koin atau setara Rp 631,3 juta (asumsi kurs Rp 14.380 per dolar AS).
Baca Juga
Advertisement
Ethereum (ETH) juga masih melemah. Dalam 24 jam terakhir, ETH turun 5,89 persen dan 5,04 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 3.231,00 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kemarin sempat jadi kripto satu-satunya menguat, kini juga harus ikut melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 4,70 persen dan 3,64 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 427,39 per koin.
Kemudian Cardano (ADA) juga masih di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA merosot 7,56 persen dan 8,03 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,10 per koin.
Sedangkan, Solana (SOL) masih melemah sejak kemarin. Dalam satu hari terakhir SOL turun 7,87 persen dan 1,01 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 119,25 per koin.
XRP kini juga harus rela kembali ke zona merah. Dalam satu hari terakhir, XRP merosot 4,72 persen dan 9,72 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,7786 per koin.
Terra (LUNA) juga turut anjlok hari ini. Terra melemah 5,57 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih sedikit menguat 1,25 persen dalam sepekan. Saat ini Terra dihargai USD 108,71 per koin.
Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), keduanya masih alami pergerakan harga yang berlawanan. USDT dalam 24 jam terakhir menguat 0,01 persen setelah beberapa hari terakhir melemah. Saat ini harganya masih bertahan di USD 1,00 per koin.
Sedangkan, USDC harus melemah 0,02 persen dalam satu hari terakhir yang membuat harganya berada di level USD 0,9997 per koin.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pasar Kripto Loyo Tersengat Sentimen Hawkish The Fed
Sebelumnya, Bitcoin dan kripto lainnya kembali melanjutkan kegelisahannya pada Rabu, 6 April 2022. Pasar kripto turun tajam setelah pernyataan hawkish oleh Gubernur bank sentral AS Lael Brainard ditambah dengan berita terbaru yang meresahkan dari Ukraina.
Bitcoin, cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, baru-baru ini diperdagangkan tepat di bawah USD 46.000 atau sekitar Rp (660,4 juta), turun dari level tertinggi pada hari sebelumnya di atas USD 47.000 atau sekitar 1 persen selama 24 jam terakhir.
Ethereum, kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, berpindah tangan sedikit di atas USD 3.400 atau turun sekitar 1,5 persen.
Harga kripto sesuai dengan pasar saham utama, yang sebagian besar turun karena investor mempertimbangkan kenaikan suku bunga tambahan untuk mengekang inflasi, yang telah melonjak hingga hampir 8 persen di AS.
Nasdaq yang berfokus pada perusahaan teknologi turun 2,2 persen, sementara S&P 500 turun 1,2 persen. Dalam pidatonya di Federal Reserve Bank of Minneapolis, Brainard menyebut pengurangan inflasi sebagai adalah hal yang sangat penting.
“Komite akan melanjutkan pengetatan kebijakan moneter secara metodis melalui serangkaian kenaikan suku bunga dan dengan mulai mengurangi neraca dengan cepat segera setelah pertemuan Mei kami,” kata Brainard, dikutip dari CoinDesk, Rabu, 6 April 2022.
Sementara itu, Eropa terus bergulat dengan masalah moral dan ekonomi yang berasal dari konflik Rusia-Ukraina. Spanyol, Denmark, dan Swedia, mengusir diplomat Rusia, sementara AS dan negara-negara lain sedang menyiapkan sanksi ekonomi baru.
Presiden AS, Joe Biden dan para pemimpin negara lain telah menyerukan pelarangan impor energi dari Rusia, sebuah tindakan yang sudah dilakukan lebih dulu oleh Lithuania.
Di sisi lain, kripto memiliki berita positif yaitu perusahaan MicroStrategy (MSTR) mengatakan pada Selasa mereka telah memperoleh 4.100 Bitcoin tambahan senilai sekitar USD 190 juta.
Berita itu muncul kurang dari dua minggu setelah yayasan Terra Luna mengumumkan komitmennya untuk membeli setidaknya USD 3 miliar dalam bentuk Bitcoin.
Namun, peristiwa tersebut tidak berdampak besar pada Bitcoin, yang dengan sendirinya mungkin merupakan tanda kedewasaan pasar kripto yang meningkat.
CEO platform tabungan Bitcoin Swan Bitcointold, Cory Klippsten mengatakan pasar kripto sudah cukup besar dan Bitcoin akan terus berjalan.
Advertisement
Analis JP Morgan Ungkap Reli Kripto Bakal Segera Berakhir
Sebelumnya, bank investasi global JP Morgan memperingatkan tentang pasar cryptocurrency yang akan mengalami kenaikan terbatas atau bahkan berakhir dari reli yang sedang terjadi.
JP Morgan melihat Stablecoin dari total nilai pasar cryptocurrency sebagai indikator potensi reli atau penurunan. Sebelumnya, ketika Stablecoin menyumbang hampir 10 persen dari total kapitalisasi pasar kripto, analis JP Morgan, Panigirtzoglou mengatakan itu menunjukan kenaikan lebih lanjut untuk pasar kripto.
Dalam catatan yang dikeluarkan minggu lalu, dia menjelaskan stablecoin dalam total kapitalisasi pasar kripto tidak lagi terlihat berlebihan.
“Pangsa Stablecoin ini saat ini berada di bawah 7 persen yang membawanya kembali ke tren sejak 2020,” kata Panigirtzoglou dikutip dari Bitcoin.com, Rabu, 6 April 2022.
“Akibatnya, kami percaya kenaikan lebih lanjut untuk pasar kripto dari sini kemungkinan akan lebih terbatas atau bahkan berakhir,” lanjut dia.
Panigirtzoglou menunjukkan harga bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) menguat pada awal Maret menyusul sanksi keuangan yang dikenakan pada Rusia oleh negara-negara Barat setelah invasinya ke Ukraina.
“Sanksi ini telah meningkatkan harapan bahwa cryptocurrency akan digunakan lebih luas di masa depan untuk menghindari sistem perbankan tradisional mengingat cryptocurrency tidak terikat atau bergantung pada pemerintah manapun,” tutur Panigirtzoglou.
Namun, mengutip indikator stablecoin, analis JP Morgan memperingatkan reli yang terlihat di pasar kripto mungkin akan segera berakhir.
Pada Februari, JP Morgan memperkirakan harga jangka panjang Bitcoin akan mencapai USD 150.000 atau sekitar Rp 2,1 miliar. Kemudian, pada Januari, bank melakukan survei klien dan menemukan mayoritas responden memperkirakan harga BTC akan mencapai USD 60.000 atau lebih tahun ini.