Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang petani di Desa Tasik Tebing Serai, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, ditemukan meninggal dunia pada 6 April 2022. Kondisinya mengenaskan dan ditemukan sejumlah jejak di sekitar jenazah korban yang diduga harimau sumatra.
Kapolres Bengkalis Ajun Komisaris Besar Indra Wijatmiko menjelaskan, kejadian harimau makan manusia ini berawal ketika Polsek Pinggir mendapat informasi ada warga yang diserang binatang buas pada Rabu siang, 6 April 2022. Petugas mengecek kebenaran informasi dengan mendatangi rumah korban.
Baca Juga
Advertisement
Saat tiba di rumah duka pada pukul 14.00 WIB, jenazah sudah dimakamkan pihak keluarga. Petugas kemudian meminta keterangan dari warga sekitar yang menemukan korban tak bernyawa di ladang.
"Korban sudah beristri dan beranak satu, korban selain petani juga merupakan penjerat rusa," kata Indra, Rabu malam.
Informasi dirangkum petugas, korban pada Selasa pagi, 5 April 2022, berangkat dari rumah menuju ladang. Korban juga pamit untuk pergi ke seberang Pulau Teluk Padi untuk melihat jerat rusa.
Hingga malam hari korban tak kunjung pulang ke rumah. Telepon genggamnya bisa dihubungi tapi tidak ada jawaban sehingga istri korban mengadu ke ayahnya.
"Pencarian dilakukan oleh 50 warga menggunakan perahu ke ladang tapi hingga dini hari Rabu korban tak ditemukan," kata Indra.
Rabu pagi pencarian kembali dilaksanakan di lokasi yang sama. Ada sekitar 100 warga berangkat menggunakan perahu mencari korban di ladang dan lokasi jerat rusa.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dua Ekor
Pencarian dengan sistem menyebar ini membuahkan hasil. Hanya saja korban ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan.
Tubuh dan kepala korban ditemukan terpisah. Kepala korban ditemukan sekitar 1,5 kilometer dari posisi tubuh dan ditemukan jejak diduga milik harimau sumatra.
"Jasad korban ditemukan berjarak sekitar 20 meter dari jerat rusa, di sana ada rusa yang terjerat," kata Indra.
Penuturan warga, di beberapa bagian tubuh korban ada bekas cakaran. Seperti di pundak misalnya, ada luka gigitan diduga oleh harimau.
"Pengakuan warga, dari jejak ada dua ekor binatang buas dan diduga masih berkeliaran di lokasi," jelas Indra.
Adanya jejak ini membuat warga tak mau lagi ke lokasi menemani polisi yang ingin melakukan olah tempat kejadian perkara. Warga takut menjadi korban serangan harimau karena lokasi itu masuk kawasan hutan Giam Siak Kecil.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement