Liputan6.com, Jakarta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berkunjung ke kediaman Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Rabu 6 April 2022. Menurut dia, hal itu dilakukan sebagai ajang silaturahmi sekaligus ngabuburit karena dilakukan menjelang waktu berbuka puasa.
Menag Yaqut pun tak sendiri. Saat itu, hadir pula sejumlah pejabat PBNU.
Advertisement
"Sore tadi ngabuburit bersama Presiden RI ke 5 Ibu Megawati Soekarnoputri. Berbincang lebih dari 2 jam, saya bersama Ketum, Sekjen dan Bendum PBNU juga Sekjen PDI Perjuangan Mas Hasto," tulis Yaqut seperti dikutip dalam Liputan6.com dari akun Instagram pribadinya @gusyaqut, Kamis (7/4/2022).
Menurut dia, pada pertemuan tersebut, mereka berbincang soal kebangsaan, politik dan perspektif masa depan Indonesia dari tokoh yang sangat matang di dunia politik.
"Saya bersyukur berkesempatan kembali berdiskusi dengan beliau. Selain asupan tadi, saya belajar bagaimana cara berpolitik tanpa baper dan prasangka berlebihan," ujar Yaqut.
Pertemuan tersebut juga turut divalidasi oleh Bendum PBNU Mardani Maming melalui Instagram pribadinya @mardani_maming.
Mardani Sehat
Mardani tampak segar dan sehat, setelah sebelumnya sempat dikabarkan sakit sehingga tidak dapat hadir dalam sidang kasus dugaan suap izin lahan tambang di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel) yang digelar di Pengadilan Tipikor Banjarmasin, Kalsel, Senin 4 April 2022.
Menurut jadwal persidangan, Mardani yang pernah menjabat sebagai Bupati Tanah Bumbu ini sedianya hadir sebagai saksi untuk terdakwa eks Kepala Dinas ESDM Kabupaten Tanah Bumbu, Raden Dwidjono Putrohadi Sutopo.
Dengan ketidakhadirannya, hari ini, artinya Ketua Umum BPP HIPMI (2019-2022) tercatat sudah dua kali mangkir, setelah sebelumnya yang bersangkutan juga sudah dijadwalkan hadir pada 28 Maret 2022.
Sebagai informasi, dipanggilnya Mardani sebagai saksi lantaran yang bersangkutan menandatangani Surat Keputusan Bupati Tanah Bumbu Nomor 296 Tahun 2011 tentang Persetujuan Pelimpahan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT Bangun Karya Pratama Lestari Nomor 545/103/IUP-OP/D.PE/2010 kepada PT Prolindo Cipta Nusantara.
Advertisement
Pesan Ramadhan
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat muslim menjadikan Ramadhan sebagai momentum memperkuat solidaritas dan membersihkan residu manusiawi.
"Ramadhan adalah momen kita menata dan memperbaiki kualitas diri. Kita dibina dan dididik untuk menjadi muslim yang tunduk dan patuh terhadap perintah Allah. Kita juga dibiasakan untuk membangun solidaritas dengan sesama," kata Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Sabtu (2/4/2022).
Menurut dia, solidaritas dengan sesama ini dapat terwujud bila seseorang mampu menghilangkan kesombongan dari dirinya. Ini merupakan bagian residu manusiawi yang perlu dibersihkan.
"Adalah kesombongan ketika menganggap diri kita lah yang paling benar, sementara orang lain selalu salah. Adalah kesombongan ketika menganggap diri kita yang paling jujur, sementara orang lain pasti berlaku curang," tutur Menag.
Gus Yaqut, begitu ia biasa disapa, berharap masyarakat dapat mengambil hikmah di bulan suci Ramadan untuk membersihkan residu manusiawi tersebut.
"Satu bulan ke depan di bulan Ramadan ini, di bulan yang penuh maghfirah, di bulan yang penuh ampunan, di bulan yang penuh hikmah dan pelajaran kita akan ditempa untuk membersihkan residu-residu manusiawi seperti itu," ujar Gus Yaqut
"Kita akan lihat nanti, apakah ibadah-ibadah kita selama di bulan ramadan ini tuntas. Apakah ibadah kita selama di bulan ramadan ini mampu memetik segala pelajaran yang diberikan langsung oleh Allah SWT kepada kita," sambung dia.
Ramadhan di Tengah Pandemi
Yaqut mengatakan, ini adalah tahun ketiga umat muslim Indonesia menyambut Ramadhan di tengah pandemi Covid-19.
Meskipun kondisi pandemi sudah melandai, dia berpesan agar masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) selama Ramadhan.
"Pada tahun ini, momen Ramadhan masih dalam suasana pandemi Covid-19. Meski telah melandai, namun mari kita tetap menjaga diri dengan terus meningkatkan kesadaran tentang kebersihan dan kesehatan," pesan Menag.
Dia berharap, dengan terbangunnya solidaritas kemanusiaan dan taatnya prokes selama Ramadhan, menjadikan bulan suci ini memberikan dampak besar bagi bangsa.
"Ramadhan karim, momentum bangkit dari pandemi untuk kemajuan NKRI. Atas nama Kementerian Agama, saya mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1443 H/2022 M," ucap Menag.
"Semoga kita semua menjadi bagian dari madrasah Ramadan yang kelak lulus dengan berbagai pencapaian terbaik," pungkas Yaqut.
Advertisement