Liputan6.com, Jakarta - Berbagi di bulan Ramadhan bisa lewat apa pun, bahkan resep keluarga. Ide berbagi unik itu diluncurkan PT Heinz ABC Indonesia lewat inisiatif bertajuk Satu Resep Seratus Kebaikan.
Melalui kegiatan tersebut, produsen kecap dan saus itu mengajak masyarakat membagikan resep Ramadhan spesial keluarga secara digital sembari berdonasi. Setiap satu resep akan dikonversikan menjadi seratus paket donasi Ramadan bagi mereka yang membutuhkan. Kampanye itu dibuat dengan misi untuk membangkitkan serta memperluas momen kebersamaan dan kebaikan Ramadan.
Baca Juga
Advertisement
"Ramadan erat dengan makna kebersamaan dan kebaikan, dan tahun ini kami mengajak kita semua untuk memperdalam nilai-nilai tersebut, tidak hanya bersama keluarga terdekat, namun juga menghadirkan momen spesial bagi saudara-saudari kita yang membutuhkan. Inilah yang membuat Ramadhan menjadi momen yang semakin tak terlupakan di hati," kata Mira Buanawati, Head of Legal & Corporate Affairs Kraft Heinz Indonesia & Papua Nugini, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Lewat gerakan tersebut, ABC akan menyalurkan total 120.000 paket donasi bagi keluarga pemulung dan kaum dhuafa di wilayah Jabodetabek. Donasi juga akan didistribusikan ke kota-kota lain di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
"Konsumen dapat mulai membagikan resep mereka melalui microsite www.abcindonesia.co.id/ramadan dan bergabung dalam gerakan ini mulai tanggal 31 Maret hingga 24 April 2022," ia menambahkan.
Pelaksanaannya nanti, ABC melibatkan sejumlah mitra, termasuk FoodCycle Indonesia, Sayurbox, Ikatan Pemulung Indonesia (IPI), dan mitra peritel. "FoodCyle Indonesia akan menjadi mitra pelaksana dalam mengoordinasikan pendistribusian 120.000 paket donasi ini selama satu bulan ke depan," kata Ariseno, Operations Manager FoodCycle Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bentuk Donasi
Chatrin Christina, Marketing Manager Easy Meals & Beverages, Kraft Heinz Indonesia menerangkan, paket donasi yang dibagikan beragam. Isinya di antaranya kecap, saus sambal, sarden kalengan dan beberapa sayuran pendukung. Pihaknya juga akan menyelipkan panduan memasak yang simpel tapi bergizi.
"Semua ini ditujukan agar para penerima donasi nantinya juga dapat menciptakan momen spesial bersama keluarga mereka di bulan yang penuh kegembiraan ini," ujarnya.
Ariseno menambahkan, FoodCycle Indonesia akan menggandeng 20 mitra lokal untuk ikut mengawasi pendistribusian paket donasi di lapangan agar tepat sasaran. Sebagian besar donasi akan diberikan kepada keluarga pemulung, sisanya adalah masyarakat ekonomi rentan dan kaum duafa.
"61.500 paket donasi akan didistribusikan di Jabodetabek, 16.500 paket di Jawa Barat, 20.000 paket di Jawa Tengah, 18.000 paket di Jawa Timur dan 4.000 paket di wilayah Bali," ia menjabarkan.
Advertisement
Suplai Sayuran
Sayuran yang akan didonasikan akan disiapkan oleh Sayurbox. PR & Media Manager Sayurbox Kristo Hananto menjelaskan bahwa sayur tersebut diambil langsung dari mitra petani lokal mereka.
"Kami berterima kasih kepada semua mitra untuk dukungan yang diberikan. Kami percaya, dengan kolaborasi yang kuat, kita dapat menyebarkan lebih banyak inspirasi positif dan menghadirkan lebih banyak momen Ramadan yang tak terlupakan, bagi kita sendiri dan mereka yang membutuhkan," sahut Mira, tambah Mira Buanawati.
Di sisi lain, donasi makanan merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan stok menjadi sampah yang sia-sia. Apalagi, banyak orang umumnya menyetok lebih banyak makanan untuk kebutuhan Ramadhan, padahal kebutuhan mereka tidak sebesar itu.
Menurut kajian Kementerian PPN/Bappenas, sampah makanan yang terbuang di Indonesia pada 2000-2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun atau setara 115--184 kilogram per kapita per tahun. Dengan fakta itu, mengurangi sampah makanan yang sia-sia merupakan tanggung jawab bersama.
Nomor 2 di Dunia
Indonesia saat ini menempati peringkat nomor dua di dunia setelah Arab Saudi dalam persoalan yang bisa berdampak pada perubahan iklim. Berdasarkan data dari Economist Intelligent Unit menyebutkan bahwa Indonesia membuang sekitar 300 kilogram makanan per orang setiap tahun.
"Sayang banget ya, bukan prestasi. Itu bisa jadi bahan untuk refleksi," ujar pendiri Zero Waste Indonesia, Maurilla Sophianti Imron atau akrab disapa Mauril saat berbincang lewat akun Instagram Zero Waste Indonesia, awal Desember 2021.
Jika makanan itu dimanfaatkan dengan baik, sangat bisa untuk memenuhi 100 persen kebutuhan gizi masyarakat Indonesia yang masih kekurangan. Sekitar 40 persen timbunan sampah itu berasal dari makanan dan 58 persen itu berada dalam tahap konsumsi.
"Jadi, ada perilaku di masyarakat Indonesia yang tidak menghabiskan makanannya atau membuang-buang makanananya. Itu juga termasuk sayur-sayur dan buah yang tidak sampai ke retail atau ke supermarket karena preferensi kita. Intinya, mengapa itu terjadi karena masalah konsumsi dan cara kita memilih makanan," papar Mauril.
Mauril mengatakan sampah makanan yang biasa muncul di dalam pikiran banyak adalah sesuatu yang terlihat dan terukur. Padahal, ada hal-hal yang tidak terlihat yang terbuang percuma akibat produksi sampah makanan.
"Contoh, energi yang keluar dari pilihan-pilihan yang kita pilih, seperti seperti CO2 dan emisi karbon. Pilihan makanan sangat berdampak pada lingkungan, karena di sana ada proses produksi, termasuk proses transportasi hingga ke piring kita," tutur Mauril.
Advertisement