Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan properti, PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) mencetak laba bersih Rp 659,89 miliar pada 2021, dengan pertumbuhan sebesar 23,64 persend dibanding perolehan laba bersih pada 2020 sebesar Rp 533,73 miliar.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Duta Pertiwi Teky Mailoa melalui keterbukaan informasinya ke regulator Pasar Modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 6 April 2022.
Perolehan laba bersih anak usaha PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan bagian dari grup properti Sinar Mas Land ini, ditopang oleh pendapatan usaha perseroan yang tumbuh sebesar 26,26 persen. Pertumbuhan pendapatan tersebut bersumber dari tingginya permintaan atas unit-unit properti dipasarkan perseroan.
Baca Juga
Advertisement
PT Duta Pertiwi memiliki empat segmen pendapatan yaitu Penjualan Tanah, Rumah Tinggal, Ruko dan Bangunan Strata Title, Sewa, Hotel dan Lain-lain.
Pendapatan dari Segmen Penjualan Tanah, Rumah Tinggal, Ruko dan Bangunan Strata Title pada akhir tahun 2021 mencapai sebesar Rp1,60 triliun, tumbuh sebesar 47,84 persen dibandingkan pencapaian di 2020 senilai Rp1,08 triliun.
"Segmen ini berkontribusi terbesar terhadap total Pendapatan Usaha kami, yakni sebesar 73,63 persen," kata Teky.
Segmen sewa mencatatkan penjualan sebesar Rp444,85 miliar, yang menjadi kontributor pendapatan terbesar kedua dengan porsi sebesar 20,43 persen terhadap total Pendapatan Usaha DUTI.
“Kami meyakini segmen penjualan residensial akan memberikan kontribusi positif di tahun-tahun mendatang. Baik rumah tapak maupun apartemen," kata Teky.
Sementara laba kotor perseroan tercatat tumbuh sebesar 4,05 persen menjadi Rp1,35 triliun. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan usaha yang secara nominal lebih besar ketimbang akun Beban Pokok Penjualan. Pertumbuhan Beban Pokok Penjualan mencapai sebesar 94,43 persen menjadi Rp826,18 miliar.
Setelah dikurangi beban pokok pendapatan, dan yang lainnya dihasilkan laba usaha sebesar Rp 622,71 miliar, tumbuh sebesar 7,23 persen dibanding 2020 yang sebesar Rp580,71 miliar.
Laba Sebelum Pajak DUTI naik 14,12 persen dari Rp640,83 miliar pada 2020 menjadi Rp731,32 miliar di 2021. "Pertumbuhan Laba Usaha tersebut juga ditopang oleh pencatatan Keuntungan dari Akuisisi Saham entitas anak sebesar Rp153,99 miliar," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Akuisisi
Pada 2021, Duta Pertiwi akuisisi PT Itomas Kembangan Perdana yang merupakan pengembang Aerium Apartement yang berlokasi di Taman Permata Buana, Jakarta Barat.
Saat ini DUTI memiliki landbank/cadangan lahan yang belum dikembangkan seluas 1.280 hektar lebih, yang tersebar di Jabodetabek dan Surabaya. Perseroan juga memiliki cadangan real estat (proyek yang sedang dikerjakan) senilai Rp3,75 triliun.
Perseroan meyakini melalui penciptaan nilai yang berkelanjutan kinerja DUTI di masa mendatang akan lebih baik. Apalagi dengan adanya dukungan pemerintah dalam memberikan insentif dan kondisi perekonomian yang semakin membaik paska pandemi menjadi faktor positif bagi pertumbuhan bisnis perseroan.
“Kami optimis kinerja positif DUTI akan terus berlanjut di 2022," kata Teky.
Advertisement
Belum Bakal Akuisisi Lahan
Sebelumnya, PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) belum akan menambah akuisisi lahan hingga 2022. Perseroan menyatakan akan mengelola keuangan dengan hati-hati seiring pandemi COVID-19.
Head of Investor Relation PT Duta Pertiwi Tbk, Christy Grassella menuturkan, pihaknya memiliki perencanaan land bank yang sudah sangat matang. Selain itu, perseroan juga masih memiliki tanah cukup luas di sejumlah portofolio perseroan antara lain di Kota Wisata dan Grand Wisata.
"Land bank 530 hektar di Grand Wisata, 100 hektar di Kota Wisata itu, itu hampir 700 hektar. Di seputar Kota Wisata kami juga sudah memiliki beberapa lokasi, di Kota Wisata 130 hektar. Total land bank size 1.000 hektar sudah dikuasi dan dibayar lunas,” kata dia dalam public expose live 2021, Selasa, 7 September 2021.
Ia menuturkan, pada kondisi pandemi COVID-19 yang memasuki tahun kedua, pihaknya ingin tetap kelola keuangan dengan sangat hati-hati. Oleh karena itu, ekspansi lahan belum menjadi prioritas.
"Untuk ekspansi tanah kalau tak ada urgensi untuk dibebaskan, kami lebih memilih pending dulu. Dilaksanakan kalau kondisi lebih baik dari tahun ini,” kata dia.
Perseroan menyatakan belum ada target lokasi untuk tambahan lahan. Kecuali lahan di sekitar Kota Wisata.
"Belum ada lokasi baru, tahun depan juga tidak. Daerah sekitar Kota Wisata kalau ada kesempatan ingin tawarkan terbuka untuk diskusi,” tutur dia.
Reporter: Elizabeth Brahmana