Liputan6.com, Jakarta - Masih terus dilaporkan adanya penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia.
Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut, ada penambahan 2.089 orang pada hari ini, Kamis (7/4/2022) positif Corona.
Total akumulatifnya hingga kini di Indonesia terdapat 6.028.413 orang terkonfirmasi terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan kasus sembuh bertambah 5.888 orang pada hari ini. Sampai saat ini di Indonesia total akumulatif terdapat 5.794.602 pasien berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19.
Sementara itu, kasus meninggal dunia pada hari ini ada penambahan 45 orang. Di Indonesia total akumulatifnya menjadi 155.509 orang meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19 sampai kini.
Data update pasien Covid-19 tersebut tercatat sejak Rabu 6 April 2022 pukul 12.00 WIB, hingga hari ini, Kamis (7/4/2022) pada jam yang sama.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
Update Vaksinasi Covid-19 Per 6 April 2022
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menargetkan 208.265.720 orang di Indonesia divaksinasi Covid-19. Hingga hari ini, Rabu 6 April 2022, penerima vaksin dosis pertama tercatat sebanyak 197.153.141 orang atau sekitar 94,66 persen.
Jumlah penerima vaksin dosis pertama bertambah 239.884 dari data kemarin hanya 196.913.257 orang.
Sementara vaksinasi dosis kedua bertambah 632.312 dari data kemarin masih 160.182.529 orang. Total penerima vaksinasi dosis kedua mencapai 160.814.841 orang atau 77,22 persen. Sedangkan vaksinasi dosis lanjutan tercatat ada 25.454.640 orang atau setara 12,22 persen. Meningkat 1.192.677 dari data kemarin hanya 24.261.963 orang.
Data ini disampaikan Kementerian Kesehatan melalui kemkes.go.id Rabu 6 April 2022, pukul 18.00 WIB.
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, total vaksin Covid-19 yang sudah diterima Indonesia hingga 25 Maret 2022 sebanyak 434.610.326 dosis. Dengan rincian, 308.949.440 dosis diperoleh melalui skema B to B dan 125.660.886 berasal dari hibah.
Dari total 434.610.326 dosis vaksin yang sudah diterima, tercatat 361.361.806 dosis sudah didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia sesuai perintah Kementerian Kesehatan.
"Sehingga sekarang stok yang ada di Bio Farma itu sejumlah 73.248.520 dosis," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Rabu 6 April 2022.
Honesti menjelaskan, dari sisa stok vaksin tersebut, sebanyak 19.322.130 dosis sudah habis masa simpan atau shelf life. Data ini tercatat hingga akhir Maret 2022.
Rinciannya, 18.682.130 dosis didapatkan dari skema hibah dan 640.000 dari pengadaan B to B (Business to Business).
Sementara itu, pada April 2022 ini, tercatat akan ada sekitar 1.531.370 dosis vaksin Covid-19 berpotensi habis shelf life. "Kalau kita lihat dari status bulan April, akan ada potensi sebesar 1.531.370 dosis berpotensi expired," ucapnya.
Advertisement
Perjalanan Kasus Corona di Indonesia
Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.
2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.
Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.
Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat
Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.
Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.
Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)
Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.
Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.
Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.
Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.
Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.
Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.
Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.
Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.
Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.