Liputan6.com, Jakarta Rupiah ditutup melemah tipis di level Rp 14.362 per USD dari penutupan sebelumnya di level 14.359 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang 14.340 hingga 14.380 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia tetap tinggi sebesar USD139,1 miliar pada akhir Maret 2022.
Advertisement
Meski demikian, posisi pada Maret 2022 tersebut menurun jika dibandingkan dengan posisi pada akhir Februari 2022 sebesar USD141,4 miliar.
"Penurunan posisi cadangan devisa dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah," kata Ibrahim dalam riset harian, Jakarta, Kamis (7/4).
Posisi cadangan devisa tersebut, lanjut laporan BI, setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau tujuh bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. BI memandang cadangan devisa tetap memadai.
"Hal itu didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi," kata Ibrahim.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rupiah Lesu Lagi Usai Rilis Risalah Pertemuan Bank Sentral AS
Nilai tukar rupiah melemah setelah rilis risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.
Kurs rupiah bergerak melemah 3 poin atau 0,02 persen ke posisi 14.362 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.359 per dolar AS.
Analis Bank Mandiri Rully Arya mengatakan, belum akan terlalu banyak sentimen yang akan menggerakkan pasar setelah publikasi inflasi pekan lalu dan rilis data ketenagakerjaan di AS.
"Pelaku pasar masih akan memantau perkembangan sentimen global, terutama dampak dari perang Rusia dan Ukraina, serta perkembangan imbal hasil US treasury," ujar Rully dikutip dari Antara, Kamis (7/4/2022).
Risalah pertemuan The Federal Reserve terakhir memperkuat ekspektasi beberapa kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin untuk mengendalikan inflasi yang melonjak dan ikut berdampak ke nilai tukar rupiah.
Pejabat The Fed memandang perlu ada kenaikan suku bunga besar dan kuat yang sesuai pada pertemuan mendatang, terutama jika tekanan inflasi meningkat.
Pejabat bank sentral juga setuju untuk mengurangi neraca sebesar 95 miliar dolar AS per bulan, 60 miliar dolar AS kepemilikan obligasi pemerintah dan 35 miliar dolar AS sekuritas yang didukung hipotek, selama tiga bulan.
Rully memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.338 per dolar AS hingga Rp14.392 per dolar AS.
Pada Rabu (6/4) lalu, rupiah ditutup melemah 11 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp14.359 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.348 per dolar AS.
Advertisement