Liputan6.com, Jakarta PT Adhi Karya (Persero) Tbk, mendapat persetujuan tambahan permodalan melalui Penanaman Modal Negara (PMN) dan aksi korporasi melalui right issue untuk dialokasikan ke sejumlah proyek infrastruktur prioritas. Adapun PMN yang disetujui sebesar Rp1,97 triliun.
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan, pihaknya telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk penambahan modal negara melalui PMN senilai Rp1,97 triliun. Suntikan modal tersebut akan dikucurkan untuk beberapa proyek.
Advertisement
"Angka PMN Rp1,97 triliun ini akan kita gunakan penyertaan modal pada Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo Rp1,4 triliun, kemudian Yogyakarta-Bawen Rp390 miliar dan untuk SPAM Karian Rp185 miliar sehingga total Rp1,97 triliun," katanya dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (7/4/2022).
Selain mendapatkan PMN, ADHI juga berhasil mendapatkan suntikan permodalan melalui right issue dengan target dana yang dihimpun senilai Rp1,89 triliun. Dana triliunan ini akan digunakan dalam rangka mendukung pendanaan PMN.
"Dari sisi right issue Rp1,89 triliun ini, nanti dialokasikan sebagiannya untuk memenuhi kekurangan setoran yang diproyek 3 di PMN. Karena yang dialokasikan tadi, hanya 72 persennya jadi ada angka yang kita ambilkan dari right issue," paparnya.
Suntikan modal tersebut, akan dialokasikan untuk menambah kekurangan penyertaaan modal dari dana PMN pada 3 proyek. Nantinya, sisa dana right issue tersebut akan dialokasikan ke proyek pembangunan fasilitas pengelolaan limbah terpadu tahap 2 di Medan senilai Rp495 miliar, penyertaan modal di proyek Jalan Tol JORR Elevated Ulujami-Cikunir senilai Rp662 miliar, serta preservasi Jalan Lintas Timur Sumatra Selatan senilai Rp177 miliar.
Tambah Modal
PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan kode ticker saham ADHI, menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2021. Melalui RUPST kali ini, Perseroan mendapatkan persetujuan para pemegang saham untuk melakukan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PM-HMETD).
Penambahan modal dilakukan dengan cara menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 7,12 miliar lembar Saham Seri B dengan nilai nominal Rp100,- per saham melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas.
Penambahan modal ini akan digunakan sebagai alokasi penggunaan dana untuk memperbaiki struktur permodalan Perseroan, serta sebagai bentuk peningkatkan kapasitas dan pengembangan usaha Perseroan melalui proyek investasi di bidang infrastruktur, sehingga kinerja menjadi lebih efektif dan efisien.
Selanjutnya, hal ini juga untuk mendukung percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga dapat menjadi memberikan dampak berantai yang luas dari pembangunan (multiplier effect).
Reporter: Anggun P Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Proyek Tol
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah memulai pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Yogyakarta Internasional Airport (YIA) Kulon Progo sepanjang 96,57 km.
Kehadiran jalan tol ini diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas menuju kawasan pariwisata di Pulau Jawa bagian selatan, seperti Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing Indonesia untuk menarik investasi serta meningkatkan akselerasi pengembangan destinasi wisata.
"Kehadiran jalan tol ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi mengatasi kepadatan lalu lintas terutama arus komoditas," kata Menteri Basuki, Jumat (24/9/2021).
3 Seksi
Pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Bandara YIA Kulon Progo terdiri dari 3 seksi, yakni Seksi I menghubungkan Kartosuro-Purwomartani sepanjang 42,37 km yang saat ini sudah dalam tahap konstruksi dengan progres fisik 2,07 persen.
Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan target Paket 1.1 Solo-Klaten selesai September 2022.
Selanjutnya, untuk Seksi II Purwomartani-Gamping sepanjang 23,43 km, dan Seksi III Gamping-Purworejo sepanjang 30,77 masih dalam tahap persiapan pekerjaan fisik dengan target selesai 2024.
Advertisement