Harga Kripto Hari Ini 8 April 2022: Binance dan XRP Pimpin Penguatan

Pada perdagangan JUmat (8/4/2022) mayoritas kripto teratas masih melemah, hanya Binance dan XRP yang menguat.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 08 Apr 2022, 06:22 WIB
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terlihat masih melemah, Jumat pagi (8/4/2022). Sejak awal April, pasar kripto masih terkoreksi setelah alami reli panjang pada akhir Maret 2022.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 0,88 persen dalam 24 jam terakhir dan 4,81 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 43.571,25 per koin atau setara Rp 626,3 juta (asumsi kurs Rp 14.374 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga masih melemah. Dalam 24 jam terakhir, ETH turun 0,13 persen dan 2,14 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 3.230,87 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) menguat di antara kripto lain yang melemah . Dalam 24 jam terakhir BNB naik 2,11 persen dan 1,72 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 436,59 per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) juga masih di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA merosot 1,21 persen dan 6,30 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,09 per koin.

Sedangkan, Solana (SOL) masih melemah sejak kemarin. Dalam satu hari terakhir SOL turun 0,60 persen dan 4,95 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 118,32 per koin.

XRP mengikuti langkah Binance yang berhasil menguat di tengah koreksi. Dalam satu hari terakhir, XRP naik 0,49 persen, tetapi masih melemah 4,33 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,7823 per koin. 

Terra (LUNA) juga turut anjlok hari ini. Terra melemah 6,35 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih sedikit menguat 1,71 persen dalam sepekan. Saat ini Terra dihargai USD 101,66 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), keduanya sama-sama menguat. USDT naik 0,01 persen yang membuat harganya kini berada di level USD 1,00

Sedangkan, USDC menguat 0,13 persen dalam satu hari terakhir yang membuat harganya kembali ke level USD 1,00.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pasar Kripto Lesu, Ternyata Ini Penyebabnya

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Sebelumnya, pasar kripto kembali melemah akibat gejolak ekonomi makro yang berasal dari konflik Rusia-Ukraina ditambah bukti baru transformasi bank sentral AS yang mengambil keputusan ekonomi lebih hawkish saat ini. 

Bitcoin (BTC) baru-baru ini diperdagangkan di bawah USD 44.000 atau sekitar RP 632,5 juta, di mana ia turun pada hari sebelumnya kurang dari seminggu setelah melonjak lebih dari USD 47.000. Cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar itu turun hampir 5 persen.

Sedangkan ethereum (ETH), kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, juga jatuh melebihi Bitcoin yaitu 7 persen dan diperdagangkan tepat sedikit di atas USD 3.200.

Semua altcoin utama teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, bahkan mengalami nasib lebih buruk. Solana (SOL) turun lebih dari 10 persen. Sedangkan Cardano dan Polkadot masing-masing turun sekitar 8 persen pada titik tertentu. Koin meme DOGE dan SHIB masing-masing juga turun sekitar 12 dan 9 persen.

Penurunan tersebut terjadi menyusul rilis risalah dari pertemuan the Fed Maret di mana para gubernur membahas kenaikan suku bunga dengan kenaikan setengah poin.

Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu membahas kemungkinan kenaikan setengah poin sebagai cara untuk menekan inflasi, yang hampir 8 persen telah mencapai level tertinggi empat dekade dan berpotensi meningkat karena konflik di Ukraina berkecamuk. 

AS dan negara-negara lain yang telah mengkritik agresi Rusia mengambil langkah-langkah untuk menjatuhkan sanksi penuh terhadap perusahaan jasa keuangan terbesar Rusia, termasuk Sberbank. 

 

 


Tujuan Sanksi

Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Negara-negara tersebut sebelumnya hanya memberlakukan sanksi parsial terhadap perusahaan-perusahaan tersebut. Namun, Sberbank, yang memegang sekitar sepertiga aset Rusia, sekarang tidak akan memiliki kontak dengan sistem perbankan AS akibat sanksi penuh tersebut.

Sanksi itu dimaksudkan untuk melumpuhkan ekonomi Rusia, yang telah mampu melakukan pembayaran utang dari pendapatan yang diterimanya dari penjualan energi dan melalui akses terbatas ke perbankan asing. 

AS telah mendesak negara-negara Uni Eropa untuk melarang impor minyak dan gas Rusia, yang sangat bergantung pada mereka.

Salah satu pendiri dan mitra perusahaan jasa keuangan JST Capital, Scott Freeman mengatakan kerusuhan global dan situasi ekonomi saat ini telah merusak harga Bitcoin.

“Sulit untuk mengetahui pergerakan Bitcoin saat ini. Pada akhirnya, kami percaya ada tema makro bisnis di lingkungan di mana orang tidak ingin mengambil risiko saat ini. Orang mencari peluang untuk menjual dan mendapat untung,” ujar Freeman dikutip dari CoinDesk, Kamis, 7 April 2022.

"Kami pikir, dalam jangka panjang, Bitcoin dan kripto adalah tempat yang sangat bagus untuk menempatkan beberapa persentase dari portofolio Anda,” pungkas dia. 


Sentimen Hawkish The Fed

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, Bitcoin dan kripto lainnya kembali melanjutkan kegelisahannya pada Rabu, 6 April 2022. Pasar kripto turun tajam setelah pernyataan hawkish oleh Gubernur bank sentral AS Lael Brainard ditambah dengan berita terbaru yang meresahkan dari Ukraina. 

Bitcoin, cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, baru-baru ini diperdagangkan tepat di bawah USD 46.000 atau sekitar Rp (660,4 juta), turun dari level tertinggi pada hari sebelumnya di atas USD 47.000 atau sekitar 1 persen selama 24 jam terakhir. 

Ethereum, kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, berpindah tangan sedikit di atas USD 3.400 atau turun sekitar 1,5 persen. 

Harga kripto sesuai dengan pasar saham utama, yang sebagian besar turun karena investor mempertimbangkan kenaikan suku bunga tambahan untuk mengekang inflasi, yang telah melonjak hingga hampir 8 persen di AS. 

Nasdaq yang berfokus pada perusahaan teknologi turun 2,2 persen, sementara S&P 500 turun 1,2 persen. Dalam pidatonya di Federal Reserve Bank of Minneapolis, Brainard menyebut pengurangan inflasi sebagai adalah hal yang sangat penting. 

“Komite akan melanjutkan pengetatan kebijakan moneter secara metodis melalui serangkaian kenaikan suku bunga dan dengan mulai mengurangi neraca dengan cepat segera setelah pertemuan Mei kami,” kata Brainard, dikutip dari CoinDesk, Rabu, 6 April 2022.

Sementara itu, Eropa terus bergulat dengan masalah moral dan ekonomi yang berasal dari konflik Rusia-Ukraina. Spanyol, Denmark, dan Swedia, mengusir diplomat Rusia, sementara AS dan negara-negara lain sedang menyiapkan sanksi ekonomi baru.

Presiden AS, Joe Biden dan para pemimpin negara lain telah menyerukan pelarangan impor energi dari Rusia, sebuah tindakan yang sudah dilakukan lebih dulu oleh Lithuania. 

Di sisi lain, kripto memiliki berita positif yaitu perusahaan MicroStrategy (MSTR) mengatakan pada Selasa mereka telah memperoleh 4.100 Bitcoin tambahan senilai sekitar USD 190 juta. 

Berita itu muncul kurang dari dua minggu setelah yayasan Terra Luna mengumumkan komitmennya untuk membeli setidaknya USD 3 miliar dalam bentuk Bitcoin.

Namun, peristiwa tersebut tidak berdampak besar pada Bitcoin, yang dengan sendirinya mungkin merupakan tanda kedewasaan pasar kripto yang meningkat. 

CEO platform tabungan Bitcoin Swan Bitcointold, Cory Klippsten mengatakan pasar kripto sudah cukup besar dan Bitcoin akan terus berjalan.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya