Liputan6.com, Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi memiliki banyak kuliner khas. Hampir setiap kecamatan di Bumi Blambangan ini memiliki kuliner khas tersendiri.
Seperti halnya di Kecamatan Glenmore. Di kecamatan yang dijuluki Sepetak Tanah Eropa di Pulau Jawa itu terkenal dengan kuliner Lontong Campur yang sudah eksis sejak tahun 1950-an.
Advertisement
Terletak di pasar Glenmore, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, lontong campur itu racikan dari perempuan bernama Ekowati.
Dia menyebut resep lontong campur itu merupakan warisan dari neneknya, Samsuni. Dia adalah generasi ketiga.
Dalam penyajiannya potongan lontong dipadukan dengan kuah merah gurih yang menggunakan bumbu rahasia keluarga.
Aromanya begitu khas pekat dengan rempah-rempah Nusantara selalu memancing gairah nafsu santap, memanjakan lidah.
"Jualnya hanya ini saja, tidak ada yang berubah. Karena ini yang sudah diwariskan, saya hanya meneruskannya," kata dia, Jumat (8/4/2022).
Ekowati menyebut bila neneknya merupakan seorang yang berasal dari Madura. Resep lontong campur ini pun diadopsi dari daerah tersebut, namun sudah dimodifikasi sesuai lidah orang Banyuwangi.
"Nenek saya asli dari madura, dulu dia yang membawa masakan ini, perlahan memodifnya menyesuaikan cita rasa orang disini, pasti sudah berbeda dengan aslinya di Madura sana. Bumbunya sama saja. Resep yang diwariskan hanya bagaimana cara mengolahnya," ujarnya
Per Porsi Rp10 Ribu
Dalam pembuatan lontong, kata dia, perharinya ia menghabiskan beras 10-20 kilogram. Setiap harinya pun lontong selalu habis diborong pembeli.
"Harga per porsinya hanya Rp 10 ribu," tandasnya.
Di bulan Ramadan ini dengan warung berukuran 3x4 meter itu buka mulai pukul 15.00 Wib, sampai pukul 18.00 WIB dengan sajian ciri khas yang tidak di dapatkan di warung lainya.
Anda tertarik mencoba? Jika ingin menikmatinya silahkan warung Lontong Campur Bu Eko yang ada di pasar Glenmore, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi cocok untuk menemani di Bulan Ramadan.
Advertisement