Liputan6.com, Jakarta Aktor Surya Kasibhatla berbagi pengalaman hidup ddengan cerebral palsy namun berhasil mendapatkan peran akting dan merepresentasikan disabilitasnya di film Jalsa.
Dilansir dari Hindustan Times, Surya Kasibhatla, yang memerankan anak Vidya Balan di Jalsa, membagikan kesan dan tips akting yang ia dapat dari pengalaman akting di film Jalsa.
Advertisement
Pertama, ia mengaku mimpinya jadi kenyataan bisa bekerja dengan Vidya Balan. "Saya selalu menyukai akting Bu Vidya. Bekerja dengannya melampaui impian yang menjadi kenyataan dan benar-benar menyenangkan. Ia sangat penyayang, perhatian, dan saya bersenang-senang dengannya. Debut sebagai aktor, saya belajar banyak darinya, terutama bagaimana cara beremosi sesuai adegan dengan cara sebaik mungkin. Ia selalu mengatakan akting adalah tentang bereaksi. Saya mencoba menerapkannya dengan kemampuan terbaikku. Bu Vidya adalah aktris favoritku. Saya sangat mencintainya." Ia juga menambahkan kalau Akshay Kumar adalah aktor favoritnya.
Surya mencetak sejarah dalam debut Bollywood, karena ia mengidap cerebral palsy dan memerankan karakter yang juga mengidap cerebral palsy. Ia menyukai fakta keberadaannya kini membuka jalan aktor penyandang disabilitas lain, kesempatan yang adil dan setara.
"Ini menandakan inklusivitas melangkah lebih jauh secara keseluruhan yang dapat membantu dalam membangun kepercayaan diri bagi banyak orang berkemampuan khusus untuk mengejar hasrat mereka. Ini adalah langkah inspiratif yang diambil oleh Suresh Sir dan Abundantia Entertainment untuk menciptakan peluang seperti itu dan Amazon Prime Video untuk membawanya ke panggung global,” kata Surya.
Ingin menjadi aktor sejak usia 4 tahun
Surya menyadari dirinya ingin menjadi aktor sejak usia 4 tahun. “Sejak usia dini, hasrat saya adalah pemrograman komputer, musik, film, dan olahraga. Saya ingin menjadi aktor sejak usia empat tahun.”
Kemudian fisioterapisnya dari India memberi tahu orang tuanya bahwa produser Jalsah sedang mencari seorang aktor dan ia mengantongi peran tersebut. "Tim casting Jalsa dan sutradara mengidentifikasi saya sebagai yang paling cocok untuk peran tersebut setelah audisi virtual awal dan dari sana, seluruh tim Amazon Prime Video dan Abundantia Entertainment memastikan saya diterbangkan ke India dengan semua protokol keselamatan dan tindakan pencegahan demi keamanan."
"Bagian terbaik dan terberat dari film ini adalah melakukan keadilan untuk peran tersebut. Suresh Sir dan kepercayaan dan keyakinan tim pada saya menggambarkan Ayush (karakternya dalam Jalsa) adalah tanggung jawab besar. Berada di adegan itu lebih sulit daripada yang kebanyakan orang pikirkan. Tetapi workshop pra-syuting serta seluruh tim di lokasi syuting membuatku nyaman. Jadi saya bisa tampil sesuai harapan mereka," jelas Surya.
Tentang mengatasi kondisi medisnya, Surya menegaskan, "Tidak ada satu pun dari tim yang memperlakukan saya secara berbeda. Saya adalah bagian dari tim. Saya benar-benar nyaman saat syuting untuk Jalsah. Mulai dari logistik perjalanan saya hingga akomodasi, makanan, perjalanan lokal, semua pengalaman berjalan mulus dan baik-baik saja. Seluruh pemain dan kru memastikan bahwa saya selalu nyaman dan tenang."
Akhirnya saat Surya terbang ke India untuk syuting Jalsa, ia mengungkapkan pernah ke negara itu sebelumnya. "Saya lahir di Hyderabad, India. Saya tinggal di sana sampai saya berusia 6 tahun. Ada banyak pengalaman yang tak terlupakan dari tahun-tahun itu. Saya belajar value setiap orang dan berhubungan sosial dengan menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga dan teman."
Tapi sebagai pasien cerebral palsy, Surya menyebutkan kalau disana masih butuh perjalanan panjang untuk sepenuhnya inklusif, meskipun kini sudah ada beberapa sekolah yang menganggap serius faktor inklusivitas. Ia mencontohkan sekolah Daksha di Hyderabad. "Saya ingin berterima kasih kepada mereka karena telah mengizinkan saya masuk dan menerima saya appa adanya, selama beberapa tahun saya bersekolah di India."
Advertisement