Liputan6.com, Jakarta - Artis dan model Singapura Duan Mei Yue turun ke media sosial untuk menyebut seniman Rusia bernama Angelina Poveteva menggunakan fotonya sebagai dasar untuk lukisan telanjang tanpa persetujuan. Lukisan itu dilaporkan dijual seharga 27 dolar AS atau Rp387 juta.
Duan, 22, berkicau pada 5 Apri 2022 soal betapa vulgarnya lukisan telanjang dirinya yang dipamerkan dan dijual seniman Rusia tanpa persetujuan. Dalam perselisihan tersebut, model ini mengatakan bahwa ia mengetahui tentang karya seni tersebut pada 2021 setelah ditandai di bagian komentar di unggahan TikTok-nya.
Baca Juga
Advertisement
Duan telah tampil untuk nama-nama populer, seperti Dior dan Paris Fashion Week. Ia mengatakan telah menghubungi Poveteva setelah ia mengetahui bahwa lukisan itu dipamerkan, lalu dijual.
Poveteva mengiriminya beberapa foto model lain yang mengklaim bahwa ia menggunakannya sebagai referensi untuk karya seninya. Namun, Duan mengklaim bahwa fitur model dibuat agar terlihat seperti wanita dalam lukisan itu.
Artis itu kemudian tampaknya menghilang dari sebagian besar platform media sosialnya. "Saya merasa seperti saya sedang dilacurkan," kata Duan, seperti dilansir dari AsiaOne, Jumat (8/4/2022).
Duan mengatakan bahwa dia tidak bisa lagi melihat lukisan itu tanpa merasa jijik dan takut. "Sedramatis kedengarannya, saya benar-benar merasa seperti dunia runtuh menimpa saya," tambahnya. "Melihat diri saya digambarkan telanjang, dipamerkan, dan dijual, saya merasa seperti sedang dilacurkan."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bukan Pertama Kali
Ini bukan pertama kalinya seorang seniman menggunakan kemiripan dalam sebuah karya seni tanpa persetujuan. Bulan lalu, Duan terlibat dalam sengketa hak cipta dengan seniman Singapura Allison M. Low atas karya seni yang ditampilkan pada pembukaan toko Love, Bonito di Funan.
"Sebelum (ini), saya lebih kesal karena ambisi saya jadi model dieksploitasi. Kali ini, saya merasa sangat dilanggar secara pribadi," kata Duan.
Dia juga mengatakan bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum terhadap artis Rusia, tapi telah diberitahu bahwa itu akan sulit untuk ditegakkan.
Kicauannya tentang lukisan Poveteva telah di-retweet lebih dari 23,3 ribu kali dan menerima 53,6 ribu likes. Ia juga mendapat dukungan dari orang-orang di seluruh dunia, serta memicu diskusi tentang etika dan hak hukum dalam industri seni.
Duan mengatakan dia menginginkan kompensasi dan permintaan maaf dari Poveteva dan sekolah seninya. Juga berharap "hukum dapat diberlakukan untuk melindungi semua orang dari seniman seperti mereka."
Advertisement
Kasus Lukisan Lain
Lukisan telanjang memang selalu mencuri perhatian dan tak jarang laku dengan harga yang fantastis. Pada 2015 lalu, misalnya, seniman lukis asal Italia melelang karyanya "Nu couche," telanjang berbaring.
Karya tersebut laku dengan nilai setara Rp2,3 miliar. Lukisan itu terjual di rumah lelang Christie's, New York, dan dibeli seorang kolektor dari China.
Lukisan tersebut awalnya diperkirakan akan laku terjual 100 juta dolar AS sebelum lelang dilakukan. Namun, buktinya lukisan tersebut laku dengan harga fantastis.
Karya Picasso
Sebelum terjual, sekitar enam orang bersaing untuk mendapatkan karya Modigliani dalam lelang tersebut. Namun, karya tersebut berhasil didapatkan kolektor China.
Lukisan tersebut ternyata belum pernah dijual lewat lelang sebelumnya. Pasalnya, lukisan itu bagian dari koleksi pribadi selama 60 tahun.
Lukisan dengan harga termahal pernah dicapai lewat pelelangan adalah "Les femmes d'Alger." Karya seni tersebut merupakan karya maestro Picasso seharga 179 juta dolar AS atau Rp 2,4 miliar.
Advertisement