Liputan6.com, Jakarta - Menyertakan setengah piring sayuran saat sahur dan berbuka merupakan salah satu upaya cegah kolesterol tinggi selama Ramadhan. Hal tersebut disampaikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Vito A Damay.
"Setengah piring seharusnya sayur-sayuran," ujar Vito dalam sebuah sesi Instagram Live terkait peringatan Hari Kesehatan Sedunia, Kamis (7/4), dilansir Antara.
Advertisement
Vito juga membagikan tips bagi mereka yang sulit menghindari gorengan seperti ayam, tahu, tempe atau bakwan usai berbuka puasa.
"Kalau sulit menghindari gorengan, kalau misalnya makan ayam, tahu goreng, cari sayur untuk menemani. Sepanjang ada sayur sebenarnya dia (gorengan) tidak menyerap kolesterol sebanyak kalau kita tidak makan tanpa sayur," ujarnya.
Seperti diketahui, tingkat konsumsi gorengan di Indonesia terbilang tinggi. Nyaris semua makanan diolah dengan digoreng menggunakan minyak.
Sementara, kurang bijak dalam mengonsumsi makanan yang digoreng dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Jika dibiarkan, hal tersebut akan berujung pada sejumlah gangguan kesehatan.
Saat berbuka puasa, Vito menyarankan untuk memilih kurma selain teh hangat. Kandungan nutrisi dalam kurma dapat mengembalikan energi tubuh. Kemudian, kita bisa menyantap buah-buahan karena tubuh memerlukan cairan selepas berpuasa selama kurang lebih 14 jam.
"Ketika makan saat berbuka puasa, perbanyak sayur dan buah. Kurma di awal dan teh hangat. Kita bisa makan buah-buahan. Kan kita butuh cairan jadi kita bisa makan buah naga, semangka. Manis-manis asli buah dan juga ada cairannya," ujar Vito.
Jaga Lingkar Pinggang
Selain itu, Vito juga menyarankan perlunya menjaga bobot tubuh termasuk lingkar pinggang agar tak melebih 90 cm bagi pria dan 80 cm untuk wanita. Lingkar pinggang yang melebihi ukuran tersebut bisa menjadi tanda obesitas.
Individu yang mengalami obesitas, organ-organ tubuhnya cenderung terbungkus lemak sehingga berisiko menyebabkan kolesterol lebih tinggi. Untuk menurunkan lingkar pinggang yang terlanjur melebih ukuran semestinya, diperlukan diet sehat yang diimbangi olahraga 30 menit per hari.
Olahraga akan membantu mengurangi nafsu makan. Olahraga juga bisa membantu mengurangi risiko kadar kolesterol tinggi. Vito mengatakan, olahraga yang dimaksud tidak harus lari jika memang tidak sanggup.
"Jangan paksain lari. Jalan kaki, jalan cepat cukup. Bukan jalan santai. 30 menit per hari," ujarnya.
Lalu, tentu sebisa mungkin menghindari makanan yang digoreng dan memilih makanan yang dimasak dengan cara selain digoreng, seperti dipepes atau dipanggang.
Advertisement
Periksa Kadar Kolesterol
Vito pun menyarankan untuk memeriksa kolesterol, termasuk bagi individu berusia awal 20-an tahun guna memantau kadar kolesterol. Tidur berkualitas 6-7 jam sehari juga disarankan untuk membantu mencegah kolesterol tinggi dan menyeimbangkan hormon.
"Menjaga kesehatan dengan membiasakan pola hidup yang sehat. Sekarang puasa tahu bagaimana jaga kesehatan, pilih buah, sayur, minum teh asli jangan dicampur-campur. Manfaatkan makanan-makanan enak tetapi tetap bergizi. Berbukalah dengan yang sehat," pesan Vito.