Concordant Investments Jual Saham SIDO Rp 1,08 Triliun

Perusahaan investasi yang didirikan di Singapura, Concordant Investments Pte Ltd melepas saham SIDO pada 1 April 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Apr 2022, 19:09 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi yang didirikan di Singapura, Concordant Investments Pte Ltd (Concordant) jual 1,2 juta atau setara 4 persen saham perusahaan jamu, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) senilai total Rp 1,08 triliun.

Hal tersebut disampaikan Direktur Condordant Robin Ong melalui keterbukaan informasinya ke regulator pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, (8/4/2022).

Penjualan saham tersebut dilakukan pada 1 April 2022. Sebelum penjualan saham tersebut, Concordant memiliki secara langsung sebanyak 6.340.877.862 saham SIDO atau setara 21.14 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

"Setelah divestasi (penjualan) saham tersebut, jumlah saham Condordant turun jadi sebanyak 5.140.877.862 saham atau setara 17,14 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor perseroan," kata Robin.

Namun, Robin tidak mengungkapkan kepada siapa saham itu dijual dan alasan penjualan saham tersebut.

Berdasarkan data BEI, sebelum penjualan saham SIDO dimiliki oleh PT Hotel Candi Baru Lebih sebanyak 18.137.404.580 saham atau setara sebanyak 60,46 persen, Concordant Investments Pte. Ltd. Lebih sebanyak 6.340.877.862 saham atau setara 21,14 persen, dan masyarakat sebanyak             5.521.717.558 saham atau setara 8,4 persen.

Sisanya dimiliki oleh Direktur SIDO Leonard sebanyak 1.313.550 saham atau setara 0,004 persen dan Komisaris SIDO Johan Hidayat sebanyak 1.857.068 saham atau setara  0,006 persen saham SIDO.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham SIDO

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada penutupan perdagangan, Jumat 8 April 2022, saham SIDO melemah 0,53 persen ke posisi Rp 935 per saham. Saham  SIDO sempat berada di level terendah Rp 920 per saham, dan tertinggi di Rp 940 per saham. Total frekuensi perdagangan 13.418 kali dengan volume perdagangan 687.426. Nilai transaksi Rp 63,9 miliar.

Saham SIDO melemah di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cetak rekor tertinggi. IHSG naik 1,17 persen ke posisi Rp 7.210 per saham. Saham SIDO berada di level tertinggi Rp 7.216,49 dan terendah 7.151,25.

Sebanyak 244 saham menguat dan 253 saham melemah. 193 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.447.244 kali dengan volume perdagangan 23,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp 15,8 triliun.

Sepanjang 2022, saham SIDO naik 8,09 persen ke posisi Rp 935 per saham. Saham SIDO berada di level tertinggi Rp 1.070 dan terendah Rp 865 per saham. Total volume perdagangan 3.000.534.834. Nilai transaksi Rp 2,8 triliun. Total frekuensi perdagangan 410.939 kali.


Sido Muncul Tebar Dividen 2021

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menyetujui penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021 sebagai dividen tunai.

Pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 1,14 triliun atau setara dengan Rp 38 per lembar saham. Rasio pembayaran sebesar 90 persen dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021. Adapun laba bersih 2021 yang dapat diatribusikan kepada entitas induk yakni Rp 1,26 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa efek Indonesia (BEI), Kamis, 31 Maret 2022, rinciannya sebesar Rp 15,3 per lembar saham atau seluruhnya berjumlah Rp 455,48 miliar yang telah didistribusikan kepada pemegang saham sebagai dividen interim tunai pada 27 Agustus 2021.

Sisanya sebesar Rp 22,7 per lembar saham atau seluruhnya berjumlah Rp 681 miliar yang akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai dengan jadwal dan tata cara sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Jadwal pembagian dividen Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul:

- Cum dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi: 7 April 2022

- Ex dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi: 8 April 2022

- Cum dividen tunai di pasar tunai: 11 April 2022

- Ex dividen tunai di pasar tunai: 12 April 2022

- Recording date yang berhak atas dividen tunai (DPS): 11 April 2022

- Pembayaran dividen: 28 April 2022

 

 


Kinerja 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)  membukukan kinerja positif sepanjang 2021. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 7 Februari 2022, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mencatat penjualan Rp 4,02 triliun sepanjang 2021. Penjualan itu tumbuh 20,55 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,33 triliun.

Beban pokok penjualan tercatat Rp 1,73 triliun hingga 2021 atau naik 15,92 persen pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,49 triliun. Dengan demikian, laba bruto tercatat Rp 2,28 triliun pada 2021. Laba bruto naik 24,32 persen dari periode 2020 sebesar Rp 1,83 triliun.

Perseroan membukukan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 556,44 miliar hingga 2021. Beban penjualan dan pemasaran itu naik dari periode sama tahun sebelumnya Rp 492,33 miliar.

Sementara itu, beban umum dan administrasi susut menjadi Rp 169,56 miliar hingga 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 200,65 miliar. Beban lain-lain naik menjadi Rp 4,89 miliar hingga 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 4,32 miliar. Pendapatan lain-lain naik menjadi Rp 21,56 miliar hingga 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,56 miliar.

Dengan demikian, laba usaha naik 36,98 persen dari Rp 1,15 triliun pada 2020 menjadi Rp 1,57 triliun pada 2021. Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,26 triliun pada 2021, tumbuh 34,99 persen dari periode 2020. Pada 2020, Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 934,01 miliar.

PT Industri Farmasi dan Sido Muncul Tbk mencatat laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 42,3 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 31,4.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya