Liputan6.com, Jakarta Akun Twitter Dewan Pers dengan nama @dewanpers dibajak oleh hacker tak dikenal untuk digunakan sebagai lapak jualan aset non-fungible token (NFT)
Pantauan Tekno Liputan6.com, Sabtu (9/4/2021), saat ini akun bercentang biru milik Dewan Pers itu tidak memiliki foto profil. Sejumlah kicauan sebelumnya juga sudah menghilang.
Advertisement
Kabar pembajakan akun Twitter ini pun diinformasikan oleh Direktur Eksekutif Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet), Damar Juniarto, melalui Twitter.
"Akun Twitter @dewanpers kena retas sejak kemarin. Semoga cepat ditangani karena sudah seharian isinya jadi segala rupa. Saatnya perkuat keamanan digital dengan sejumlah langkah digital hygiene : ganti password, 2FA, manajemen identitas," tulis @DamarJuniarto.
Selain itu, sejumlah warganet juga berkomentar soal pembajakan akun Twitter Dewan Pers.
"Pantesan kok kemaren postingnya kek akun personal, saya pikir miminnya lupa ganti akun," tulis seorang warganet.
"@dewanpers kayaknya dibajak. @CCICPolri tolong dibantu," cuit warganet lainnya.
"Wah akun @dewanpers kayaknya dibajak atau dihack orang," timpal yang lainnya.
"Kenapa akun @dewanpers, bisa gitu yak kena tweet bomb," tanya seorang warganet seraya merasa penasaran
Hingga berita ini naik, belum ada tanggapan dari pihak Dewan Pers.
Akun Twitter KKP Juga Jadi Korban
Sebelumnya, akun Twitter Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan nama @kkpgoid juga diretas oleh hacker tak dikenal.
Pantauan Tekno Liputan6.com, Kamis (31/3/2022), akun Twitter @kkpgoid diketahui teleh diretas sejak Rabu (30/3/2022) kemarin.
Peretas menjadikan akun Twitter resmi KKP sebagai lapak untuk berjualan atau mempromosikan aset digital non-fungible token alias NFT.
"PRESALE IS LIVE NOW! 666 PSSSSD available RIGHT NOW!, GRAB BEFORE SOLD OUT! Only the people we follow can MINT! We will be live at 7:00 PM to debrief, join us," demikian salah satu cuitan yang diunggah pekaku menggunakan akun Twitter @kkpgoid.
Peretasan ini diduga ada kaitannya dengan akun Twitter @ThePossessedNFT karena sebagian besar cuitan yang dipromosikan merupakan karya NFT dari akun itu.
Instagram Kemenparekraf Juga Sempat Diretas
Akun Instagram Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia juga sempat diretas oleh hacker. Namun, hingga kini belum diketahui identitas pelaku serangan.
Peretasan ini diungkapkan Menparekraf Sandiaga Uno. Terkait hal tersebut, ia mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk Instagram dan Meta atau Facebook.
Seperti diketahui, akun Instagram Kemenparekraf diikuti lebih dari 800.000 orang. Dengan demikian, masyarakat akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai sejumlah kebijakan terkini.
"Bayangkan saja kalau ada sepasang suami istri atau keluarga yang ingin berlibur dan sedang ingin mengecek kebijakan terakhir mengenai penghapusan keharusan tes antigen untuk pelaku perjalanan dalam negeri," ungkap Sandiaga Uno.
"Dan dia tidak mendapatkan informasinya karena Instagram Kemenparekraf sedang diretas," sambungnya.
Pantauan Tekno Liputan6.com di Instagram, akun Kemenparekraf hingga saat ini menghilang atau tidak bisa ditemukan di kolom pencarian.
Advertisement
Fokus Pada Cyber Security
Sandiaga Uno menuturkan sangat fokus terhadap sektor digitalisasi, salah satunya adalah cyber security atau keamanan siber.
"Ini sesuai dengan apa yang sudah saya sampaikan sekitar setahun terakhir bahwa dalam sektor digitalisasi kita ini ada tiga yang kita betul-betul perlu memberikan fokus yang lebih besar lagi," ungkap Sandiaga Uno pada Kamis (10/3/2022).
Pertama mengenai cyber security atau keamanan siber. kedua, payments atau pembayaran dan ketiga adalah mengenai fintech atau investasi dan pembiayaan melalui technology platform.
Ketiga hal tersebut ditegaskan Sandiaga Uno harus segera diatasi, mengingat besarnya pembobolan aktivitas siber menimbulkan biaya yang sangat besar.
Oleh karena itu, dirinya kembali menekankan kepada jajarannya untuk memastikan keandalan dari pertahanan siber.
Sebab, hal tersebut tentunya juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi pelaku-pelaku Teknik Informatika (TI) di Indonesia.
"Jadi saya selalu menyerukan 'No Buzzer, But Create Anti Hacker'. Jadi bagaimana talenta-talenta kita yang hebat-hebat memiliki kemampuan serta keahlian di bidang cyber security, sehingga tidak terulang lagi," ungkap Sandiaga Uno.
"Apalagi dari eskalasi di Rusia dan Ukraina, tentunya kebijakan kita agar kita terlindungi dari potensi-potensi gangguan siber ke depan bisa kita hindari dan kita mitigasi," pungkasnya.
Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement