Liputan6.com, Jakarta Tak hanya bertegur sapa dengan para investor mempromosikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) Indonesia, Menparekraf Sandiaga Uno juga berkesempatan menonton langsung ajang balap F1 di Albert Park Grand Prix Circuit, Melbourne, Australia pada Jumat (8/4/2022).
Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengamati pentingnya area penggemar atau fans zone dalam perhelatan balap seperti F1 di Melbourne.
Advertisement
Area yang menjadi lokasi bertemunya para pembalap dengan pengemarnya itu menurutnya dapat diaplikasikan di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sehingga diharapkannya mampu meningkatkan penjualannya produk ekonomi kreatif, menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat.
"Kita lagi melihat di fans zone yang akan mengubah perhelatan," ujar Sandiaga Uno memamerkan fans zone F1 Melbourne.
Dalam fans zone dirinya menunjukkan sejumlah merek sponsor F1 Melbourne, termasuk kehadiran mobil listrik yang ramah lingkungan.
Ia menyebutkan dirinya sudah mengamati desain di lokasi balap F1 Melbourne tersebut dan melihat adanya perpaduan, baik antara keberadaan brand-brand otomotif besar dengan fans zone.
"Dibuat flow-nya berubah menjadi lebih luas, ada merk besar dan panggung di sini bisa terkelola dengan baik. Apalagi ini terhubung dengan shuttle (commuter) dan tempat parkir," kata Sandiaga Uno.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pola Desain
Pola desain tersebut dikatakan Sandiaga Uno dapat diterapkan dalam perhelatan balap otomotif yang ada di Indonesia, termasuk MotoGP Mandalika.
"Jadi ini pelajaran yang bisa kita dapat dari penyelenggaraan F1 dengan total ada 120.000 (penonton) per hari. Sedangkan kita di Moto GP Mandalika ada 60 ribu penonton," jelas Sandiaga Uno.
Ia meyakini dengan pengelolaan yang tepat maka perhelatan otomotif seperti F1 Melbourne ataupun MotoGP Mandalika dapat memberikan peluang untuk pengembangan UMKM dan membuka lapangan kerja.
"Pengelolaan yang penting dari segi trrafic dan manajemen kios-kios dan UMKM untuk pembukaan lapangan pekerjaan. Kalau kita lihat pengaturan di F1 ini sangat baik dengan didukung publik transportasi," tambah Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno juga menekankan pentingnya sosialisasi, edukasi, kesiapan infrastruktur umum dalam perhelatan wisata otomotif berstandar dunia seperti MotoGP dan F1.
Advertisement
Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Pengembangan Wisata Halal di Bangkalan Madura
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendukung usaha pengembangan wisata halal di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Hal itu sebagai upaya untuk membangkitkan ekonomi dan membuka peluang usaha pascapandemi.
Sandiaga Uno menyampaikan itu saat berdiskusi dengan civitas akademika dan pelaku parekraf di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Bangkalan, Jawa Timur, Jumat, 1 April 2022. Ia menjelaskan, konsep wisata halal berfokus pada extension of service dengan mengusung tiga konsep, yaitu Need to have, Good to have, dan Nice to Have.
"Wisata halal adalah tambahan layanan atau extended services. Ada tiga kategori layanan yang pertama yang harus ada adalah makanan halal, tempat ibadah, water friendly washroom, dan no islamaphobia. Kemudian, Good to have dan Nice to Have," ujar Sandiaga.
Kata Menparekraf, konsep tersebut dijabarkan pada lima komponen, yakni hotel halal, transportasi halal, makanan halal, paket tur halal, dan keuangan halal. Semuanya, kata dia, bisa ditemui di Bangkalan.
"Bangkalan sendiri sudah punya modal infrastruktur pendukung secara holistik, seperti akan dibangun Islamic Science Park," Sandiaga berkata.
Menarik Devisa
Menparekraf yakin pariwisata halal akan membangkitkan ekonomi di Madura Raya, dan membuka peluang usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ia juga menjelaskan wisata halal juga telah menarik devisa dari pelancong muslin dengan optimal.
Data State of The Global Islamic Economy Report 2019 menyebutkan, jumlah pengeluaran wisatawan muslim dunia sebesar 200,3 miliar dolar AS atau sebesar 12 persen dari total pengeluaran wisatawan global sebesar 1,66 triliun dolar AS.
"Dengan demikian, Indonesia berada di urutan ke-5 dari “TOP 5 Negara Muslim Traveler” dengan pengeluaran terbesar setelah Saudi Arabia, UAE, Qatar, dan Kuwait," kata Sandiaga.
Secara praktis wisata halal itu sama dengan wisata lainnya. Namun ada layanan tambahan bagi wisatawan muslim. "Contohnya, wisatawan perlu mengonsumsi makanan yang halal, kemudian jika mereka ingin salat, ada tempatnya. Intinya, semua diatur dan tidak mengubah destinasi wisatanya," kata Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Ryanto Sofyan saat dihubungi Liputan6.com, pada 29 Oktober 2021.
Dalam pandangan Ryanto, pasar industri halal di Indonesia sangat besar. Pada 2020, pertumbuhan ekonomi umat muslim dari kelas menengah meningkat, industri halal kemudian berkembang ke sektor gaya hidup, termasuk pariwisata, kosmetik, fesyen, dan rekreasi.
"Itu karena adanya kebutuhan umat muslim yang makin mapan dan berkembang ekonominya. Jadi bukan hanya makanannya yang halal, tapi juga gaya hidupnya. Sekarang kalau kita datang ke mal saja, musalanya sudah mewah, bukan di tempat parkir. Itu terjadi karena adanya tuntutan pasar," ujarnya.
Advertisement