Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir, mengatakan santri harus bisa menangkap peluang, dengan menambah kemampuan (skill), wawasan, dan tetap menjaga akhlakul karimah.
Tak hanya menangkap peluang, sebagai muslimpreneur juga dapat menciptakan lapangan kerja baru.
Advertisement
Hal itu disampaikan Menteri Erick dalam Final Festival Banjari Erick Thohir yang berlangsung tadi malam di Islamic Center Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum, dikutip dari Instagram pribadinya @erickthohir, Sabtu (9/4/2022).
“Anak muda Indonesia harus bisa melihat kesempatan untuk mengisi pekerjaan-pekerjaan jenis baru,” ujar Erick.
Erick yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini pun mewanti-wanti agar santri-santri jangan sampai dianggap sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) kelas 2. Menurutnya, santri-santri itu merupakan SDM kelas 1.
“Jangan sampai, santri-santri dianggap SDM kelas dua. Padahal saya yakin, para santri itu justru SDM kelas 1. Tidak hanya pendidikannya baik, tetapi akhlaknya baik,” ujarnya.
Dalam video yang dibagikannya, Erick meminta izin kepada Kyai setempat untuk memberikan beasiswa kepada kepada beberapa santri Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum yang hadir dalam acara Final Festival Banjari.
“Izin pak Kyai, enam-enamnya saya kasih beasiswa, dari SMA sampai kuliah,” ucapnya.
Upaya memberikan beasiswa itu sebagai wujud Erick Thohir, untuk memfasilitasi agar santri-santri yang diberi beasiswa bisa menjadi SDM unggulan di kemudian hari.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perintah Erick Thohir: Seluruh Dirut BUMN Belanja Produk Dalam Negeri dan UMKM
Sebelumnya, Pemerintah akan kembali menyelenggarakan Business Matching tahap 2 di Jakarta yang akan berlangsung pada 11-23 April 2022, guna Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Staf Ahli Menteri Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting, mengatakan sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir, akan mengorganisasikan agar seluruh BUMN turut serta dalam mendukung business matching tahap ke-2 ini.
“Pada dasarnya memang BUMN termasuk yang diminta arahan bapak Menteri (Erick Thohir) turut mensukseskan gerakan ansional bangga buatan Indonesia dan menggunakan produk dalam negeri,” kata Loto dalam Konferensi Pers Pelaksanaan Business Matching Tahap 2, Rabu (6/4/2022).
Oleh sebab itu, Kementerian BUMN telah menyampaikan kepada seluruh direktur utama BUMN untuk mensukseskan dan mendukung program business matching tahap ke-2.
“Kami juga akan mengorganisasikan agar BUMN turut serta dalam business matching ini khususnya, untuk melihat produk-produk yang mungkin selama ini terlewat, karena belum melihat pemasok-pemasok yang bisa menyediakan produk-produk tersebut dan akhirnya bisa matching di acara business matching ini karena sudah ketemu dengan para penyedia,” ungkapnya.
Dia pun berharap acara business matching tahap ke-2 ini bisa berjalan lancar dan dapat mengumpulkan volume belanja yang sangat besar dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah daerah hingga dari BUMN.
Sebelumnya, Pemerintah telah sukses menggelar Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri di Nusa Dua, Bali selama tiga hari pada 22-24 Maret 2022. Kegiatan ini juga memecahkan Rekor MURI untuk Transaksi Terbesar Belanja Produk Dalam Negeri dalam 3 hari.
Dimana hingga hari terakhir pelaksanaan, tercatat komitmen belanja produk dalam negeri dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota sebesar Rp 214,1 Triliun.
Advertisement
Indonesia Butuh 17 Juta Tenaga Kerja Melek Digital
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyatakan, ndonesia tengah membutuhkan 17 juta tenaga kerja dengan ketrampilan teknologi mumpuni di era ekonomi digital.
Hal itu disampaikan oleh Erick Thohir dalam acara Webinar bertajuk Pekan Milenial Naik Kelas.
"Karena itu kita bener-bener harus mengandalkan perubahan strategi ekonomi dengan tidak hanya pada pengembangan SDA saja. Tetapi bagaimana kita ketahui sekarang harus fokus SDM dengan kemampuan teknologi dan digital," ungkap Erick Thohir, Selasa (5/4).
Erick mencatat, terdapat delapan sektor pekerjaan yang banyak dibutuhkan di era ekonomi digital. Yakni, Programming, Artificial Intelligence, Desain Digital dan Visualisasi Data, Manajemen Proyek Digital.
"Lalu, Digital Marketing, Media Sosial, Data Science dan Analisis Data, dan Decision Making," imbuhnya.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Erick meminta generasi muda Indonesia untuk terus mengembangkan ketrampilan teknologi dan digital.
Selain itu, generasi muda diimbau untuk mengubah arah pemikiran menjadi growth mindset dengan meyakini kemampuan yang dimilikinya dapat terus berkembang.
"Ini agar kita bisa mengisi daripada kekosongan (pekerjaan) yang akan terjadi itu," ucapnya.
Sementara itu, upaya yang dilakukan Kementerian BUMN untuk meningkatkan keterampilan teknologi dan digital ialah melalui Program Magang Bersertifikat.
Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan dan ketrampilan kepada mahasiswa untuk menghadapi persaingan global melalui link and match antar industri dan perguruan tinggi.
Dalam bahan paparannya, terdapat empat keuntungan bagi peserta Program Magang Bersertifikat. Yakni, mengembangkan kapabilitas dan pengalaman kerja, mengenal dunia kerja, kesempatan berkarir di BUMN, dan sertifikasi industri dan kompetensi.
Ajak Gen Z Bantu RI Keluar dari Jebakan Pendapatan Kelas Menengah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak generasi milenial maupun bagi generasi Z atau Gen Z untuk bersama-sama membantu Indonesia melepaskan diri dari jebakan negara pendapatan kelas menengah atau middle income trap.
Hal ini mengingat, mayoritas populasi penduduk Indonesia akan dikuasai oleh generasi milenial dan generasi Z.
"Apalagi dalam bebrapa tahun ke depan Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Kita ketahui, bonus demografi ini 70 persen populasi kita nanti diisi Gen z dan milenial," ujarnya dalam acara Webinar bertajuk Pekan Milenial Naik Kelas, Selasa (5/4).
Untuk mewujudkan starategi tinggi tersebut, generasi milenial dan Gen Z dituntut untuk mampu mengembangkan ketrampilan diri. Khususnya terkait dengan kemampuan terkait teknologi dan digitalisasi.
Sebab, lanjut Erick, lapangan pekerjaan di masa depan akan lebih banyak diisi oleh sektor-sektor terkait teknologi dan digitalisasi. Antara lain perusahaan rintisan atau startup, health tech, edu tech, programer dan lainnya.
"Bahkan, sekarang sudah masuk era metaverse," imbuhnya.
Advertisement