Pemerintah Target Angka Kemiskinan Ekstrem Nihil di 2024

Pemerintah telah memiliki roadmap yang menargetkan angka kemiskinan ekstrem bisa mendekati 0 di tahun 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2022, 19:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri Pengangkatan dan Pengukuhan Profesor Kehormatan Universitas Negeri Padang Dr. Fahmi Idris, S.E., M.H., dalam Bidang Ilmu Sumber Daya Manusia. (Sumber: ekon.go.id)

Liputan6.com, Jakarta Agar masyarakat sejahtera dan bisa lepas dari kemiskinan ekstrem, Pemerintah telah memiliki roadmap yang menargetkan angka kemiskinan ekstrem bisa mendekati 0 di tahun 2024.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kunjungannya ke Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.

“Pemerintah terus mendorong dan mempertebal perlindungan masyarakat, yaitu perlindungan kepada manusianya dalam bentuk perlindungan sosial dan bansos,” jelas Menko Airlangga, Sabtu (9/4/2022).

Dia menjelaskan, pembangunan berbasis kemanusiaan secara nyata telah dijalankan Pemerintah dalam setiap upaya pengambilan kebijakan publik.

Dalam upaya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, Pemerintah terus menggunakan strategi yang mengutamakan keseimbangan antara kehidupan dan penghidupan yang tercermin melalui kebijakan “gas dan rem”.

Airlangga menjelaskan bahwa esensi dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah manusia itu sendiri.

“Dua hal yaitu kehidupan dan penghidupan manusia inilah yang diseimbangkan Pemerintah, dan tentu pendekatannya adalah humanistik, yaitu bagaimana nilai-nilai kemanusiaan itu menjadi tertinggi di dalam kebijakan publik,” tambah dia.

Terkait dengan tantangan global akibat kondisi geopolitik Rusia dan Ukraina, Pemerintah telah mengantisipasi dampak dari kenaikan harga komoditas global terutama komoditas pangan dan energi melalui kebijakan yang berpihak kepada masyarakat dengan mempertebal bantuan sosial.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pengukuhan Profesor Kehormatan Universitas Negeri Padang

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri Pengangkatan dan Pengukuhan Profesor Kehormatan Universitas Negeri Padang Dr. Fahmi Idris, S.E., M.H., dalam Bidang Ilmu Sumber Daya Manusia. (Sumber: ekon.go.id)

Sebagai tambahan informasi, kunjungan Menko Airlangga ke kota Padang yakni untuk menghadiri Pengangkatan dan Pengukuhan Profesor Kehormatan Universitas Negeri Padang Dr. Fahmi Idris, S.E., M.H., dalam Bidang Ilmu Sumber Daya Manusia. Penelitian Prof. Fahmi  sendiri terkait dengan perkembangan humanistik manajemen model dalam organisasi bisnis untuk meraih kesuksesan dengan memanusiakan manusia.

“Memang tujuan utama dari berbagai program Pemerintah adalah memanusiakan manusia, yang terkait dengan martabat, harga diri, dan juga kebanggan sebagai seorang manusia. Oleh karena itu, program yang disampaikan Prof. Fahmi ini sangat relevan, karena saat ini kita menghadapi perubahan yang luar biasa,” kata Menko Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa Pemerintah juga telah memiliki Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang diharapkan bisa membantu pendanaan yang produktif bagi dunia pendidikan.

Selain itu, dengan berkolaborasi dengan pihak swasta, Pemerintah juga menyediakan insentif fiskal berupa Super Deduction Tax hingga 300 persen untuk kegiatan penelitian dan pengembangan.

Usai mengikuti acara pengukuhan tersebut, Menko Airlangga menyapa para mahasiswa Universitas Negeri Padang dan menyempatkan waktunya untuk berdialog singkat serta meladeni mahasiswa yang meminta tanda tangan pada buku Pembiayaan UMKM yang ditulis oleh Menko Airlangga.

“Pak Menko, kalau di Padang suka kuliner apa?” tanya salah satu mahasiswi dengan antusias. Menko Airlangga dengan ramah menjawab bahwa rendang merupakan kuliner favoritnya di Kota Padang.

Turut hadir pada kesempatan tersebut yakni Anggota DPR RI, Gubernur Sumatera Barat, Rektor beserta jajaran civitas akademika Universitas Negeri Padang.


Menko Airlangga Sebut Kredibilitas Indonesia Membaik di Mata Investor

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Dok: ekon.go.id)

Melandainya kasus pandemi di Indonesia menjadi berita baik dan mendukung upaya penguatan pemulihan ekonomi nasional yang terus dilakukan oleh Pemerintah.

Meski terdapat beberapa tantangan global yang masih terjadi, berbagai leading indicator perekonomian nasional terus menunjukkan tren perbaikan ekonomi yang signifikan dan berada di jalur yang positif.

Salah satu peningkatan indikator ekonomi nasional ditunjukkan dengan Neraca Perdagangan Indonesia yang tetap surplus dalam kurun waktu 22 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Surplus ini disebabkan adanya faktor kenaikan harga komoditas ekspor seperti batubara, CPO, dan nikel.

Kenaikan harga komoditas tersebut diproyeksikan menjadi peluang yang baik bagi Neraca Perdagangan Indonesia di tahun 2022.

“Meningkatnya neraca perdagangan ini menjadikan ekonomi nasional semakin pulih sehingga diharapkan mampu menarik minat investor,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kamis (6/4/2022).

Kredibilitas Indonesia bagi investor pada tahun 2021 semakin membaik dan terlihat dari peningkatan realisasi investasi pada Q4 tahun 2021 sebesar 15,2 persen (yoy).

Serta terlampauinya target investasi yang direncanakan Badan Koordinasi Penanaman Modal sebesar Rp 858,5 triliun dengan capaian sebesar Rp 901,02 triliun.

Selain adanya peningkatan indikator ekonomi dan kredibilitas yang baik bagi investor, Indonesia saat ini juga tengah diuntungkan dengan adanya momentum Presidensi G20 Indonesia tahun ini.


Peran Indonesia di Presidensi G20

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menkes Budi Gunadi Sadikini pada Konferensi Pers setelah Rapat Terbatas Evaluasi PPKM di Istana Merdeka, Senin (4/4/2022).

Peran Indonesia dalam Presidensi G20 ini diproyeksikan mampu memberi peluang bagi Indonesia dalam memimpin proses pemulihan ekonomi global melalui tiga prioritas utama yaitu kesehatan, digitalisasi ekonomi, dan transisi energi.

Menko Airlangga juga menjelaskan tentang peran Presidensi G20 Indonesia dalam membantu Pemerintah mengembangkan perdagangan global.

Pengembangan dilakukan dengan berbagai dukungan diantaranya yakni promosi industri sawit berkelanjutan melalui strategi hilirisasi.

Hilirisasi merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah suatu barang atau komoditas dengan mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

“Dengan adanya hilirisasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing komoditas ekspor di tingkat global dan memperkuat industri manufaktur dalam negeri,” jelas Menko Airlangga.

Infografis Indonesia Masuk Resesi Ekonomi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya