Mandala Finance Catat Laba Bersih Tumbuh 178,25 Persen pada 2021

PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) membukukan laba bersih Rp 485 miliar pada 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Apr 2022, 20:47 WIB
PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) mencatat pertumbuhan laba bersih dan aset pada 2021. (Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) atau Mandala Finance mengumumkan kinerja keuangan untuk tahun buku 2021. Pada periode tersebut, Mandala Multifinance menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 5 triliun, tumbuh 74,14 persen dari capaian tahun sebelumnya.

Meningkatnya pembiayaan seiring dengan bertambahnya jumlah nasabah aktif Mandala Finance di seluruh Indonesia. 2021 merupakan salah satu titik evolusi terbesar bagi Mandala selama hampir 25 tahun beroperasi.

Hingga Desember 2021, Mandala mencatatkan laba bersih Rp 485 miliar yang meningkat 178,25 persen dari 2020 yang tercatat sebesar Rp 174 miliar. Sejalan dengan meningkatnya angka pembiayaan, Mandala juga berhasil membukukan jumlah aset mencapai Rp 5,3 triliun. Meningkat 26,95 persen dari posisi terakhir di 2020 yaitu Rp 4,2 triliun.

"Tahun 2021 merupakan sebuah titik bangkit bagi Mandala untuk terus melangkah maju. Kendati pergerakan perekonomian masih fluktuatif imbas pandemi, Mandala justru mencatatkan pertumbuhan signifikan dengan kenaikan laba bersih sebesar 178,25 persen,” kata Direktur Utama Mandala Finance, Harryjanto Lasmana, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (9/4/2022).

Ia menjabarkan, sinergi antara operasional, layanan, strategi dan inovasi digital menjadi kunci utama pertumbuhan Mandala selama 2021. Selain memaksimalkan kinerja operasional kantor cabang, Mandala juga berfokus pada strategi transformasi digital dengan meluncurkan inovasi digitalisasi pembiayaan melalui Mantis.

"Inovasi itu untuk mengisi titik-titik akses kebutuhan pembiayaan masyarakat yang tidak terjangkau kantor cabang kami," tambah Harryjanto.

Mandala memandang menjadi perusahaan yang berpusat pada pelanggan (customer centric) merupakan sebuah hal esensial dalam keberlanjutan bisnis. Untuk itu, Mandala memaksimalkan investasi pada dunia digital dengan meluncurkan aplikasi Mantis pada Juni 2021.

Aplikasi tersebut menawarkan solusi pembiayaan lengkap kepada konsumen termasuk pembiayaan multiguna, kendaraan bermotor baru dan bekas, modal usaha, dan lainnya yang mudah diakses, cepat, aman dan nyaman.

Selain investasi pada saluran digital dan IT, Mandala Finance juga berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang turut berperan penting dalam pencapaian perusahaan pada 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham MFIN

Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Jumat, 8 April 2022, saham MFIN naik 1,54 persen ke posisi Rp 1.320 per saham. Saham MFIN berada di level tertinggi Rp 1.320 dan terendah Rp 1.300 per saham. Total volume perdagangan 31.700. Nilai transaksi Rp 41,8 juta. Total frekuensi perdagangan 16 kali.

Penguatan saham MFIN terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menghijau. IHSG menguat 1,17 persen ke posisi 7.210,83. Indeks LQ45 naik 1,15 persen ke posisi 1.043,81. Seluruh indeks acuan kompak menghijau.Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.216,49. Level IHSG tersebut tertinggi sepanjang masa.

Sementara itu, level IHSG terendah 7.151,25. Sebanyak 244 saham menguat sehingga angkat IHSG. 253 saham melemah dan 193 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.446.739 kali dengan volume perdagangan 23,8 miliar saham. Nilai transaksi Rp 15,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,4 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.358.

Sepanjang 2022, saham MFIN melonjak 21,10 persen ke posisi Rp 1.320 per saham. Saham MFIN berada di level tertinggi Rp 1.430 dan terendah Rp 1.025 per saham. Total volume perdagangan 9.325.600 dan nilai transaksi Rp 10,6 miliar. Total frekuensi perdagangan 972 kali.


Raih Pendanaan Rp 430,66 Miliar

Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)

Sebelumnya, PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) menandatangani perjanjian pembiayaan dengan lembaga keuangan asal Timur Tengah, the Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) sebesar USD 30 juta atau sekitar Rp 430,66 miliar (kurs Rp 14.356 per USD).

Adapun total fasilitas pendanaan yakni hingga USD 50 juta untuk mendukung pengembangan sektor swasta di Indonesia. Penandatanganan itu dilakukan pada Jumat, 25 Maret 2022.

Sebagai Initial Mandated Lead Arranger, ICD telah mendapatkan partisipasi Ajman Bank PJSC dari Uni Emirat Arab dalam fasilitas sindikasi Islam tersebut. Fasilitas itu akan berjalan untuk jangka waktu empat tahun. PT Bank CIMB Niaga Tbk, akan bertindak sebagai Agen Investasi, Agen Fasilitas dan Agen Jaminan untuk transaksi ini.   

"Kami sangat senang dan berterima kasih atas dukungan ICD melalui perjanjian pendanaan ini. ICD telah berperan penting dalam pertumbuhan pesat Mandala, tepatnya di produk pembiayaan syariah, dan kami bangga telah menjadi mitra terpercaya," ungkap Direktur Utama PT Mandala Multifinance Tbk, Harryjanto Lasmana, Senin, 28 Maret 2022.

"Dana baru dari ICD dan mitra sindikasi ini akan menambah dimensi baru pada bisnis kami, terutama dalam membangun kemitraan yang lebih erat dengan institusi-institusi finansial syariah dunia," ia menambahkan.


Memenuhi Kebutuhan Pembiayaan

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dilakukan dengan struktur pembiayaan Murabahah, pembiayaan ini bertujuan memenuhi kebutuhan pendanaan Mandala. Termasuk untuk pembiayaan kendaraan bermotor roda dua baru untuk membantu pelaku UKM.

"Indonesia adalah pasar utama bagi ICD dan kami berharap melalui jalur pembiayaan ini, akan membantu untuk lebih meningkatkan dan mempermudah akses UKM ke pembiayaan, serta meningkatkan keterlibatan mereka dengan perekonomian nasional,” kata Chief Executive Officer ICD, Ayman Sejiny.

Pembiayaan sindikasi syariah kali ini merupakan kali keempat antara Mandala dan ICD. Pembiayaan pertama sebesar USD 8 juta diberikan pada November 2008. Kedua, pendanaan sebesar USD 25 juta pada 2011.

Sedangkan transaksi terakhir pada 2016 sebesar USD 40 juta dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja Mandala Finance dalam pembiayaan kendaraan bermotor roda dua baru.

"Dalam beberapa dekade terakhir, pendanaan syariah telah menjadi salah satu penyokong pertumbuhan perekonomian untuk berbagai sektor, sehingga kami optimis dan percaya bahwa pendanaan ini dapat mendukung bisnis Mandala Finance untuk lebih maju agar kami dapat berkontribusi lebih untuk membangun ekosistem ekonomi Indonesia," ujar Harryjanto.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya