Vagetoz Sindir Fenomena Manusia yang Lupa Bersyukur di Single Baru

Vagetoz ikut mengeluarkan single religi di bulan Ramadhan tahun ini.

oleh Aditia Saputra diperbarui 09 Apr 2022, 23:52 WIB
Vagetoz Band

Liputan6.com, Jakarta Lagu religi banyak dikeluarkan di bulan Ramadhan ini. Salah satu band yang merilis lagu religi adalah Vagetoz. Vagetoz menjadi band yang konsisten dalam merilis single religi.

Khusus untuk tahun ini, Vagetoz merilis single religi bertajuk "Lupa Bersyukur". Lagu ini diciptakan oleh sang vokalis, Teguh Permana.

Tema dari lagu ini diangkat dari kejadian sehari-hari. Selain mengalaminya sendiri, Teguh juga membeberkan fenomena yang kerap dialami oleh sebagian besar masyarakat. Di mana terkadang manusia memang sering kali lupa bersukur atas apa yang telah mereka dapatkan selama ini.

"Saya yakin ini bukan hanya pegalaman saya, tapi banyak orang lain yang mengalaminya. Kita harus akui, kita sebagai manusia banyak kurang bersyukurnya karena manusia selalu melihat ke atas. Padahal di bawah kita banyak yang tidak seberuntung kita," ujar Teguh dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.

 

2 dari 4 halaman

Kebaikan

Vagetoz Band

Seperti lagu-lagu religi lainnya, lagu ini tentunya juga mengajarkan kebaikan. Vagetoz ingin mengingatkan kepada semua orang mengenai pentingnya rasa syukur.

Unsur timur tengah pun terdengar jelas di lagu ini. Walaupun di single religi sebelumnya Vagetoz juga menyematkan unsur Timur Tengah, namun tetap saja single ini memiliki perbedaan yang cukup terasa.

 

3 dari 4 halaman

Aransemen

Vagetoz Band

Segala perbedaan dapat terdengar dari tempo, aransemen, hingga pemilihan nadanya. Karena ingin hasil yang maksimal, Teguh pun mengaku jika proses pengisian vokal menjadi kendala utama.

"Vokal memang saya kurang puas. Ngulang lagi. Lagu ini main kunci di chord rendah, nggak kayak lagu Vagetoz lain. karena saya ingin orang lain bisa nyanyiin," beber Teguh.

 

4 dari 4 halaman

Pesan

Lagu ini memang memiliki kekuatan dalam liriknya. Para personil Vagetoz berharap masyarakat dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan dalam lagu ini.

"Selain lagunya bisa diterima masyarakat, yang terpenting liriknya bisa sampai dan bisa membawa pengaruh yang positif," jelas Teguh.

"Kadang orang beryukur ketika dapat harta banyak, tapi banyak yang mereka nggak sadarin ketika kita masih dikasih kesehatan kita jarang mengucapkan syukur. Padahal umur panjang itu merupakan rejeki yang luar biasa," pungkasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya