Nasib Kartini dan 2 Anaknya Usai Viral Tinggal di Gubuk bak Kandang Ayam

Setelah viral di media sosial (medsos) karena menetap di rumah bak ‘kandang ayam’ itu kini Kartini meneteskan air mata bahagia setelah mendapatkan rumah layak huni dari zakat

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Apr 2022, 11:00 WIB
Bekas kandang ayam tempat tinggal Sapiah, nenek 90 tahun, di Kampung Cidadap Pasir, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok, Kota Serang Banten. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Aceh Timur - Setelah viral di media sosial (medsos) karena menetap di rumah bak ‘kandang ayam’ itu kini Kartini meneteskan air mata bahagia setelah mendapatkan rumah layak huni dari zakat yang terkumpul dari jajaran kepolisian Polres Aceh Timur.

Sebelumnya, Kapolres Aceh Timur AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat, pada 22 Februari 2022 meninjau dan melihat langsung kondisi Kartini yang viral di media sosial. Bahkan berbagai pihak ikut mengunjungi dan menyalurkan bantuan, baik Bupati Aceh Timur, Dinas Sosial dan Kementerian Sosial.

Dia mengaku prihatin dengan keadaannya, karena Kartini menghidupi kedua anaknya sendirian dengan kondisi rumah yang sangat tidak layak huni di atas tanah PT AS di Dusun Alue Lipah, Desa Buket Bata, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur.

“Setelah dilakukan koordinasi dengan perangkat desa dan warga setempat, Geuchik bersedia menyiapkan lahannya dan kami yang akan membangun rumah untuk Ibu Kartini yang tak jauh dari lokasi tempat tinggal sebelumnya,” kata Sandy, sapaan Kapolres Aceh Timur, dikutip Antara.

Pembangunan rumah dimulai sejak Rabu (23/3). Kapolsek Pante Bidari bersama anggota dan masyarakat setempat bergotong royong melakukan pengerjaan rumah dan akhirnya selesai dikerjakan, Rabu (6/4).

Saat penyerahan rumah layak huni itu, Kartini didampingi kedua anaknya tampak terharu hingga tidak dapat menahan air matanya membasahi pipinya ketika menerima kunci rumah dari Kapolres Aceh Timur AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat.

 

Simak Video Pilihan Ini:

 


Berasal dari Zakat Penghasilan

Keadaan tempat tinggal kakek Wardin di sebuah gubuk reot (Instagram/rumahyatim)

Kapolres Aceh Timur menambahkan, bantuan rumah dhuafa tersebut merupakan rumah ketiga kalinya diserahkan ke warga yang rumahnya tidak layak huni. Awalnya rumah diserahkan di Kecamatan Peudawa, kedua di Kecamatan Peureulak, serta kini ketiga rumah yang diserahkan di Kecamatan Pante Bidari.

“Bahkan saat ini sedang berlangsung pembangunan rumah di dua lokasi yakni di Kecamatan Madat dan Kecamatan Nurussalam,” kata Kapolres Sandy, seraya menambahkan, rumah bantuan tersebut agar menjadi berkah di bulan Ramadan.

Diharapkan rumah bantuan yang bersumber dari zakat penghasilan personel Polres Aceh Timur ini dijadikan sebagai tempat tinggal untuk beribadah dan menata kehidupan yang lebih baik lagi.

“Muda-mudahan ke depan Kartini bisa hidup baik dari sebelumnya,” kata Sandy.

Kapolres Aceh Timur mengatakan, bantuan sosial berupa rumah dhuafa ini merupakan bentuk kepedulian Polri dalam hal ini Polres Aceh Timur kepada masyarakat yang membutuhkan, semoga bisa bermanfaat bagi bapak/ibu sekalian.

Sementara itu, Kartini, dalam kesempatan itu mengaku penuh rasa haru menerima bantuan rumah dhuafa itu.

“Terima kasih Bapak Kapolres Aceh Timur, yang selalu ada di hati masyarakat. Hanya Allah SWT yang bisa membalas budi, baik bapak Kapolres, bapak Kapolsek Pante Bidari dan seluruh perangkat desa,” katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya