Liputan6.com, Jakarta - Selama bulan Ramadan, arus lalu lintas Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat cenderung lengang. Bahkan situasi lengang juga termasuk ketika libur akhir pekan.
Hal itu berdasarkan laporan Satlantas Kabupaten Bogor. Namun, situasi diprediksi bakal berbeda apabila hari libur Idulfitri telah tiba.
Advertisement
"Sedikit, sekarang. Puncak kalau puasa itu sedikit," ujar BKO Lantas Polres Bogor, Iptu Ketut Agoeng, ketika dihubungi Merdeka, Minggu (10/4/2022).
Ketut menuturkan, arus lalu lintas kawasan Puncak diperkirakan bakal padat, saat hari libur lebaran nanti. Sebab, banyaknya masyarakat yang hendak berwisata di wilayah puncak, Bogor.
"Nah, kalau lebaran satu kedua terus ke sananya baru mulai. Kan di Puncak tidak ada arus mudik, adanya arus wisata," bebernya.
Mengenai hal tersebut, kata Ketut, untuk skema jalur buka tutup atau one way di jalan raya Puncak masih belum diberlakukan. Sebab, arus lalu lintas puncak sampai sekarang tergolong masih lancar
"Lancar semuanya. Nggak ada (tutup buka). Ya sudah lancar ngapain kita lakukan one way," ujarnya.
Di sisi lain, soal data pasti kendaraan yang melintas ke jalur raya Puncak, Ketut belum dapat menyampaikannya. Hal itu karena masih dalam proses pendataan dari petugas untuk pekan ini.
"Datanya belum saya terima. Kebetulan saya sedang tugas. Karena ada kunjungan Kapolda baru kunjungan," katanya.
Prediksi Lalu Lintas Lebaran
Sebelumnya, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memprediksi puncak arus mudik lebaran terjadi pada tanggal 29 dan 30 April 2022. Hal itu disampaikan Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Eddy Djunaedi.
"Untuk mudik puncaknya tanggal 29 dan 30 April 2022," tutur Kombes Eddy kepada wartawan, Sabtu (9/4).
Bukan hanya itu, Eddy pun bilang, puncak arus balik pada mudik lebaran tahun ini bakal berlangsung pada 7 dan 8 Mei 2022. Korlantas Polri menyiapkan skenario lalu lintas jika terjadi peningkatan volume kendaraan saat musim mudik tahun ini.
"Antisipasi sudah disiapkan skenarionya mulai dari situasi normal, padat, macet sampai dengan situasi emergency," jelas Eddy.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka
Advertisement