Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi, meminta kesiapan perusahaan otobus (PO) dalam mengakomodasi sarana bus untuk kegiatan mudik Lebaran 2022.
"Target jangka pendeknya yaitu kesiapan pemerintah dan operator untuk mensuplai kebutuhan bus bagi masyarakat selama angkutan lebaran 2022. Rapi harus ada jaminan mobil ini menjamin aspek keselamatan. Malu kalau bus yang dipakai masyarakat sampai ada gangguan, terlebih jangan sampai ada korban," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (10/4/2022).
Advertisement
Dirjen Budi juga bersepakat dengan pihak PO, tentang tiga hal yang wajib dimiliki bus mudik untuk bisa dikategorikan aman.
"Yang pertama, kita harus menjamin bahwa bus yang digunakan ini berkeselamatan. Ada peringatan dari KNKT bahwa selama 2 tahun pandemi mungkin banyak kendaraan pariwisata dan AKAP (antar kota antar provinsi) yang tidak digunakan karena mungkin demand-nya turun," urainya.
Kedua, yakni kesiapan pengemudi. Ketiga, kelengkapan dokumen dan harus sesuai dengan regulasi, baik uji kir maupun kartu pengawasannya.
"Jangan sampai mobil yang tidak siap tapi tetap dikeluarkan untuk beroperasi dan tidak dilakukan uji berkala. Kalau ada kecelakaan dan ternyata ada aspek kelalaian dari operator, saat ini kepolisian sudah mengembangkan tidak hanya beban pengemudi tapi juga penanggung jawabnya," tegas Dirjen Budi.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga sebelumnya telah mengingatkan operator harus siap dan bersedia menginvestasikan untuk maintenance operasional.
"Bisa saja terjadi kalau tiba-tiba langsung digunakan (setelah lama vakum) nanti ada komponen yang tidak dapat bekerja dengan baik, entah itu rem atau mesin. Pengemudi juga harus dipastikan yang terampil, perlu peran serta dari operator untuk memastikan hal ini. Kesiapan bisnis harus diiringi faktor keselamatan, aman, dan nyaman," paparnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kemenhub Terapkan Contra Flow dan Satu Arah selama Mudik Lebaran 2022
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan akan menerapkan skema contra flow dan sistem satu arah atau one way saat arus mudik lebaran. Namun, untuk kepastian waktunya belum dijelaskan secara rinci.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menyampaikan, Kementerian Perhubungan telah dikoordinasikan dengan Korlantas Polri mengenai penerapan kebijakan untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2022.
Terkait contra flow, titik dimana akan diberlakukan dan juga kapan akan dijalankan akan ditentukan lebih lanjut penerapannya.
“Kita dengan Korlantas Polri telah melakukan simulasi bagaimana melakukan contra flow yang baik, dari kilometer mana ke kilometer mana. Dan secara teknis antar dirlantas Polda dengan masing-masing Polda, mulai dari Banten, Metro Jaya, Jawa Barat hingga Jateng, sudah saling koordinasi,” terangnya dalam Media Briefing Kesiapan Angkutan Lebaran 2022, Jumat (8/4/2022).
Ia menyebut, koordinasi dengan sejumlah Polda ini diperlukan. Pasalnya, jika salah satu wilayah menerapkan kebijakan, akan berdampak pada wilayah lainnya, dalam hal ini yang mengatur adalah korps lalu lintas Polda masing-masing daerah.
“Dan contra flow pasti akan kita lakukan di jalan tol,” katanya.
Sementara itu dari sisi penerapan one way atau jalan satu arah, Dirjen Budi menyebut akan menerapkannya. Namun, terkait waktu pelaksanaannya belum putuskan.
“Menyangkut tanggalnya ini sudah kita sepakati, mungkin nanti sifatnya adalah kita rencanakan dari awal. Jadi tanggal dan jamnya, waktunya akan kita tentukan,” katanya.
“Namun kemarin kita masih mendengarkan masukan dari Jasa Marga terkait waktu-waktunya, karena kita akan benchmarking dari yang tahun 2019,” tambah dia.
Advertisement
Tiga Hari Pemberlakuan
Lebih lanjut, Dirjen Budi menyebut, kemungkinan waktu penerapan one way ini. ia memprediksi one way di jalur mudik akan dilakukan pada 28, 29, dan 30 April 2022. Alasannya, pada waktu ini diprediksi puncak arus mudik lebaran 2022.
“Perkiraan saya pada tanggal 28, 29, dengan 30, itu puncak arus mudik diperkirakan tanggal itu,” katanya.
Ia menyebut, Kemenhub akan memberitahukan terkait waktu penerapan ini dalam waktu dekat. Sehingga masyarakat bisa mengantisipasi lebih awal.
“Masalah waktunya mungkin barangkali 1-2 hari ini kita akan beritahukan, sehingga cukup banyak masyarakat yang nanti mengetahui tanggal berapa itu (penerapan one way),” katanya.
Imbau Mudik Tak Pakai Motor
Kementerian Perhubungan mengimbau masyarakat yang akan mudik lebaran tidak menggunakan sepeda motor. Apalagi dengan muatan berlebih dalam perjalanannya.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menyampaikan ada sejumlah alasan terkait imbauan ini. Pertama, terkait muatan sepeda motor yang kerap berlebihan, hingga potensi banyaknya kendaraan truk logistik di jalan nasional.
“Kalau bisa masyarakat jangan mudik menggunakan sepeda motor, apalagi sepeda motor yang kemudian (muatannya) bapaknya, ibunya, anaknya satu di depan, anaknya dua di belakang, tambah lagi dengan muatan, kasihan kita. Saya terus terang banyak melihat yang seperti ini,” terangnya dalam Media Briefing Kesiapan Angkutan Lebaran, Jumat (8/4/2022).
Advertisement