Liputan6.com, Jakarta - Menuju Indonesia yang endemi COVID-19, Kementerian Kesehatan menargetkan capaian vaksinasi booster sebesar 30 persen akan diraih pada akhir Mei 2022. Target ini sejalan dengan peta jalan (roadmap) yang sudah dirancang dalam upaya menuju ke arah endemi.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menegaskan, target capaian 30 persen vaksinasi booster secara nasional, tidak berhubungan dengan perjalanan mudik Lebaran 2022, yang mana booster menjadi syarat mudik.
Baca Juga
Advertisement
"Awalnya, kita berharap sampai dengan akhir Mei ya 30 persen dari vaksinasi booster sudah tercapai. Tapi target ini sebenarnya tidak berhubungan dengan mudik. Target-target yang kami susun sebenarnya lebih kepada roadmap untuk menuju ke arah endemi," terang Nadia saat diskusi Dialektika Demokrasi - Balada Booster dan Mudik Lebaran di Komplek Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, ditulis Minggu (10/4/2022).
"Mudik ini adalah salah satu ujian kita, karena kalau kita mau menuju ke endemi, kita harus konsisten nih, penularannya (virus Corona) tetap rendah, angka positivity rate rendah, kasus positif dan kematian juga rendah."
Berdasarkan data Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan per 9 April pukul 18.00 WIB, capaian vaksinasi dosis pertama di angka 94,80 persen, vaksinasi dosis kedua 77,4 persen, dan vaksinasi booster di angka 12,80 persen.
Perjalanan Mudik Masif, Perlu Vaksinasi Booster
Siti Nadia Tarmizi menambahkan, sejak ada relaksasi terkait pelaku perjalanan dalam negeri memang sudah terjadi peningkatan jumlah pelaku perjalanan. Adanya mudik, yang ditandai mobilitas pelaku perjalanan sangat masif pun membuat Pemerintah memutuskan syarat vaksin booster.
"Mudik sebenarnya kan menambahkan satu syarat booster. Tadinya sih kalau sudah vaksin dua kali, sebenarnya kan sudah enggak harus periksa PCR atau antigen," tambahnya.
"Tapi sekarang vaksin tiga kali baru itu yang bebas PCR dan antigen. Kenapa? Karena jumlah mobilitas yang tinggi (saat mudik), ada kecenderungan peningkatan kasus terjadi. Padahal. kita sedang berusaha menekan terus kasus."
Pengendalian COVID-19 agar kasus tetap terkontrol supaya situasi endemi Indonesia dapat terwujud, yang mungkin akan terjadi setelah Ramadhan dan mudik Lebaran.
"Jadi, kasus COVID-19 kita harus tetap terkendali pada level yang sangat serendah mungkin, sehingga kita benar-benar bisa nih mewujudkan situasi endemi. Coba kita bayangkan kalau misalnya kasus naik lagi, kita enggak pernah akan bisa menyelesaikan masalah pandemi," pungkas Nadia.
Advertisement
Vaksinasi COVID-19 Lengkap Terus Dikejar
Di sisi lain, Indonesia juga menargetkan 70 persen populasi penduduk dari 270 juta orang tervaksinasi lengkap pada akhir Mei 2022. Target ini sejalan dengan target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Bahwa setiap negara di dunia harus mencapai target vaksinasi 70 persen penduduknya demi mengakhiri pandemi COVID-19.
Siti Nadia Tarmizi menekankan, hal itu harus dicapai Indonesia. Dalam hal ini, tak hanya booster yang dikejar, melainkan vaksinasi COVID-19 lengkap juga menjadi prioritas.
"Nah, kita capai dulu di Indonesia pada bulan Mei. Jadi, secara bersamaan melengkapi dosis kedua itu tetap menjadi prioritas," tegasnya.
"Karena kita tahu, enggak ada gunanya, banyak orang yang booster, tapi vaksinasi dosis keduanya enggak lengkap. Itu nanti jadi kelemahan kita. Ditambah dengan mobilitas yang tinggi, akan menjadi potensi peningkatan kasus COVID-19 yang besar."