FOTO: Jejak Syiar Islam di Masjid Sunan Kalijaga

Masjid yang berdiri pada 1532 M tersebut merupakan salah satu jejak nyata penyebaran Islam yang disyiarkan oleh Raden Said atau lebih dikenal Sunan Kalijaga di tanah Jawa.

oleh Johan Fatzry diperbarui 10 Apr 2022, 18:30 WIB
Jejak Syiar Islam di Masjid Sunan Kalijaga
Masjid yang berdiri pada 1532 M tersebut merupakan salah satu jejak nyata penyebaran Islam yang disyiarkan oleh Raden Said atau lebih dikenal Sunan Kalijaga di tanah Jawa.
Umat muslim saat menunaikan ibadah di Masjid Sunan Kalijaga, Kadilangu, Demak, Jawa Tengah pada akhir Maret lalu. Masjid yang berdiri pada 1532 M tersebut merupakan salah satu jejak nyata penyebaran Islam yang disyiarkan Sunan Kalijaga di tanah Jawa. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Menurut masyarakat setempat, pada awalnya masjid ini adalah langgar atau musala yang dibangun oleh Sunan Kalijaga sebagai tempat ibadah di dekat kediaman beliau, di Desa Kadilangu. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Masjid Sunan Kalijaga secara arsitektur memiliki kesamaan dengan Masjid Agung Demak yang dapat dilihat dari ciri khas bangunan berbentuk joglo, atapnya limasan bersusun tiga, yang memiliki makna khusus yakni melambangkan arti Iman, Islam, dan Ikhsan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Genting terbuat dari kepingan kayu jati (sirap), di depan bangunan induk ada serambi, di atas pengimaman ada gambar surya majapahit yang merupakan simbul kebesaran Kesultanan Bintoro. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Saat masuk ke serambi masjid, terdapat dua buah beduk yang berfungsi sebagai penanda masuk waktu salat. Dari dua beduk itu salah satunya yang berada di sebelah kiri masjid merupakan peninggalan Sunan Kalijaga. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Beduk bersejarah itu hingga saat ini masih kuat dan terlihat kokoh. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Setelah melihat serambi, di ruangan utama masjid terdapat saka guru atau tiang masjid yang berjumlah empat buah semuanya masih asli dan terbuat dari kayu jati. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Meski telah beberapa kali mengalami perbaikan, namun bangunan induk yang asli tidak pernah diubah, masih tetap dipertahankan keasliannya. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Lebih-lebih keberadaan keempat tiang penyangga utama bangunan (sokoguru) yang oleh masyarakat setempat masih dikeramatkan dan masih berdiri kokoh menjadi saksi sejarah perkembangan Islam di Kadilangu dan sekitarnya. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Pada tahun 1990, pengurus Masjid Sunan Kalijaga kembali melakukan pembangunan fisik meliputi tempat shalat dan tempat wudhu putri yang terpisah dengan pria. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Masjid ini berdiri di tengah-tengah masyarakat santri dan sudah tentu syiar masjid ini sangat membanggakan. Ini terlihat dari kegiatan pengajian dan pendidikan Madrasah Diniyah serta TPA yang melengkapi kemakmuran Baitullah peninggalan Sunan Kalijaga ini. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya