Pengertian Senam Lantai, Sejarah, dan Macam-Macam Gerak Dasarnya

Senam lantai merupakan disiplin senam yang dilakukan di atas matras sebagai alat bantu utama. Simak pengertian, sejarah, dan macam-macam gerak dasar dalam senam lantai melalui artikel berikut ini!

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 11 Apr 2022, 02:40 WIB
Rifda Irfanalutfhi pesenam Indonesia yang turun di nomor senam lantai berhasil meraih medali perak di Asian Games 2018 yang bertempat di JIExpo Kemayoran Hall D, Jakarta Jumat (24//8/2018). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Liputan6.com, Jakarta Senam lantai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat didefinisikan sebagai disiplin senam yang terdiri atas berbagai gerakan menyerupai balet. Senam jenis ini juga kerap memeragakan gerakan akrobatik sambil mengikuti irama lagu.

Senam lantai merupakan olahraga yang bisa dilakukan di ruangan maupun di luar ruangan. Seseorang yang hendak mempraktikkan aktivitas tersebut disarankan menggunakan lantai empuk berukuran setidaknya 12x12 meter.

Dimensi itu dinilai cocok mengakomodasi gerakan senam lantai yang cenderung beragam dan membutuhkan ruangan luas, seperti mengguling, melompat, hingga bertumpu di udara.

Seperti namanya, senam lantai secara umum dilakukan di atas permukaan lantai dengan alas berupa matras. Matras berperan sebagai alat bantu utama dalam olahraga senam lantai.

Properti tersebut ini untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan ketika melakukan gerakan senam lantai. Adapun matras idealnya diletakkan di atas permukaan rata serta jauh dari benda-benda yang rawan menyebabkan benturan.

Dilansir dari modul resmi Kemdikbud, senam lantai berguna untuk membangun komponen fisik dalam tubuh. Pasalnya, gerakan dalam senam lantai menuntut pesenam untuk memiliki keseimbangan, kekuatan, dan kelentukan tubuh yang baik.

Manfaat lain yang bisa diperoleh dari olahraga senam lantai dalah menguatkan tulang, meningkatkan fleksibilitas tubuh, melatih kekuatan otot, menurunkan risiko penyakit serius, serta meningkatkan rasa percaya diri.


Sejarah Senam Lantai

Rifda Irfanalutfhi pesenam Indonesia yang turun di nomor senam lantai berhasil meraih medali perak di Asian Games 2018 yang bertempat di JIExpo Kemayoran Hall D, Jakarta Jumat (24//8/2018). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Senam lantai sudah berkembang sejak zaman Yunani kuno. Masyarakat Yunani kala itu memang akrab dengan beragam olahraga senam, tak terkecuali senam lantai.

Dilansir dari Liputan6.com, senam lantai dulunya digunakan sebagai pemanasan sebelum melakukan olahraga yang lebih berat. Seperti yang diketahui, rakyat daerah Yunani memang kental dengan kompetisi olahraga berat seperti tinju, gulat, pentathlon, dan balap kereta.

Seiring dengan berjalannya waktu, senam lantai mulai mengalami perubahan. Adolf Spiess (1810-1858) dan Justus Carl Lion (1829-1901) menjadi tokoh utama yang berperan mengembangkan disiplin senam ini. Mereka konon mengadopsi berbagai gerakan senam, utamanya senam akrobatik, untuk dijadikan sebagai dasar gerakan senam lantai.

Dalam lingkup nasional Indonesia, senam lantai mulai dikenal pada tahun 1912. Angkatan laut kerajaan Belanda bernama Dr. H. F. Minkema merupakan sosok penting yang menyebarluaskan displin senam tersebut di Tanah Air.

Menurut laporan, Minkema mengajarkan olahraga senam, termasuk senam lantai di sekolah-sekolah milik Belanda. Alhasil, olahraga ini bertumbuh kian pesat hingga berujung pada dibentuknya Persatuan Senam Indonesia (Persani) pada 14 Juli 1963.


Gerak Dasar Senam Lantai

Rifda Irfanalutfhi pesenam Indonesia yang turun di nomor senam lantai berhasil meraih medali perak di Asian Games 2018 yang bertempat di JIExpo Kemayoran Hall D, Jakarta Jumat (24//8/2018). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Terdapat berbagai macam gerakan senam lantai yang tergolong sederhana dan mudah dipraktikkan. Pesenam juga dapat menciptakan kreasi dari gerak dasar senam lantai. Berikut penjelasan mengenai macam-macam gerakan dasar dalam senam lantai!

1. Forward Roll

Forward roll merupakan gerak dasar senam lantai yang mengharuskan pesenam berguling ke depan dengan memanfaatkan tubuh bagian atas belakang, seperti tengkuk, punggung, pinggang, dan panggul belakang. Gerakan guling depan (forward roll) dapat dilakukan dengan dua awalan, yakni awalan berdiri dan awalan jongkok.

2. Back Roll

Kebalikan dari forward rollback roll merupakan gerak dasar menggulingkan badan ke belakang. Ketika melakukan gerakan ini, upayakan tubuh berada dalam posisi membulat dengan kaki yang terlipat, lutut melekat pada dada, dan kepala tunduk hingga dagu menyentuh dada.

3. Guling Lenting

Menurut modul resmi Kemdikbud, guling lenting merupakan gerakan melentingkan badan ke bagian atas-depan dengan memanfaatkan lemparan kaki dan tolakan tangan. Gerak dasar guling lenting dalam senam lantai dapat dilakukan dengan dua tumpuan, yakni tengkuk dan kepala.


Selanjutnya

4. Kayang

Kayang merupakan gerak dasar senam lantai yang mengharuskan seseorang untuk meregangkan dan mengangkat perut beserta panggul dalam posisi terbalik.

Gerak dasar ini berfokus untuk menempatkan kaki lebih tinggi, sehingga menghadirkan tekanan pada bahu dan sedikit bagian pinggang. Dilansir dari modul resmi Kemdikbud, gerak dasar kayang umumnya bermanfaat untuk meningkatkan kelentukan tubuh pesenam.

5. Hand Stand

Hand stand dalam senam lantai dapat diartikan sebagai gerakan berdiri menggunakan tangan sebagai tumpuan. Saat melakukan teknik ini, pesenam harus memastikan siku berada pada posisi lurus ke atas.

Landasan yang keras juga harus digunakan ketika melakukan hand stand. Dilansir dari modul resmi Kemdikbud, landasan tersebut berguna untuk memudahkan pesenam mengambil tumpuan yang seimbang.

6. Head Stand

Head stand merupakan gerak dasar senam lantai yang mengharuskan pesenam mengambil sikap tegak dengan bertumpu pada kepala, telapak tangan, dan siku yang tertekuk. Mirip dengan hand stand, gerakan ini juga idealnya dilakukan di atas landasan, sehingga memudahkan pesenam saat mengambil tumpuan.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya