Respons DPRD Surabaya usai 10 Hari Warga Keputih Kesulitan Air Bersih

Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya Anas Karno langsung menghubungi PDAM.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Apr 2022, 04:00 WIB
Ilustrasi Surabaya. Photo by Rasyid Maulana on Unsplash

Liputan6.com, Surabaya - Komisi B DPRD Kota Surabaya merespons keluhan puluhan warga Keputih Tegal Timur Baru RT 07/ RW 08, Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, yang kesulitan mendapatkan air bersih. Puluhan warga di wilayah tersebut memang selama 10 hari terakhir kesulitan mendapatkan air bersih. 

"Saya mendapat keluhan warga Keputih Tegal Timur soal air PDAM yang tidak mengalir ke rumah mereka sejak 10 hari lalu," kata Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya Anas Karno di Surabaya, Minggu (10/4/2022). 

Mendapati hal itu, Anas langsung menghubungi pihak manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya terkait permasalahan warga tersebut. Tidak berselang lama, petugas PDAM mendatangi kampung Keputih Tegal Timur Baru.

"Menurut keterangan pihak PDAM, matinya aliran air karena master meternya rusak. Insya Allah, Senin (11/4) besok baru bisa diperbaiki," kata dia.

Meski demikian, lanjut Anas, saat ini air di Keputih Tegal Timur Baru sudah mengalir lagi meski untuk sementara tanpa master meter.

"Yang penting kebutuhan warga akan air bersih terpenuhi dulu. Apalagi saat ini Bulan Ramadhan," ujar Anas saat mendatangi pemukiman tersebut.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap layanan PDAM Surabaya  ke masyarakat terus dijaga dan ditingkatkan. Apabila ada warga yang mengeluh tentang layanan air bersih, kata dia, maka pihak PDAM harus segera mengatasinya karena air merupakan kebutuhan utama.

 

 


10 Hari tak Dapat Air Bersih

Salah seorang warga Keputih Tegal Timur Baru, Mulyono, mengatakan, ada 30 kepala keluarga (KK) yang tidak teraliri air bersih dari PDAM Surabaya sejak 10 hari.

Menurut Mulyono, banyak kesulitan yang dialami warga sejak tidak mendapatkan air PDAM, misalnya untuk mandi, untuk cuci, bahkan ada beberapa warga yang menggunakan air PDAM untuk memasak.

"Namun untung untuk kegiatan beribadah di masjid saat Ramadhan masih bisa teratasi karena sumbangan air dari warga yang airnya tidak mati," kata dia.

Mulyono mengatakan, bahwa persoalan itu pada awalnya diutarakan ke Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno. "Alhamdullilah direspons dengan cepat dan hari ini air sudah mengalir lagi," ujar dia.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya