Demo Mahasiswa 11 April Diharapkan Berlangsung Aman dan Damai

Abah mendoakan semoga aksi hari ini berjalan aman dan damai, semua peserta semua diberikan kesehatan dan puasanya dikuatkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Apr 2022, 11:43 WIB
Ilustrasi Demo. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Demontrasi 11 April yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia diharapkan berjalan aman, tertib dan damai.

Demikian dikatakan tokoh ulama Abah Roudh. Dia menyatakan, demo yang salah satu poinnya menolak 3 periode masa bakti presiden, harus dilihat dari kacamata yang jernih, dan jangan sampai ditunggangi kepentingan politik pemecah belah bangsa.

"Dalam bulan suci Ramadhan ini, sampaikanlah harapan saat demo dengan aman tertib dan damai. Jangan sampai korbankan persatuan bangsa," ujarnya Senin (11/4/2022).

Abah mendoakan semoga aksi hari ini berjalan aman dan damai, semua peserta semua diberikan kesehatan dan puasanya dikuatkan.

Sementara itu Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar meminta mahasiswa mematuhi peraturan kontitusi saat demonstrasi hari ini. Menurutnya, mematuhi peraturan dan konstitusi sangat penting sebagi generasi muda yang cinta tanah air.

“Demo itu hak konstitusi, tapi harus lahir dari perasaan cinta pada Bangsa Indonesia. Jangan mudah terprovokasi apalagi bisa ditunggangi oknum oknum yang ingin adanya perpecahan,” ujar Eka dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Eka, demonstrasi tidak dilarang oleh undang-undang. UU malah melindungi mereka yang menyampaikan aspirasi, berkumpul, berserikat, termasuk aksi demo itu sendiri.

Menurut Eka, rakyat Indonesia menginginkan negara ini sejuk, aman dan damai. Karena itu, Eka meminta mahasiswa yang demonstrasi jangan sampai berujung anarkis, yang mengarah pada disintegrasi bangsa.

“Kita ingin Indonesia yang sejuk aman dan damai. Jangan kita korbankan Indonesia kita karena kemarahan pada saudara sendiri sebangsa sehingga potensi perang saudara. Kepada semua pihak berhentilah terus menyakiti hati rakyat dengan membuat narasi narasi yg menambah kegaduhan” paparnya.


Tak Lagi Wacanakan Penundaan Pemilu

Ketua Rekat Indonesia Raya Eka Gumilar. (Ist)

Eka juga meminta semua pihak tidak lagi mewacanakan penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Sebaliknya, Eka mendorong satu sama lain saling tolong menolong dan menekankan persatuan dan kesatuan. Apalagi, rakyat tengah mengalami kesusahan di tengah pandemi Covid-19 ini.

“Rakyat sudah susah harus juga terus tersakiti dan merasa dibohongi para pemimpinnya. Saat ini rakyat menjerit karena ekonomi sulit. Pandemi belum berakhir. Harga-harga kebutuhan pokok naik melambung tinggi tapimasih juga ada yang tega bermain isu tiga periode.

"Mari kita kembali kepada kiblat bangsa yaitu Pancasila dan UUD 45 dan menolak segala hal yg bisa menyebabkan perpecahan bangsa," tegasnya.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya