Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi diminta segera mengambil manuver dan aksi nyata sebagai upaya mengendalikan sejumlah kebutuhan pokok dan harga pangan serta membantu meringankan beban konsumen dan masyarakat secara luas.
Salah satu yang disoroti minyak goreng. Ini diungkapkan Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal E Halim. "Determinasi dalam pengendalian pasokan dan menghadirkan harga yang terjangkau menjadi tugas utama Mendag," kata Rizal Halim melansir Antara, Senin (11/4/2022).
Advertisement
BPKN menilai Mendag gagal mengendalikan stok dan isu minyak goreng yang membuat harga minyak goreng naik tinggi.
Situasi kelangkaan minyak goreng terus terjadi bahkan setelah sejumlah peraturan yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan.
Hampir 4 minggu pasca Mendag ingin menyampaikan mafia mafia minyak goreng yang hingga sekarang belum juga terungkap.
"Di sisi lain sejumlah kebutuhan pokok lainnya mulai merangkak naik dari daging, cabe, telur dan lainnya," jelasnya.
Realita ini dikatakan sangat miris khususnya di tengah semangat Presiden Joko Widodo (Jokowi) ngin swasembada pangan.
Sementara jauh panggang dari api, volatilias harga pangan tetap tak terkendali, pasokan seperti ilmu sihir yang bisa menghilang seketika dan muncul seketika.
"Kelalaian mengendalikan stok dan isu migor memang besar dikontribusikan oleh Mendag hingga saat ini. Migor curah tetap langka dan sebentar lagi pesta pora dana sawit berlangsung di tengah kesulitan masyarakat," katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan
Minyak Goreng Sebabkan Inflasi
Hasil Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia (BI) menyatakan, perkembangan harga pada minggu pertama April 2022 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,68 persen secara bulanan atau month-to-month (mtm). Secara tahun kalender sebesar 1,89 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 3,20 persen (yoy).
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyatakan, komoditas utama penyumbang inflasi April 2022 sampai dengan minggu pertama yaitu minyak goreng sebesar 0,24 persen secara mtm. Diikuti bensin 0,18 persen secara mtm, daging ayam ras 0,08 persen secara mtm.
Selanjutnya, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen mtm, cabai merah dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,03 persen mtm, sabun detergen bubuk/cair sebesar 0,02 persen mtm. Kemudian, daging sapi, bawang putih, tempe, jeruk, bayam, kangkung, ayam goreng, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.
"Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu tomat -0,02 persen secara mtm dan angkutan udara -0,01 persen secara mtm," Kata Erwin dalam keterangannya, Senin (11/4).
Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.
"BI juga terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," tandasnya.
Advertisement
Minyak Goreng Curah Terpantau Rp 20 Ribu
Harga minyak goreng masih terpantau mahal sepekan puasa ini. Beberapa bahan pangan yang masih terpantau mahal tersebut adalah aneka cabai hingga daging. Harga minyak goreng pun juga masih tinggi.
Di pasar Sumur Batu, Kemayoran Jakarta Pusat, harga ayam potong per ekor dijual Rp 40.000. Cabai rawit merah Rp 66.000 per kilogram, cabai hijau Rp 40.000 per kilogram.
Sedangkan harga bawang merah terpantau stabil di Rp 35.000 per kilogram. Bawang putih Rp 30.000 per kilogram.
Warga menilai selama sepekan terakhir harga bahan pokok masih tinggi. Tidak ada perubahan harga yang berarti.
"Kalau dari harga masih sama kaya minggu lalu. Masih pada naik," kata Tarmini, warga Sumur Batu, Kemayoran saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, Minggu (10/4).
Begitu juga dengan harga minyak goreng. Di pasar harga minyak goreng curah dijual Rp 20.000 per kilogram. Sedangkan harga minyak goreng kemasan bervariasi. Mulai dari Rp 20.000 - Rp 26.000 per liter.
"Minyak goreng curah per kilo Rp 20.000, tapi ada juga minyak goreng kemasan yang harganya Rp 20.000," kata Yayah, saat ditemui merdeka.com.
Yayah menyebut, saat ini tidak terlalu sulit membeli minyak goreng. Namun harganya bervariasi dan cenderung mahal.
Harga minyak goreng curah di warung sudah ada yang menjual Rp 18.000 per kilogram. Bahkan ada pedagang keliling juga yang menjual Rp 16.000 per kilogram.
"Di warung ada yang jual Rp 18.000 per kilo. Kalau mamang keliling jual Rp 16.000 per kilo juga," katanya.