Liputan6.com, Jakarta - Lalu lintas di kawasan Kantor TVRI, Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat, terpantau macet total dan cenderung tidak bergerak akibat adanya aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR.
Pantauan di lokasi sekitar pukul 13.30 WIB, kemacetan lalu lintas ini terpantau mengular di sepanjang Jalan Gerbang Pemuda dan bermuara di Gedung DPR/MPR.
Baca Juga
Advertisement
Demo 11 April yang diikuti hingga ratusan orang berseragam almamater berbagai warna ini sudah memakan hingga separuh badan jalan di Jalan Jenderal Gatot Subroto atau depan Gedung DPR/MPR. Rencananya, mereka akan menyuarakan sejumlah tuntutan yang menjadi keresahan masyarakat.
Mengutip siaran pers Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), ada empat tuntutan yang akan disuarakan dalam aksi demo mahasiswa ini. Pertama, mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
Terakhir, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengimbau masyarakat menghindari ruas jalan di sekitaran Istana dan DPR agar tak terjebak kemacetan.
Imbauan ini menyusul rencana unjuk rasa yang digelar sejumlah aliansi mahasiswa hari ini, Senin (11/4/2021).
"Pada kesempatan ini kami Ditlantas Polda Metro Jaya mengimbau agar masyarakat hari ini sampai malam nanti hindari dua kawasan ini," kata dia di Jakarta Pusat.
Hindari Jalan Ini
Sambodo memprediksi unjuk rasa akan berdampak pada situasi arus lalu lintas di kawasan Istana Monas mulai Patung Kuda, Harmoni, Medan Merdeka Barat, Selatan, Medan Merdeka Utara, Gambir.
Sementara di kawasan DPR/MPR diperkirakan kepadatan akan terjadi mulai dari Senayan, Gerbang Pemuda, Asia Afrika, Slipi, Palmerah.
"Sebaiknya dihindari agar tidak terjebak kemacetan dan silakan cari jalur alternatif lain," ujar dia.
Sambodo menyampaikan, sekira 1.500 massa akan turun ke jalan hari ini. Berdasarkan informasi yang diterima, titik kumpul massa terbagi menjadi dua yakni Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakpus dan DPR/MPR.
"Kedua lokasi tersebut tetap kita lakukan rekayasa lalu lintas," ujar dia.
Sambodo menyampaikan, kebebasan demokrasi memang diakui oleh undang-undang. Namun, ada aturannya. Sambodo berharap aksi unjuk rasa tidak menggangu aktivitas masyarakat lainnya.
Dalam hal ini, kepolisian akan memberikan pelayanan yang baik kepada peserta unjuk rasa sepanjang digelar secara tertib, dan tidak anarkis.
"Mari kita sama-sama menjaga kesucian bulan ramadhan ini sehingga petugasnya maupun ade-ade yang berunjuk rasa tetap bisa melaksanakan ibadah puasa," ujar dia.
Advertisement
Kapolda Larang Anggota Bawa Senpi dan Peluru Tajam
Sebanyak 5.626 personel gabungan dikerahkan mengawal jalannya aksi demo mahasiswa di Gedung DPR/MPR dan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022). Jumlah tersebut terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Korps Brimob Polri, dan Kodam Jaya.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mewanti-wanti jajarannya agar tidak melakukan menggunakan senjata api dan senjata tajam saat mengamankan aksi demo 11 April 2022 ini.
"Saya minta ke seluruh anggota untuk tidak menggunakan dan tidak membawa senjata api. Apalagi dengan senjata tajam dan peluru tajam, saya minta ini dipedomani betul," kata Fadil di Jakarta, Senin.
Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto menerangkan, Kodam Jaya turut menurunkan 1.333 personel untuk membantu Polda Metro Jaya mengamankan aksi unjuk rasa di Jakarta dan sekitarnya.
"Kami Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya sudah bertekad untuk fasilitasi peserta unjuk rasa. Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya siap menghadapi mereka yang melakukan pelanggaran hukum," ucap Pandam Jaya.
Didukung TNI
Untung memastikan prajurit TNI yang diterjunkan tidak ada yang membawa senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam). Menurut Untung, penanganan aksi akan dilakukan secara persuasif.
"Tadi saya sudah apel dan tadi sesuai dengan apa yang disampikan Bapak Kapolda, agar tidak ada satu pun personel yang membawa senjata api maupun senjata tajam. Anggap mereka anak sendiri, keluarga sendiri yang harus dilindungi," kata dia.
Untung berharap aksi kali ini berjalan aman dan damai. Untung menyatakan prajurit TNI siap mendukung hal tersebut.
"Saya berharap pengujuk rasa juga melakukan kegiatannya dengan sebaik-baiknyanya, jangan anarkis. Jangan mencelakanan orang lain, dan dari kami akan menjaga agar aspirasi adik-adik tersampaikan dengan baik," kata Untung.
Sikap tegas Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya ini sejalan dengan instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada jajarannya agar mengawal dan mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022, dengan mengedepankan pendekatan humanis.
Advertisement