Liputan6.com, Jakarta - IPO Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil menarik perhatian pelaku pasar. Pada periode penawaran umum saham, GOTO mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 15,7 kali.
IPO GOTO mampu menarik partisipasi sekitar 300.000 investor dalam proses penawaran umum saham. Angka itu merupakan rekor partisipasi tertinggi investor pada proses IPO dalam sejarah pasar modal Indonesia. Lalu, bagaimana jika ingin membeli saham GOTO setelah IPO?
Advertisement
Secara umum, sebelum membeli saham, calon investor harus memiliki rekening dana nasabah (RDN). Pendaftaran untuk RDN bisa dilakukan melalui perusahaan sekuritas baik secara offline dengan mendatangi kantor sekuritas, maupun online melalui aplikasi atau website yang disediakan perusahaan sekuritas.
Untuk daftar perusahaan sekuritas yang ada di Indonesia dan melayani transaksi jual beli saham di bursa, bisa dilihat di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Setelah memilih perusahaan sekuritas, calon investor perlu menyiapkan sejumlah dokumen seperti KTP, NPWP (jika ada), buku tabungan dna materai untuk memulai proses registrasi RDN. Isi formulir pendaftaran sebagai investor pasar modal yang disediakan oleh perusahaan sekuritas.
Calon investor harus menyetorkan dana awal ke RDN. Catatan saja, masing-masing perusahaan sekuritas memiliki ketentuan yang berbeda-beda untuk besaran dana awal yang harus disetorkan.
Setelah proses registrasi selesai, calon investor akan diberi akses untuk melakukan transaksi jual beli saham pada platform yang disediakan perusahaan sekuritas. Setelah itu, calon investor bisa memilih saham mana yang akan dibeli.
Jika calon investor hendak membeli saham GoTo, maka perlu diketahui kode saham yang digunakan yakni GOTO. Sebagai informasi, minimum pembelian saham adalah 1 lot. Menurut aturan BEI, 1 lot setara dengan 100 lembar saham. Artinya, jika merujuk pada harga saat ini di kisaran Rp 388 per lembar, maka investor perlu merogoh Rp 338.000 untuk membeli 1 lot saham GOTO.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
GOTO Resmi Listing di BEI
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin 11 April 2022. Saham perusahaan diperdagangkan dengan kode GOTO.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menerangkan, GOTO menjadi perusahaan tercatat saham ke-15 pada 2022 dan menjadi perusahaan tercatat ke 781 di bursa pada saat ini.
"Pencatatan saham GOTO sangat dinantikan oleh para investor. Pencatatan saham GOTO menjadi milestone penting bagi perusahaan maupun bagi perjalanan industri pasar modal Indonesia,” kata Nyoman dalam Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham GOTO di BEI, Senin (11/4/2022).
Melalui proses go public, GOTO menjadi perusahaan karya anak bangsa dengan ekosistem terbesar di Indonesia dan mampu menghimpun dana sebesar Rp 13,7 triliun, serta memiliki market capitalization mencapai Rp 400 triliun. Hal itu menjadikan GOTO perusahaan teknologi dengan tingkat valuasi decacorn, dan merupakan decacorn pertama yang berhasil tercatat di Bursa Asia.
Nyoman juga mengatakan, GOTO menjadi perusahaan rintisan digital pertama yang tercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI).
Selain itu dengan dukungan OJK dan pemerintah, GOTO juga menjadi pusat tercatat pertama yang menerapkan struktur permodalan dengan hak suara multipel atau multiple voting share yang memberikan voting power yang lebih besar kepada para founder dibandingkan dengan voting power yang dimiliki oleh pemegang saham biasa. Sehingga kebijakan perusahaan sesuai dengan misi dan visi dari para pendirinya.
"Hal ini kita harapkan menjadi pembuka bagi perusahaan startup lainnya untuk dapat melakukan IPO dan mencatatkan efeknya di Bursa Efek Indonesia. Sehingga dapat mendukung pertumbuhan perusahaan dan perkembangan pasar modal,” kata Nyoman.
Bursa berharap, GOTO sebagai sebagai perusahana tercatat segera merealisasikan rencana strategis dengan prosit yang telah dihimpun, senantiasa berinovasi serta menjaga transparansi dan akuntabilitas kepada publik.
Advertisement
Mimpi Gojek dan Tokopedia
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Goto Gojek Tokopedia Tbk, Andre Soelistyo menuturkan, pencapaian ini adalah mimpi Gojek dan Tokopedia yang didirikan sejak 11 tahun yang lalu. Secara ringkas, Andre bercerita mengenai perjalanan GoTo hingga sampai pada titik ini.
"Pertama adalah mengenai keberuntungan kami berada di negara dan waktu yang tepat untuk bertumbuh. Kami lahir dan tumbuh besar di Indonesia, di masa pemerintahan yang progresif dengan berbagai kebijakan yang mendukung di digitalisasi. Semua ini kami manfaatkan untuk menciptakan solusi-solusi berbasis teknologi untuk para pengguna kami," kata dia.
Pada saat bersamaan, Gojek dan Tokopedia harus tet tangguh mengingat keduanya merupakan pionir perusahaan rintisan teknologi di dalam negeri. Pada awal kemunculannya belum da ekosistem yang terintegrasi. Sehingga Gojek dan Tokopedia memiliki PR yang cukup besar saat itu.
"Cerita kami tidak selalu indah. Banyak sekali tantangan dan masalah yang kami hadapi sejak berdirinya Gojek dan Tokopedia,"
"Tetapi halangan tersebut tidak membuat kami mundur. Dengan dibekali solusi solusi yang tepat berbasis teknologi kami berhasil memberdayakan para mitra pengemudi ojek kami untuk meraih potensi mereka menjadi lebih besar lagi. Buktinya, hari ini jutaan mitra pengemudi gojek tidak bisa dipisahkan dari keseharian dari dari puluhan user kami. Apakah itu Untuk mengantarkan makanan mengantarkan mereka ke tujuan atau mengantarkan barang pesanan di Tokopedia," beber Andre.
Ke depan, perusahaan berkomitmen untuk terus berkembang serta senantiasa berkontribusi terhadap negara dan tiap orang yang menjadi bagian dari ekosistem GOTO. Tidak hanya untuk 5 sampai 10 tahun ke depan, tetapi untuk 100 tahun ke depan dan masa yang berkelanjutan.
Pencatatan Saham
Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatatkan saham perdana di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan memakai kode saham GoTo, pada Senin, 11 April 2022.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk sebagai perusahaan tercatat ke-15 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022. Jumlah saham yang dicatatkan di BEI 1.184.363.929.502 saham.
Saham itu terdiri dari saham pendiri seri A sebanyak 1.082.912.477.886 saham, saham treasuri seri A sebanyak 10.264.665.616 saham, saham pendiri seri B sebanyak 50.571.730.000 saham, dan penawaran umum kepada masyarakat atau initial public offering (IPO) seri A sebanyak 40.615.056.000 saham dengan nilai nominal Rp 1 per saham.
Harga penawaran saham Rp 338 per saham. GoTo kantongi dana dari IPO sekitar Rp 13,72 triliun. GoTo akan alokasikan dana IPO antara lain sekitar 30 persen untuk emiten, 30 persen untuk Tokopedia, sekitar 25 persen untuk PT Dompet Karya Anak Bangsa (GoPay).
Selanjutnya sekitar 5 persen untuk PT Multifinance Anang Bangsa (MAB) (bagian dari GoFinance), sekitar 5 persen untuk VIDGI SG Ltd (Gojek Singapura), sekitar lima persen untuk Go Viet Ltd (Gojek Vietnam).
Emiten akan melakukan peningkatan penyertaan pada Tokopedia, PT DAB, PT MAB, VDIGI SG Ltd, dan Go Viet Ltd secara bertahap.
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bursa Nomor 1-A dan surat keputusan direktur BEI Nomor Kep-00014/BEI/03-2022 pada 25 Maret 2022, jumlah saham free float perseroan antara lain:
Saham free float per 11 April 781.657.936.056 saham atau 66 persen yang terdiri dari jumlah saham yang di lock-up selama 8 bulan sebesar 741.042.880.056 saham atau 62,57 persen dan jumlah saham yang tidak di lock-up 40.615.056.000 saham atau 3,43 persen.
Setelah IPO, pemegang saham GoTo Gojek Tokopedia antara lain pemegang saham dengan hak suara multipel (SDHSM) sebesar 6,02 persen berasal dari Andre Soelistyo, Kevin Bryan Alwi, William Tanuwijaya, Melissa Siska Juminto dan PT Saham Anak Bangsa. Demikian mengutip prospektus awal perseroan.
Sedangkan pemegang non-SDHSM 93,12 persen antara lain Garibaldi Thohir sebesar 0,09 persen, Goto Peopleverse Fund sebesar 8,94 persen, SVF GT Subco (Singapore) Pte Ltd sebesar 8,62 persen, Taobao China Holding Limited sebesar 8,76 persen, lain-lain kepemilikan kurang dari lima persen sebesar 62,36 persen, masyarakat sebesar 4,35 persen dan saham treasuri 0,86 persen.
Advertisement