Liputan6.com, Bogor - Puluhan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) asal Kabupaten Bogor dan Sukabumi diamankan oleh Satgas Pelajar Kota Bogor di Stasiun Bogor, Senin (11/4/2022) pagi.
Para pelajar berseragam sekolah itu diamankan karena disinyalisasi hendak berangkat ke Jakarta untuk ikut aksi demo dengan mahasiswa. Mereka menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.
Ketua harian Satgas Pelajar Kota Bogor, Mohammad Iqbal mengatakan, dari hasil pemeriksaan mereka mengakui hendak ikut berdemonstrasi di Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
"Saat ditanya awalnya lugu-lugu, enggak ngaku. Tapi setelah didesak akhirnya mereka mengakui mau pergi ke sana," ujar Iqbal.
Iqbal mengungkapkan, keberangkatan mereka ke Jakarta ini sudah direncanakan sehari sebelumnya. Mereka melakukan janjian dengan para pelajar sekolah di Jakarta, kemudian ikut demo dengan mahasiswa di sana.
"Kami temukan bukti catatan, mereka janjian dengan temannya di Jakarta. Kami juga menemukan flyer pamflet aksi 11 April di Jakarta," ungkapnya.
Para pelajar tersebut kemudian digiring ke SMK Taruna Andiga Kota Bogor untuk diberikan pembinaan. Pihak sekolah dan orang tua mereka pun sudah minta untuk datang dan menjemputnya.
"Kami tidak mengizinkan mereka pulang sendiri, karena takutnya tetap pergi melalui jalur lain. Pihak sekolah dan orang tuanya sudah kami hubungi untuk segera datang," ujarnya.
Satgas Pelajar Kota Bogor akan terus memantau dan menyisir lokasi yang disinyalir sebagai tempat berkumpul dan keberangkatan mereka.
"Ada 6 titik yang kami pantau dan sisir. Fokus utama Stasiun Cilebut, Stasiun Bogor, dan Terminal Baranangsiang," sebutnya.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Condro Purnomo menyebutkan ada sekitar 20 siswa yang diamankan oleh Satgas Pelajar dan kepolisian karena berniat untuk ke Jakarta.
"Motivasi mereka karena ada sebaran-sebaran di WA grup mengajak aksi demo di Jakarta," ujar Susatyo.
Untuk itu, pihak kepolisian bersama Satgas Pelajar melakukan antisipasi dengan melakukan pemantauan di sejumlah titik, salah satunya di Stasiun Bogor.
"Kami masih akan berkoordinasi dengan pihak sekolah, yang umumnya berasal dari sekolah-sekolah di Kabupaten Bogor," katanya.
Sementara itu, Arya salah seorang siswa SMK asal Sukabumi mengakui sudah janjian dengan sekolah lain di Jakarta.
"Sudah janjian sama temen-temen STM di sana. Mau ikut demo sama mahasiswa," kata dia.
Polres Depok Lakukan Filtrasi Massa ke Jakarta
Jajaran Polres Metro Depok melakukan filterisasi di empat titik perbatasan yang menjadi akses lalu lintas menuju Jakarta. Hal ini menyusul adanya aksi demo mahasiswa di Jakarta, Senin (11/4/2022).
Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan, pihaknya bersama Kodim 0508 Depok melaksanakan filterisasi untuk massa yang hendak menuju ke Jakarta. Menurutnya, filterisasi dilaksanakan untuk menyaring massa karena ada aksi unjuk rasa besar.
"Jadi kami melakukan empat titik filterisasi massa yang akan menuju Jakarta baik dari Kota Depok maupun yang melintas Depok," ujar Imran kepada Liputan6.com, Senin.
Imran mengungkapkan, empat titik filterisasi atau penyekatan tersebut berada di simpang Cisalak, flyover UI, Jalan Raya Bogor depan Panasonic, dan Simpang Depok. Polisi dan TNI akan menghalau massa yang berasal dari Depok maupun Jakarta.
"Semuanya kami lakukan untuk menghalau massa menuju Jakarta dari arah Depok dan Bogor," jelas Imran.
Imran mengungkapkan, polisi dan TNI akan melakukan pemeriksaan terhadap massa yang akan menuju Jakarta. Hal itu dilakukan untuk mengurangi mobilisasi massa ke arah Jakarta dan melakukan pemeriksaan terhadap massa yang akan demo.
"Kita mengecek apabila ditemukan barang yang berbahaya yang dibawa mereka akan dilakukan pemeriksaan," ungkap Imran.
Pelaksanaan filterisasi yang dilaksanakan TNI dan Polri diperkuat sekitar 220 anggota yang tersebar di sejumlah titik. Selain itu, penguatan filterisasi dibantu anggota Polsek yang telah ditempatkan di titik akses menuju Jakarta yang telah dipetakan.
"Selain Polres dan Kodim, tiap Polsek juga ada melakukan filterisasi," ucap Imran.
Imran menuturkan, filterisasi yang dilakukan TNI dan Polri di Kota Depok belum ditemukan massa yang dicurigai membawa barang yang tidak diinginkan.
"Belum ada ditemukan massa yang kami curigai, masih kondusif," pungkas Imran.
Advertisement
Kapolda Larang Anggota Bawa Senpi dan Peluru Tajam
Sebanyak 5.626 personel gabungan dikerahkan mengawal jalannya aksi demo mahasiswa di Gedung DPR/MPR dan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022). Jumlah tersebut terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Korps Brimob Polri, dan Kodam Jaya.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mewanti-wanti jajarannya agar tidak melakukan menggunakan senjata api dan senjata tajam saat mengamankan aksi demo 11 April 2022 ini.
"Saya minta ke seluruh anggota untuk tidak menggunakan dan tidak membawa senjata api. Apalagi dengan senjata tajam dan peluru tajam, saya minta ini dipedomani betul," kata Fadil di Jakarta, Senin.
Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto menerangkan, Kodam Jaya turut menurunkan 1.333 personel untuk membantu Polda Metro Jaya mengamankan aksi unjuk rasa di Jakarta dan sekitarnya.
"Kami Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya sudah bertekad untuk fasilitasi peserta unjuk rasa. Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya siap menghadapi mereka yang melakukan pelanggaran hukum," ucap Pandam Jaya.
Didukung TNI
Untung memastikan prajurit TNI yang diterjunkan tidak ada yang membawa senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam). Menurut Untung, penanganan aksi akan dilakukan secara persuasif.
"Tadi saya sudah apel dan tadi sesuai dengan apa yang disampikan Bapak Kapolda, agar tidak ada satu pun personel yang membawa senjata api maupun senjata tajam. Anggap mereka anak sendiri, keluarga sendiri yang harus dilindungi," kata dia.
Untung berharap aksi kali ini berjalan aman dan damai. Untung menyatakan prajurit TNI siap mendukung hal tersebut.
"Saya berharap pengujuk rasa juga melakukan kegiatannya dengan sebaik-baiknyanya, jangan anarkis. Jangan mencelakanan orang lain, dan dari kami akan menjaga agar aspirasi adik-adik tersampaikan dengan baik," kata Untung.
Sikap tegas Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya ini sejalan dengan instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada jajarannya agar mengawal dan mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022, dengan mengedepankan pendekatan humanis.
Advertisement